7 Pemimpin Dunia yang Tetap Sederhana meski Menggenggam Kekuasaan
A
A
A
Blusukan adalah salah satu indikator seorang pejabat publik tersebut merakyat atau tidak. Selain blusukan, indikator lain untuk menilai model kepemimpinan seorang pejabat publik apakah merakyat atau tidak adalah dengan melihat gaya hidupnya. Berikut para pemimpin yang tetap sederhana meski menggenggam kekuasaan.
1. Fernando Lugo
Dia mendapat julukan “pastor kaum papa”. Maklum, sebelum menjadi kandidat Presiden, Fernando Lugo adalah pastor yang sangat getol membela kaum tertindas.
Begitu dilantik pada 2008, Lugo langsung mengatakan tidak akan menerima gajinya sebagai Presiden sebesar USD4000 per bulan. Selama menjadi Presiden, Lugo memilih tetap tinggal di rumahnya yang sederhana. Ia juga selalu berpakaian sangat sederhana: kemeja panjang atau lengan pendek.
2. Jose 'Pepe' Mujica
Jose Mujica menghabiskan 14 tahun di penjara karena aktivitas gerilya melawan kediktatoran. Ia memenangkan pemilu Uruguay tahun 2009 dan resmi menduduki jabatan Presiden pada Maret 2010. Sejak menjadi Presiden Uruguay, Pepe Mujica memilih tinggal di rumahnya di pinggiran Kota Montevideo.
Selama menjadi Presiden, Pepe Mujica menyumbangkan 90% gajinya untuk menambah anggaran sosial negerinya. Ia juga hanya menggunakan Volkswagen Beetle keluaran 1987 sebagai kendaraan pribadinya.
3. Hugo Chavez
Hugo Chavez lahir dari keluarga kelas pekerja. Begitu terpilih sebagai Presiden tahun 1998, Chavez menggunakan kekuasannya untuk memberdayakan kaum miskin.
Ia juga adalah sosok Presiden yang sederhana. Chavez menyumbangkan sebagian besar gajinya untuk anggaran sosial. Chavez juga dikenal Presiden yang sangat merakyat.
Ketika melakukan kunjungan, ia hanya menggunakan jeep atau menumpangi truk. Ketika banjir besar menerjang Venezuela, Chavez membuka pintu istana Kepresidenan sebagai tempat penampungan.
4. Fidel Castro
Fidel Castro adalah salah satu pemimpin Revolusi Kuba tahun 1959. Sejak itu, Kuba bergerak menuju sosialisme. Tak heran, karena langkahnya yang berbeda dengan jalan imperialisme itu, Fidel Castro dan Kuba banyak didiskreditkan.
Fidel dianggap diktator dan hidup sangat mewah. Pada kenyataannya, Castro hidup sangat sederhana. Ia tak punya limusin seperti Obama. Pada kenyataannya, hanya menerima gaji sebesar 900 peso (kira-kira USD36 per bulan atau sekitar Rp350.000).
5. Nelson Mandela
Siapa yang tak kenal Nelson Mandela? Dia merupakan pemimpin terkemuka pembebasan Afrika Selatan dari kolonialisme dan apartheid. Namanya begitu termasyhur di seluruh penjuru Afrika dan dunia.
Meski begitu, Mandela tetap merupakan sosok yang sederhana. Begitu menjadi Presiden tahun 1994, Mandela rutin memotong gajinya untuk disumbangkan bagi anggaran sosial. Tahun 1994, ketika negerinya didera utang warisan rejim lama, Mandela memotong gajinya sendiri dan gaji wakil presiden.
6. Rafael Correa
Rafael Correa adalah Presiden Ekuador bergelar PhD jebolan University of Illinois, AS. Namun, sekalipun menimbah ilmu di AS, Correa justru sangat anti-neoliberal.
Correa terbilang pemimpin sederhana. Ketika APBN Ekuador diancam defisit, Correa mengeluarkan dekrit untuk membekukan pembayaran gaji pejabat tinggi selama dua tahun.
Tak hanya itu, ia juga memotong gajinya dari sekitar USD8000 menjadi USD4000. Dengan pemotongan gaji itu, Correa menyelamatkan APBN tanpa memangkas subsidi sosial rakyatnya.
7. Evo Morales
Evo Morales adalah Presiden pribumi pertama dalam sejarah Bolivia. Pada Pemilu 2005, Evo memenangkan pemilu Presiden. Ia resmi menempati jabatannya Januari 2006. Begitu ia menempati jabatannya, Evo mengumumkan pemotongan setengah gajinya untuk meningkatkan jumlah guru dan dokter.
