Artis Hollywood Terlibat Suap Masukkan Anak ke Kampus Favorit
A
A
A
NEW YORK - Amerika Serikat (AS) diguncang skandal suap penerimaan mahasiswa baru di sejumlah perguruan tinggi terkemuka di sana. Selain melibatkan 50 terdakwa dari 6 negara bagian, kasus ini juga menyangkut uang jutaan dolar AS. Skandal pendidikan ini diyakini sebagai yang terbesar sepanjang sejarah Negeri Paman Sam.
Skema kecurangan sebenarnya terbilang standar dan terjadi selama ujian masuk perguruan tinggi. Banyak orang tua mengambil jalan pintas dengan menyuap oknum perguruan tinggi agar anaknya dapat diterima di jurusan yang diinginkan. Mereka menyamarkan aksi ilegal tersebut sebagai aksi sumbangan pendidikan.
Terdakwa utama William Rick Singer yang dituduh sebagai dalang di balik skandal tersebut mengaku telah menerima suap dari hampir 800 kepala keluarga. Dia membantu kalangan keluarga kaya-raya AS untuk memasukkan anak mereka ke sekolah favorit. “Mereka ingin menjamin anaknya dapat lulus ujian dan masuk sekolah tertentu. Mereka tidak ingin saya salah langkah sedikit pun,” kata Singer.
Berdasarkan penyelidikan, orang tua berani membayar jutaan dolar AS terhadap Singer agar anak mereka dapat masuk perguruan tinggi terkemuka di AS seperti Universitas Yale, Universitas Stanford, atau Universitas Georgetown. Singer yang kini berusia 58 tahun terancam divonis hukuman penjara selama 65 tahun.
Beberapa orang tua ada yang menghabiskan USD200.000 hingga USD6,5 juta untuk memastikan anak mereka lulus ke sekolah tertentu. Menurut Singer, biayanya bervariasi, bergantung kepada sekolah yang diinginkan mengingat tantangan dan risikonya berbeda-beda. Dia juga perlu memastikan apakah pihak ketiga dapat disuap atau tidak.
Jaksa Andrew Lelling mengungkapkan, ada dua jenis penipuan yang dijual Singer. “Pertama kecurangan SAT atau ACT dan kedua penyalahgunaan relasi,” kata Jaksa Andrew seperti dikutip cnn.com. SAT (scholastic aptitude test) dan ACT (American college testing) adalah tes yang dipergunakan untuk masuk ke perguruan tinggi di AS.
Sebanyak 50 orang telah diperiksa hakim dalam kasus tersebut. Mereka meliputi 2 administrator SAT/ACT, 1 pengawas ujian, 9 pelatih di sekolah elite, 1 administrator kampus, dan 33 orang tua. Singer telah memberikan alternatif ilegal bagi orang tua yang ingin anaknya lulus ujian ACT dan SAT.
Singer terbukti bersalah dalam empat dakwaan di pengadilan federal, Selasa (12/3) waktu setempat. Sesuai dengan dakwaan, dia melibatkan pihak ketiga––biasanya Mark Riddel (joki ujian) yang dituntut dua dakwaan––karena diam-diam mengikuti ujian atau mengganti lembar jawaban. Admin dan pengawas juga telah disuap Singer.
Igor Dvorskiy, admin SAT dan ACT di Los Angeles, dan Lisa “Niki” Williams, admin ujian SMA di Houston, dituduh menerima suap agar Riddel dapat mengikuti ujian. Keduanya didakwa melakukan pemerasan. Orang tua yang menggunakan jasa Singer dilaporkan harus membayar uang “pelicin” antara USD15.000 hingga 75.000 per ujian.
Kasus ini juga menimpa artis Felicity Huffman. Nomine Academy Award itu dituduh menyuap USD15.000 kepada Singer dan menipu otoritas dengan menyamarkannya sebagai aksi amal. Hal itu dilakukannya demi meloloskan anak perempuannya dalam ujian SAT. Dia ditangkap FBI di rumahnya.
Saksi menegaskan kepada pihak berwenang bahwa Singer pergi dari Tampa menuju West Hollywood untuk mengurus ujian anak perempuan Huffman. Anak perempuan Huffman mendapatkan nilai 1.420, naik 400 poin bila dibandingkan dengan nilai setahun sebelumnya. Aksi suap-menyuap itu juga terekam dalam percakapan via telepon.
Singer juga menyuap pelatih dan pejabat perguruan tinggi. Sebagai gantinya, dia menginginkan agar mereka dapat merekomendasikan nama-nama tertentu kepada kantor penerimaan mahasiswa baru meski mereka tidak bermain olahraga dan memiliki surat atletik palsu. “Ya, saya sering melakukannya,” kata Singer.
Artis Lori Loughlin dan suaminya, desainer fashion Mossimo Giannulli, juga dituduh memberikan uang suap sebesar USD500.000 agar kedua anaknya masuk Universitas of Southern California. Singer lalu menyuap Donna Heinel, direktur senior olahraga di USC yang memiliki kewenangan untuk memasukkan murid baru.
