Guru TK di China Diduga Tega Racuni Puluhan Muridnya

Selasa, 02 April 2019 - 15:39 WIB
Guru TK di China Diduga...
Guru TK di China Diduga Tega Racuni Puluhan Muridnya
A A A
BEIJING - Seorang guru taman kanak-kanak (TK) di Jiaozuo, provinsi Henan, China tengah, ditangkap setelah 23 anak dirawat di rumah sakit menyusul dugaan keracunan. Menurut media setempat, guru yang identitasnya dirahasiakan itu, meracuni bubur anak-anak itu dengan nitrit.

Beberapa orang tua mengatakan anak-anak di taman kanak-kanak Mengmeng Jiaozuo dirawat di rumah sakit setelah mereka mulai muntah dan pingsan. Beberapa dari mereka dipulangkan setelah perawatan tetapi satu korban dikatakan dalam kondisi serius.

Satu orangtua mengatakan kepada media setempat bahwa anaknya dilarikan ke rumah sakit tempat dokter memompa perut anak itu. Orangtua, yang bermarga Hu, mengatakan anak itu didiagnosis keracunan nitrit. Tujuh lainnya tetap di rumah sakit untuk observasi.

"Muntahnya ada di seluruh celana (anak saya). Ada anak-anak lain yang juga muntah, dan mereka tampak pucat," kata salah satu orang tua, yang nama belakangnya adalah Li, seperti disitir dari IB Times, Selasa (2/4/2019).

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, nitrit kemungkinan merupakan karsinogen yang digunakan dalam pupuk, pengawetan makanan dan bahkan amunisi serta bahan peledak. Jumlah yang tinggi, jika dikonsumsi, dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, sakit kepala, muntah dan bahkan kematian.

Menurut surat kabar Global Times yang dikelola pemerintah, anak-anak itu makan bubur tertentu, yang seharusnya terasa manis.

"Tapi anak-anak bilang bubur itu rasanya asin," kata salah satu orangtua.

Penyelidikan menemukan bahwa seorang guru di taman kanak-kanak memasukkan nitrit ke bubur anak-anak hari itu, yang menyebabkan anak-anak jatuh sakit.

Karyawan di biro pendidikan Jiaozuo sedang menyelidiki kasus ini dan sudah mengirim anak-anak ke taman kanak-kanak lainnya.

Dalam sebuah insiden di bulan Maret, 36 siswa sekolah dasar di provinsi Sichuan, China barat daya dirawat di rumah sakit setelah makan beberapa makanan berjamur. Insiden itu memicu protes dan dilaporkan menyebabkan pemecatan kepala sekolah.

Insiden itu juga menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan pangan di sekolah.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6096 seconds (0.1#10.140)