China Tuntut Mantan Kepala Interpol

Kamis, 28 Maret 2019 - 00:54 WIB
China Tuntut Mantan...
China Tuntut Mantan Kepala Interpol
A A A
BEIJING - Mantan kepala Interpol asal China, Meng Hongwei, akan diadili negara asalnya karena dituduh menerima suap. Ia juga telah diusir dari Partai Komunis China dan dicopot dari semua posisi pemerintahan.

Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin (CCDI) Partai Komunis China mengatakan Meng telah menyalahgunakan posisinya untuk keuntungan pribadi. Ia juga dituduh telah menyalahgunakan dana negara untuk membiayai gaya hidup mewah keluarganya dan mengabaikan prinsip-prinsip Partai Komunis.

Menurut CCDI tuduhan ini merupakan pelanggaran serius terhadap hukum dan disiplin. CCDI telah merujuk kasus tersebut ke jaksa penuntut negara.

"Meng Hongwei tidak memiliki prinsip partai," kata pengawas partai seperti dikutip dari BBC, Kamis (28/3/2019).

Ia menambahkan bahwa penghasilannya yang diduga "ilegal" telah disita.

Meng adalah pejabat Partai Komunis terbaru yang melakukan pelanggaran terhadap tindakan anti korupsi Presiden China Xi Jinping.

Sebelumnya Lu Wei, mantan kepala sensor internet China, dijatuhi hukuman 14 tahun penjara karena penyuapan pada hari Selasa.

Analis percaya sikap garis keras Presiden Xi terhadap korupsi menunjukkan dia bermanuver untuk menghancurkan ancaman terhadap kepemimpinannya.

Meng Hongwei dilaporkan hilang oleh istrinya selama perjalanan kembali ke China pada bulan September lalu. Hilangnya Meng pada bulan September memicu kekhawatiran internasional.

Baca Juga: Bos Interpol Dilaporkan Hilang Saat Mudik ke China

Pria berusia 65 tahun, yang telah tinggal di Prancis, itu kemudian diketahui mengundurkan diri sebagai presiden Interpol setelah ditahan oleh otoritas Tiongkok.

Pada Oktober, pihak berwenang China mengatakan Meng sedang diselidiki karena diduga menerima suap.

Istri Meng, Grace, mendesak Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk membahas penahanan suaminya selama kunjungan Presiden Xi ke Paris minggu ini. Dia menuntut agar suaminya diizinkan menjadi penasihat hukum dalam permohonan tertulis kepada Macron.

Tahun lalu, istri Meng mengatakan kepada BBC bahwa dia tidak yakin suaminya masih hidup setelah melaporkan suminya hilang ke pihak berwenang Prancis.

Meng sebelumnya mengaku khawatir akan hidupnya. Ia berada di bawah perlindungan di Prancis, tempat ia mengajukan permohonan suaka. Sejak dilaporkan hilang pada 25 September, tidak ada keterangan mengenai kondisinya di penjara.

Meng Hongwei terpilih sebagai presiden Interpol pada November 2016. Ia adalah orang China pertama yang menduduki jabatan itu, dan dijadwalkan akan berdinas hingga 2020.

Pekerjaannya sebagian besar seremonial dan tidak mengharuskannya untuk sering kembali ke China.

Dia adalah salah satu dari enam wakil menteri di kementerian keamanan publik China dan memiliki 40 tahun pengalaman dalam sistem peradilan pidana China, jadi dia memiliki banyak pengetahuan tentang pejabat senior Partai Komunis.

China sendiri belum mengajukan bukti apa pun untuk membenarkan tuduhan terhadap Meng.

Pada bulan November, Interpol memilih Kim Jong-yang dari Korea Selatan (Korsel) sebagai presiden baru, menolak seorang kandidat dari Rusia yang diperkirakan akan menggantikan Meng.

Interpol - Organisasi Polisi Kriminal Internasional - mempromosikan kerja sama dan berbagi informasi intelijen antara pasukan polisi.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8996 seconds (0.1#10.140)