“Saya ingin berterima kasih kepadamu. Kedua anak kami senang. Saya dan istri saya mengapresiasi upayamu dan hasil akhirnya,” demikian bunyi surat yang dikirimkan Giannulli kepada Singer. Giannulli juga telah ditangkap FBI di rumahnya. Sementara itu Loughlin masih berada di luar Los Angeles dan diminta menyerahkan diri. (Muh Shamil)
Skema kecurangan sebenarnya terbilang standar dan terjadi selama ujian masuk perguruan tinggi. Banyak orang tua mengambil jalan pintas dengan menyuap oknum perguruan tinggi agar anaknya dapat diterima di jurusan yang diinginkan. Mereka menyamarkan aksi ilegal tersebut sebagai aksi sumbangan pendidikan.
Terdakwa utama William Rick Singer yang dituduh sebagai dalang di balik skandal tersebut mengaku telah menerima suap dari hampir 800 kepala keluarga. Dia membantu kalangan keluarga kaya-raya AS untuk memasukkan anak mereka ke sekolah favorit. “Mereka ingin menjamin anaknya dapat lulus ujian dan masuk sekolah tertentu. Mereka tidak ingin saya salah langkah sedikit pun,” kata Singer.
Berdasarkan penyelidikan, orang tua berani membayar jutaan dolar AS terhadap Singer agar anak mereka dapat masuk perguruan tinggi terkemuka di AS seperti Universitas Yale, Universitas Stanford, atau Universitas Georgetown. Singer yang kini berusia 58 tahun terancam divonis hukuman penjara selama 65 tahun.
Beberapa orang tua ada yang menghabiskan USD200.000 hingga USD6,5 juta untuk memastikan anak mereka lulus ke sekolah tertentu. Menurut Singer, biayanya bervariasi, bergantung kepada sekolah yang diinginkan mengingat tantangan dan risikonya berbeda-beda. Dia juga perlu memastikan apakah pihak ketiga dapat disuap atau tidak.
Jaksa Andrew Lelling mengungkapkan, ada dua jenis penipuan yang dijual Singer. “Pertama kecurangan SAT atau ACT dan kedua penyalahgunaan relasi,” kata Jaksa Andrew seperti dikutip cnn.com. SAT (scholastic aptitude test) dan ACT (American college testing) adalah tes yang dipergunakan untuk masuk ke perguruan tinggi di AS.
Sebanyak 50 orang telah diperiksa hakim dalam kasus tersebut. Mereka meliputi 2 administrator SAT/ACT, 1 pengawas ujian, 9 pelatih di sekolah elite, 1 administrator kampus, dan 33 orang tua. Singer telah memberikan alternatif ilegal bagi orang tua yang ingin anaknya lulus ujian ACT dan SAT.
Singer terbukti bersalah dalam empat dakwaan di pengadilan federal, Selasa (12/3) waktu setempat. Sesuai dengan dakwaan, dia melibatkan pihak ketiga––biasanya Mark Riddel (joki ujian) yang dituntut dua dakwaan––karena diam-diam mengikuti ujian atau mengganti lembar jawaban. Admin dan pengawas juga telah disuap Singer.
Igor Dvorskiy, admin SAT dan ACT di Los Angeles, dan Lisa “Niki” Williams, admin ujian SMA di Houston, dituduh menerima suap agar Riddel dapat mengikuti ujian. Keduanya didakwa melakukan pemerasan. Orang tua yang menggunakan jasa Singer dilaporkan harus membayar uang “pelicin” antara USD15.000 hingga 75.000 per ujian.
Kasus ini juga menimpa artis Felicity Huffman. Nomine Academy Award itu dituduh menyuap USD15.000 kepada Singer dan menipu otoritas dengan menyamarkannya sebagai aksi amal. Hal itu dilakukannya demi meloloskan anak perempuannya dalam ujian SAT. Dia ditangkap FBI di rumahnya.
Saksi menegaskan kepada pihak berwenang bahwa Singer pergi dari Tampa menuju West Hollywood untuk mengurus ujian anak perempuan Huffman. Anak perempuan Huffman mendapatkan nilai 1.420, naik 400 poin bila dibandingkan dengan nilai setahun sebelumnya. Aksi suap-menyuap itu juga terekam dalam percakapan via telepon.
Singer juga menyuap pelatih dan pejabat perguruan tinggi. Sebagai gantinya, dia menginginkan agar mereka dapat merekomendasikan nama-nama tertentu kepada kantor penerimaan mahasiswa baru meski mereka tidak bermain olahraga dan memiliki surat atletik palsu. “Ya, saya sering melakukannya,” kata Singer.
Artis Lori Loughlin dan suaminya, desainer fashion Mossimo Giannulli, juga dituduh memberikan uang suap sebesar USD500.000 agar kedua anaknya masuk Universitas of Southern California. Singer lalu menyuap Donna Heinel, direktur senior olahraga di USC yang memiliki kewenangan untuk memasukkan murid baru.
“Saya ingin berterima kasih kepadamu. Kedua anak kami senang. Saya dan istri saya mengapresiasi upayamu dan hasil akhirnya,” demikian bunyi surat yang dikirimkan Giannulli kepada Singer. Giannulli juga telah ditangkap FBI di rumahnya. Sementara itu Loughlin masih berada di luar Los Angeles dan diminta menyerahkan diri. (Muh Shamil)
(nfl)