Ketika Peru dilanda gempa bumi 2007, Evo juga mendonasikan separuh gajinya untuk korban gempa. Selama menjadi Presiden, penampilan Evo tidak berubah. Ia lebih sering memakai pakaian sederhana, seperti jaket kulit atau sweater biasa. (Wahyono)
1. Fernando Lugo
Dia mendapat julukan “pastor kaum papa”. Maklum, sebelum menjadi kandidat Presiden, Fernando Lugo adalah pastor yang sangat getol membela kaum tertindas.
Begitu dilantik pada 2008, Lugo langsung mengatakan tidak akan menerima gajinya sebagai Presiden sebesar USD4000 per bulan. Selama menjadi Presiden, Lugo memilih tetap tinggal di rumahnya yang sederhana. Ia juga selalu berpakaian sangat sederhana: kemeja panjang atau lengan pendek.
2. Jose 'Pepe' Mujica
Jose Mujica menghabiskan 14 tahun di penjara karena aktivitas gerilya melawan kediktatoran. Ia memenangkan pemilu Uruguay tahun 2009 dan resmi menduduki jabatan Presiden pada Maret 2010. Sejak menjadi Presiden Uruguay, Pepe Mujica memilih tinggal di rumahnya di pinggiran Kota Montevideo.
Selama menjadi Presiden, Pepe Mujica menyumbangkan 90% gajinya untuk menambah anggaran sosial negerinya. Ia juga hanya menggunakan Volkswagen Beetle keluaran 1987 sebagai kendaraan pribadinya.
3. Hugo Chavez
Hugo Chavez lahir dari keluarga kelas pekerja. Begitu terpilih sebagai Presiden tahun 1998, Chavez menggunakan kekuasannya untuk memberdayakan kaum miskin.
Ia juga adalah sosok Presiden yang sederhana. Chavez menyumbangkan sebagian besar gajinya untuk anggaran sosial. Chavez juga dikenal Presiden yang sangat merakyat.
Ketika melakukan kunjungan, ia hanya menggunakan jeep atau menumpangi truk. Ketika banjir besar menerjang Venezuela, Chavez membuka pintu istana Kepresidenan sebagai tempat penampungan.
4. Fidel Castro
Fidel Castro adalah salah satu pemimpin Revolusi Kuba tahun 1959. Sejak itu, Kuba bergerak menuju sosialisme. Tak heran, karena langkahnya yang berbeda dengan jalan imperialisme itu, Fidel Castro dan Kuba banyak didiskreditkan.
Fidel dianggap diktator dan hidup sangat mewah. Pada kenyataannya, Castro hidup sangat sederhana. Ia tak punya limusin seperti Obama. Pada kenyataannya, hanya menerima gaji sebesar 900 peso (kira-kira USD36 per bulan atau sekitar Rp350.000).
5. Nelson Mandela
Siapa yang tak kenal Nelson Mandela? Dia merupakan pemimpin terkemuka pembebasan Afrika Selatan dari kolonialisme dan apartheid. Namanya begitu termasyhur di seluruh penjuru Afrika dan dunia.
Meski begitu, Mandela tetap merupakan sosok yang sederhana. Begitu menjadi Presiden tahun 1994, Mandela rutin memotong gajinya untuk disumbangkan bagi anggaran sosial. Tahun 1994, ketika negerinya didera utang warisan rejim lama, Mandela memotong gajinya sendiri dan gaji wakil presiden.
6. Rafael Correa
Rafael Correa adalah Presiden Ekuador bergelar PhD jebolan University of Illinois, AS. Namun, sekalipun menimbah ilmu di AS, Correa justru sangat anti-neoliberal.
Correa terbilang pemimpin sederhana. Ketika APBN Ekuador diancam defisit, Correa mengeluarkan dekrit untuk membekukan pembayaran gaji pejabat tinggi selama dua tahun.
Tak hanya itu, ia juga memotong gajinya dari sekitar USD8000 menjadi USD4000. Dengan pemotongan gaji itu, Correa menyelamatkan APBN tanpa memangkas subsidi sosial rakyatnya.
7. Evo Morales
Evo Morales adalah Presiden pribumi pertama dalam sejarah Bolivia. Pada Pemilu 2005, Evo memenangkan pemilu Presiden. Ia resmi menempati jabatannya Januari 2006. Begitu ia menempati jabatannya, Evo mengumumkan pemotongan setengah gajinya untuk meningkatkan jumlah guru dan dokter.
Ketika Peru dilanda gempa bumi 2007, Evo juga mendonasikan separuh gajinya untuk korban gempa. Selama menjadi Presiden, penampilan Evo tidak berubah. Ia lebih sering memakai pakaian sederhana, seperti jaket kulit atau sweater biasa. (Wahyono)
(poe)