Pemerintah Tak Tutup Kemungkinan Larang Fraser Anning Masuk RI

Senin, 18 Maret 2019 - 16:32 WIB
Pemerintah Tak Tutup...
Pemerintah Tak Tutup Kemungkinan Larang Fraser Anning Masuk RI
A A A
JAKARTA - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanantha Nassir mengatakan bahwa pemerintah memiliki hak untuk menentukan siapa yang boleh masuk atau tidak ke Indonesia, termasuk Senator Australia, Fraser Anning.

Berbicara ketika menggelar konferensi pers di kantor Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanantha ditanya mengenai tuntutan Anggota Komisi I DPR Charles Honoris agar pemerintah melarang Anning masuk ke Indonesia, setelah pernyataannya mengenai penembakan di Selandia Baru.

Arrmanantha mengatakan bahwa Indonesia berhak untuk melarang siapapun untuk masuk ke Indonesia, termasuk Anning. “Sampai saat ini tidak ada rencana yang bersangkutan untuk ke Indonesia. Apabila ada rencana, merupakan hak Indonesia untuk tidak memberikan izin masuk,” ucap Arrmanantha pada Senin (18/3).

Seperti diketahui, menyusul penembakan berdarah di dua masjid di Christchruch, Selandia Baru, Anning mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, "Walaupun umat Islam mungkin menjadi korban hari ini, mereka biasanya adalah pelaku kekerasan."

Anning mengecam Muslim fanatik, yang menurut dia, seharusnya tidak diizinkan untuk berimigrasi ke Selandia Baru. Selain itu, dia juga menyalahkan kebijakan imigrasi Selandia Baru sebagai pemicu serangan teroris tersebut.

Sementara itu, sebelumnya Arrmanantha mengatakan, Indonesia mengecam keras pernyataan Anning, yang menyalahkan imigran Muslim atas serangan teroris di Selandia Baru. Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi bahkan memanggil duta besar Australia untuk menyampaikan protes.

"Ini sesuatu yang kita kecam sangat keras. Tadi pagi, Menteri Luar Negeri telah memanggil Duta Besar Australia untuk Indonesia. Dalam pertemuan tersebut Menlu mengecam keras pernyataan Senator Australia. Disampaikan bahwa pernyataan tersebut menunjukan ketidakpengertian Senator tersebut mengenai Islam dan mengenai damainya agama Islam," ucapnya.

Arrmanatha menegaskan bahwa sangat salah untuk mengaitkan aksi terorisme dengan agama Islam atau agama lainnya dan pandangan seperti itu tidak memiliki tempat di dunia modern.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0905 seconds (0.1#10.140)