Nasib Malaysia Airlines Segera Diputuskan Pemerintah

Rabu, 13 Maret 2019 - 10:16 WIB
Nasib Malaysia Airlines...
Nasib Malaysia Airlines Segera Diputuskan Pemerintah
A A A
KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia mempertimbangkan untuk menutup, menjual, atau mendanai ulang maskapai nasional Malaysia Airlines.

Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad mengungkapkan, pemerintah sedang mempelajari berbagai kebijakan yang akan diambil untuk maskapai nasional itu. ”Keputusan akan dibuat segera,” kata Mahathir saat ditanya tentang saran para pakar apakah maskapai itu akan ditutup atau dijual.

”Ini masalah sangat serius untuk menutup maskapai,” ujar Mahathir dalam konferensi pers di parlemen, kemarin. Dia menambahkan, ”Kami akan mempelajari dan menyelidiki apakah kita harus menutup atau kami jual seluruhnya atau kami harus mendanai ulang. Semua itu terbuka untuk diputuskan pemerintah.”

Maskapai itu sedang berupaya mengubah operasinya dan kembali mendapatkan laba pada 2019, setelah pulih dari dua bencana besar pada 2014 saat penerbangan MH370 hilang yang masih menjadi misteri terbesar dalam dunia penerbangan global dan penerbangan MH17 yang ditembak jatuh di atas wilayah udara Ukraina Timur.

Khazanah Nasional Bhd yang melakukan privatisasi Malaysia Airlines pada 2014 menyatakan pemerintah perlu memutuskan tentang investasi di maskapai itu dan level dukungan untuk maskapai yang sedang berjuang tersebut.

Khazanah juga menjelaskan pihaknya menunggu Malaysia Airlines menyajikan review strategi bisnisnya. Sebelumnya dilaporkan, Malaysia akan mempertimbangkan pencarian kembali pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang jika ada perusahaan tertarik melakukannya dengan petunjuk yang kuat.

Penerbangan MH370 yang membawa 239 orang di kabin menjadi misteri penerbangan terbesar di dunia saat hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014.

Malaysia, China, dan Australia, telah menghentikan dua tahun pencarian bawah laut yang menghabiskan dana USD141,6 juta di selatan Samudra Hindia pada Januari 2017 setelah tak menemukan jejak pesawat itu.

Pencarian tiga bulan yang dipimpin perusahaan eksplorasi Amerika Serikat (AS), Ocean Infinity, berakhir serupa pada Mei tahun lalu. ”Malaysia bersiap memberi imbalan perusahaan yang mencari MH370 dengan kesepakatan tanpa hasil, tanpa bayaran, artinya pembayaran hanya akan dilakukan jika mereka menemukan pesawat itu,” kata Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke.

Pemerintah Malaysia menawari Ocean Infinity imbalan hingga USD70 juta dengan kesepakatan semacam itu pada pencarian 2018. ”Jika ada petunjuk kredibel apapun atau proposal khusus, kami bersiap membahas dengan mereka proposal baru itu,” ujar Loke dalam acara di Kuala Lumpur untuk memperingati tahun kelima hilangnya MH370.

Ocean Infinity mengungkapkan minat dalam pencarian lain dengan menyebut teknologi baru yang berkembang tahun lalu. Namun, perusahaan itu belum mengajukan proposal baru pada Malaysia.

”Jika mereka dapat meyakinkan kami bahwa teknologi baru bisa lebih efisien dalam pencarian, maka kami lebih ingin memulai lagi,” tutur dia. Juru bicara Ocean Infinity tidak segera merespons permintaan komentar terkait laporan tersebut.

Lebih dari 30 serpihan yang diyakini bagian dari pesawat MH370 tersapu di sepanjang garis pantai Samudra Hindia, tapi hanya tiga yang dikonfirmasi dari pesawat itu. Dua serpihan itu ditampilkan dalam acara kemarin, pertama kali serpihan pesawat ditampilkan untuk publik.

Bagian pesawat yang saat ini disimpan Pemerintah Malaysia tersebut termasuk serpihan sayap ditemukan di Tanzania dengan panjang 4,27 meter, potongan terbesar yang ditemukan sejauh ini.

”Keluarga korban berharap publikasi serpihan itu akan membantu publik memahami kesedihan mereka dan mendorong upaya melanjutkan pencarian pesawat itu,” kata Grace Nathan yang ibunya, Anne Daisy berada di MH370.

”Karena potongan ini, hanya bagian kecil sayap yang sangat besar menunjukkan seberapa besar seluruh pesawat itu,” ujar Nathan. ”Memikirkan ini, saya tak bisa percaya potongan kecil pesawat ini terbawa ribuan dan ribuan kilometer melintasi samudra ke Afrika selama dua tahun. Saya tak dapat membantu, tapi heran, di mana ibu saya,” ujarnya. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0793 seconds (0.1#10.140)