DPR Ingatkan Negara OKI Risiko Normalisasi dengan Israel
A
A
A
RABAT - DPR menegaskan dukungan penuhnya atas kemerdekaan Palestina dalam forum tahunan Sidang Umum Parlemen Negara-negara OKI yang dihelat di Ibu Kota Maroko, Rabat, 11-14 Maret 2019.
“Isu Palestina masih menjadi isu sentral yang mengemuka dan penting,” kata Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Rofi Munawar.
Lebih jauh politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menjelaskan terkait pemindahan Kedutaan Amerika Serikat (AS) ke Yerusalem, intensitas manuver normalisasi Israel dengan sejumlah negara Arab, dan situasi memburuk di Jalur Gaza adalah isu-isu yang sangat disorot.
“Di forum itu kita mengingatkan intensitas normalisasi Israel dengan negara-negara tetangga terutama Arab. Kita meminta negara-negara Arab agar lebih mewaspadai langkah masif (normalisasi) Israel itu,” kata anggota DPR yang duduk di komisi VII itu dalam rilis yang diterima Sindonews, Jumat (15/3/2019).
Menguatnya normalisasi, sambung dia, akan berdampak terkait menguatnya legitimasi Israel sebagai sebuah negara.
“Ini sangat berbahaya. Bahkan Delegasi Palestina sendiri mengecam manuver itu. Kita peringatkan bahwa jutaan dollar bantuan yang dikucurkan beberapa negara kaya Arab untuk Palestina tidak sebanding dengan harga normalisasi hubungan mereka dengan Israel,” beber politisi yang juga anggota Eksekutif Parliamentarians for Al Quds, sebuah forum parlemen global untuk Palestina yang berbasis di Turki.
“Normalisasi kian menyulitkan mimpi bangsa Palestina meraih kemerdekaannya. Secara tidak langsung juga memengaruhi posisi negara-negara Muslim atas hubunganya dengan Israel. Saya khawatir langkah negara-negara Arab itu diikuti negara-negara Muslim non-Arab termasuk Indonesia,” tukasnya.
“Isu Palestina masih menjadi isu sentral yang mengemuka dan penting,” kata Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Rofi Munawar.
Lebih jauh politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menjelaskan terkait pemindahan Kedutaan Amerika Serikat (AS) ke Yerusalem, intensitas manuver normalisasi Israel dengan sejumlah negara Arab, dan situasi memburuk di Jalur Gaza adalah isu-isu yang sangat disorot.
“Di forum itu kita mengingatkan intensitas normalisasi Israel dengan negara-negara tetangga terutama Arab. Kita meminta negara-negara Arab agar lebih mewaspadai langkah masif (normalisasi) Israel itu,” kata anggota DPR yang duduk di komisi VII itu dalam rilis yang diterima Sindonews, Jumat (15/3/2019).
Menguatnya normalisasi, sambung dia, akan berdampak terkait menguatnya legitimasi Israel sebagai sebuah negara.
“Ini sangat berbahaya. Bahkan Delegasi Palestina sendiri mengecam manuver itu. Kita peringatkan bahwa jutaan dollar bantuan yang dikucurkan beberapa negara kaya Arab untuk Palestina tidak sebanding dengan harga normalisasi hubungan mereka dengan Israel,” beber politisi yang juga anggota Eksekutif Parliamentarians for Al Quds, sebuah forum parlemen global untuk Palestina yang berbasis di Turki.
“Normalisasi kian menyulitkan mimpi bangsa Palestina meraih kemerdekaannya. Secara tidak langsung juga memengaruhi posisi negara-negara Muslim atas hubunganya dengan Israel. Saya khawatir langkah negara-negara Arab itu diikuti negara-negara Muslim non-Arab termasuk Indonesia,” tukasnya.
(ian)