Korut Menarik Diri dari Kantor Penghubung Antar Korea
A
A
A
SEOUL - Korea Utara (Korut) menarik diri dari kantor penghubung bersama dengan Korea Selatan (Korsel) di kota perbatasan Kaesong. Demikian yang dikatakan Kementerian Unifikasi Korsel.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian itu mengatakan, Korut telah memberi tahu Korsel pada Jumat pagi tentang keputusannya untuk menarik diri dari kantor penghubung Kaesong sesuai dengan instruksi dari otoritas superior.
Semua pejabat Korut, yang telah tinggal di Kaesong untuk komunikasi sepanjang waktu dengan rekan-rekan Korsel, menarik diri dari kantor seperti disitir dari Xinhua, Sabtu (23/3/2019).
Kantor penghubung antar-Korea dibuka di Kaesong September lalu sesuai dengan persetujuan Presiden Korsel Moon Jae-in dan Pemimpin Korut Kim Jong-un selama pertemuan puncak pertama mereka pada bulan April di desa gencatan senjata Panmunjom.
Korut mengizinkan pejabat Korsel untuk tinggal dan bekerja di kantor penghubung Kaesong. Para pejabat Seoul berencana untuk bekerja di Kaesong selama akhir pekan.
Pihak Kementerian Unifikasi Korsel menyesali keputusan Korut untuk menarik diri. Mereka pun mengungkapkan harapan bahwa pihak Korut akan segera kembali ke kantor dan mengoperasikannya seperti biasa sesuai dengan yang disepakati oleh kedua Korea.
Wakil menteri unifikasi Korsel, Chun Hae-sung mengatakan pada konferensi pers darurat bahwa menjadi sulit untuk membuat diskusi terperinci tentang video reuni keluarga Korea, yang dipisahkan oleh Perang Korea 1950-53.
Seoul telah bersiap untuk berkonsultasi dengan Korut tentang video reuni dan pertukaran pesan video antara keluarga yang terpisah seperti yang disepakati oleh Moon dan Kim selama pertemuan puncak ketiga mereka di Pyongyang September lalu.
Korsel baru-baru ini memenangkan pembebasan sanksi dari Dewan Keamanan PBB untuk mengirim peralatan yang diperlukan ke Korut untuk acara video reuni itu.
Keluarga kedua Korea telah dilarang bertemu dan menghubungi kerabat mereka di sisi berlainan Semenanjung Korea sejak Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 1953.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian itu mengatakan, Korut telah memberi tahu Korsel pada Jumat pagi tentang keputusannya untuk menarik diri dari kantor penghubung Kaesong sesuai dengan instruksi dari otoritas superior.
Semua pejabat Korut, yang telah tinggal di Kaesong untuk komunikasi sepanjang waktu dengan rekan-rekan Korsel, menarik diri dari kantor seperti disitir dari Xinhua, Sabtu (23/3/2019).
Kantor penghubung antar-Korea dibuka di Kaesong September lalu sesuai dengan persetujuan Presiden Korsel Moon Jae-in dan Pemimpin Korut Kim Jong-un selama pertemuan puncak pertama mereka pada bulan April di desa gencatan senjata Panmunjom.
Korut mengizinkan pejabat Korsel untuk tinggal dan bekerja di kantor penghubung Kaesong. Para pejabat Seoul berencana untuk bekerja di Kaesong selama akhir pekan.
Pihak Kementerian Unifikasi Korsel menyesali keputusan Korut untuk menarik diri. Mereka pun mengungkapkan harapan bahwa pihak Korut akan segera kembali ke kantor dan mengoperasikannya seperti biasa sesuai dengan yang disepakati oleh kedua Korea.
Wakil menteri unifikasi Korsel, Chun Hae-sung mengatakan pada konferensi pers darurat bahwa menjadi sulit untuk membuat diskusi terperinci tentang video reuni keluarga Korea, yang dipisahkan oleh Perang Korea 1950-53.
Seoul telah bersiap untuk berkonsultasi dengan Korut tentang video reuni dan pertukaran pesan video antara keluarga yang terpisah seperti yang disepakati oleh Moon dan Kim selama pertemuan puncak ketiga mereka di Pyongyang September lalu.
Korsel baru-baru ini memenangkan pembebasan sanksi dari Dewan Keamanan PBB untuk mengirim peralatan yang diperlukan ke Korut untuk acara video reuni itu.
Keluarga kedua Korea telah dilarang bertemu dan menghubungi kerabat mereka di sisi berlainan Semenanjung Korea sejak Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 1953.
(ian)