AS Bersiap Produksi Suku Cadang Rudal yang Dilarang Perjanjian INF

Selasa, 12 Maret 2019 - 08:46 WIB
AS Bersiap Produksi...
AS Bersiap Produksi Suku Cadang Rudal yang Dilarang Perjanjian INF
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) bersiap memproduksi suku cadang untuk sistem rudal jelajah yang diluncurkan di darat. Sistem rudal jenis ini masuk kategori yang dilarang dalam Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) antara Washington dan Moskow.

Persiapan itu diumumkan Pentagon pada hari Senin waktu Washington. Produksi suku cadang rudal terlarang itu dilakukan setelah AS menarik diri dari Perjanjian INF.

Bulan lalu, Amerika Serikat mengumumkan akan menarik diri dari Perjanjian INF dalam enam bulan kecuali Moskow mengakhiri apa yang dikatakan Washington sebagai pelanggaran pakta tahun 1987 itu.

Rusia juga mengumumkan akan menangguhkan perjanjian itu. Moskow membantah melanggar perjanjian tersebut dan menuduh balik Washington yang melanggarnya.

"Kami akan memulai kegiatan fabrikasi pada komponen untuk mendukung pengujian pengembangan sistem ini, kegiatan yang hingga 2 Februari tidak akan konsisten dengan kewajiban kami berdasarkan Perjanjian (INF)," kata Letnan Kolonel Michelle Baldanza, seorang juru bicara Pentagon, dikutip Reuters, Selasa (12/3/2019).

"Penelitian dan pengembangan ini dirancang untuk dapat dibalik, jika Rusia kembali pada kepatuhan penuh dan dapat diverifikasi sebelum kami menarik diri dari Perjanjian (INF) pada Agustus 2019," lanjut Baldanza.

Pentagon mengatakan upaya pengembangan sistem rudal jelajah yang diluncurkan dari darat itu untuk senjata konvensional dan bukan nuklir.

Perjanjian INF mengharuskan para pihak untuk menghancurkan rudal balistik dan jelajah berbasis darat yang memiliki jangkauan antara 500 dan 5.500 km (310 hingga 3.420 mil).

Amerika Serikat menuduh rudal jelajah Rusia baru melanggar pakta tersebut. Rudal yang dimaksud adalah Novator 9M729. Senjata itu oleh NATO dikenal sebagai SSC-8.

Berbicara di sebuah konferensi di Washington, Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat Anatoly Antonov menolak tuduhan bahwa rudal Moskow itu melanggar Perjanjian INF. Dia menyebut tuduhan itu sebagai "dongeng".

Pada bulan Januari, kepala pasukan rudal dan artileri militer Rusia mengatakan jarak maksimum rudal itu jauh dari batas bawah Perjanjian INF.

Frank Rose, mantan asisten menteri luar negeri AS untuk kendali senjata, yang sekarang aktif di lembaga think tank Brookings Washington, mengatakan pengumuman Pentagon mungkin dirancang untuk menekan Rusia agar kembali mematuhi Perjanjian INF.

"Dugaan terbaik saya adalah sinyal politik yang dimaksudkan untuk memperjelas bahwa Amerika Serikat serius untuk bergerak maju dengan pengembangan GLCM (rudal jelajah yang diluncurkan di darat) baru kecuali Rusia kembali mematuhi perjanjian," kata Rose.

PBB telah mendesak Amerika Serikat dan Rusia untuk mempertahankan perjanjian pencegah perang nuklir itu, dengan mengatakan kerugiannya akan membuat dunia lebih tidak aman dan tidak stabil.
(mas)
Berita Terkait
AS Ternyata Uji Rudal...
AS Ternyata Uji Rudal Tomahawk sebelum Rusia Jajal Triad Nuklir
Rusia Terindikasi Bersiap...
Rusia Terindikasi Bersiap Uji Coba Rudal Skyfall Bertenaga Nuklir
Apa itu Perjanjian Nuklir...
Apa itu Perjanjian Nuklir New START?
Seteru dengan Rusia...
Seteru dengan Rusia dan China Memanas, AS Bikin Rudal Jelajah Nuklir Berbasis Laut
Rusia Bersumpah Membalas...
Rusia Bersumpah Membalas Jika AS Tempatkan Rudal Terlarang di Jepang
Jika Rusia Bekukan Senjata...
Jika Rusia Bekukan Senjata Nuklir, AS Siap Perpanjang Perjanjian START
Berita Terkini
Seorang Istri Sebar...
Seorang Istri Sebar Video Perselingkuhan Suami, tapi Digugat Sang Wanita Simpanan
20 menit yang lalu
Intelijen Amerika: Serangan...
Intelijen Amerika: Serangan Militer AS Sudah Tewaskan 500 Milisi Houthi
1 jam yang lalu
Putin Tiba-tiba Bersedia...
Putin Tiba-tiba Bersedia Berunding dengan Ukraina, Ada Apa?
1 jam yang lalu
Inilah 266 Paus dari...
Inilah 266 Paus dari Masa ke Masa, dari Pertama hingga Paus Fransiskus
2 jam yang lalu
Mengganti Senjata Nuklir...
Mengganti Senjata Nuklir AS Jadi Tantangan Rumit bagi Eropa
3 jam yang lalu
Siapakah Kardinal Kevin...
Siapakah Kardinal Kevin Farrell? Pemimpin Sementara Vatikan usai Paus Fransiskus Meninggal
3 jam yang lalu
Infografis
Kapasitas Pembangkit...
Kapasitas Pembangkit Listrik Panas Bumi Indonesia Bisa Salip AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved