Turki Kecam Netanyahu karena Sebut Israel Hanya untuk Yahudi
A
A
A
ANKARA - Turki mengecam apa yang mereka sebut rasisme secara terbuka oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, setelah ia menyebut Israel negara-bangsa orang-orang Yahudi saja, tidak semua warganya.
"Saya mengutuk keras rasisme dan diskriminasi yang mencolok ini. 1,6 juta orang Arab / Muslim tinggal di Israel. Akankah pemerintah Barat bereaksi atau tetap diam di bawah tekanan lagi?" tanya juru bicara pemerintah Turki, Ibrahim Kalin seperti dilansir Arab News pada Selasa (12/3).
Seperti dietahui, pernyataan itu disampaikan Netanyahu di akun Instagramnya. Dia sejatinya merujuk pada undang-undang yang sangat kontroversial yang disahkan tahun lalu yang menyatakan Israel sebagai negara bagi bangsa Yahudi.
"Israel bukan negara dari semua warganya. Menurut hukum kewarganegaraan dasar yang kami berikan, Israel adalah negara dari bangsa Yahudi, dan hanya itu" tulis Netanyahu.
Sebelumnya, kecaman juga datang dari aktris sekaligus aktivis Israel, Gal Gadot dan Rotem Sela.
Sela mengatakan dia berharap ada orang di pemerintahan ini yang akan memberi tahu publik bahwa ini adalah negara dengan semua warganya, dan semua orang dilahirkan sederajat. "Orang Arab juga manusia. Dan juga kaum Druze, kaum gay, dan kaum lesbian dan kaum Kiri," ucapnya.
Sementara itu, Gadot, melalui akun Istragramnya mengatakan mengasihi sesama manusia, seperti diri sendiri bukanlah masalah kiri-kanan, Yahudi-Arab, sekuler atau religius. Dia mengatakan ini adalah masalah dialog, dialog untuk perdamaian, kesetaraan dan toleransi satu sama lain.
"Tanggung jawab atas harapan seperti itu adalah pada kita untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak kita. Rotem (Sela), saudara saya, Anda adalah inspirasi bagi kita semua," imbuh dia.
"Saya mengutuk keras rasisme dan diskriminasi yang mencolok ini. 1,6 juta orang Arab / Muslim tinggal di Israel. Akankah pemerintah Barat bereaksi atau tetap diam di bawah tekanan lagi?" tanya juru bicara pemerintah Turki, Ibrahim Kalin seperti dilansir Arab News pada Selasa (12/3).
Seperti dietahui, pernyataan itu disampaikan Netanyahu di akun Instagramnya. Dia sejatinya merujuk pada undang-undang yang sangat kontroversial yang disahkan tahun lalu yang menyatakan Israel sebagai negara bagi bangsa Yahudi.
"Israel bukan negara dari semua warganya. Menurut hukum kewarganegaraan dasar yang kami berikan, Israel adalah negara dari bangsa Yahudi, dan hanya itu" tulis Netanyahu.
Sebelumnya, kecaman juga datang dari aktris sekaligus aktivis Israel, Gal Gadot dan Rotem Sela.
Sela mengatakan dia berharap ada orang di pemerintahan ini yang akan memberi tahu publik bahwa ini adalah negara dengan semua warganya, dan semua orang dilahirkan sederajat. "Orang Arab juga manusia. Dan juga kaum Druze, kaum gay, dan kaum lesbian dan kaum Kiri," ucapnya.
Sementara itu, Gadot, melalui akun Istragramnya mengatakan mengasihi sesama manusia, seperti diri sendiri bukanlah masalah kiri-kanan, Yahudi-Arab, sekuler atau religius. Dia mengatakan ini adalah masalah dialog, dialog untuk perdamaian, kesetaraan dan toleransi satu sama lain.
"Tanggung jawab atas harapan seperti itu adalah pada kita untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak kita. Rotem (Sela), saudara saya, Anda adalah inspirasi bagi kita semua," imbuh dia.
(esn)