Trump Tuding Google Bantu Militer China
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menuduh raksasa teknologi yang berpusat di AS, Google, membantu militer China dengan melakukan bisnis di negara Asia.
"Google membantu China dan militer mereka, tetapi bukan AS. Mengerikan! Berita baiknya adalah mereka membantu Hillary Clinton, dan bukan Trump," kata Trump melalui akun Twitternya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (17/3).
Sebelumnya, Ketua Kepala Staf Gabungan militer AS, Jenderal Joseph Dunford mengatakan kepada Kongres bahwa Pentagon khawatir bahwa secara tidak langsung membantu memajukan militer China dengan bekerja di negara itu.
Menteri Pertahanan AS, Patrick Shanahan menjelaskan, bahwa ada hubungan langsung antara bisnis komersial dan pengembangan militer. Dia juga mengklaim bahwa pencurian sistematis teknologi AS oleh entitas China mempercepat kemajuan teknologi Beijing di sektor pertahanan.
Dalam beberapa tahun terakhir, China dilaporkan mendapat kecaman yang meningkat atas dugaan pencurian kekayaan intelektual dan spionase ekonomi yang tersebar luas, dengan bisnis China dituduh mencuri rahasia dagang dari perusahaan asing untuk memasukkan teknologi ke dalam perangkat mereka sendiri dan menyerahkan barang palsu sebagai produk terkenal mereka.
"Google membantu China dan militer mereka, tetapi bukan AS. Mengerikan! Berita baiknya adalah mereka membantu Hillary Clinton, dan bukan Trump," kata Trump melalui akun Twitternya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (17/3).
Sebelumnya, Ketua Kepala Staf Gabungan militer AS, Jenderal Joseph Dunford mengatakan kepada Kongres bahwa Pentagon khawatir bahwa secara tidak langsung membantu memajukan militer China dengan bekerja di negara itu.
Menteri Pertahanan AS, Patrick Shanahan menjelaskan, bahwa ada hubungan langsung antara bisnis komersial dan pengembangan militer. Dia juga mengklaim bahwa pencurian sistematis teknologi AS oleh entitas China mempercepat kemajuan teknologi Beijing di sektor pertahanan.
Dalam beberapa tahun terakhir, China dilaporkan mendapat kecaman yang meningkat atas dugaan pencurian kekayaan intelektual dan spionase ekonomi yang tersebar luas, dengan bisnis China dituduh mencuri rahasia dagang dari perusahaan asing untuk memasukkan teknologi ke dalam perangkat mereka sendiri dan menyerahkan barang palsu sebagai produk terkenal mereka.
(esn)