India dan Israel Hendak Hujani Pakistan dengan Rudal
A
A
A
KARACHI - India telah merencanakan untuk menghujani Pakistan dengan rudal. Dalam rencananya itu, Israel hendak diajak ikut serta.
Sumber pemerintah Pakistan mengungkap rencana serangan tersebut sedianya dilakukan pada 27 Februari 2019 ketika New Delhi dan Islamabad terlibat pertempuran udara. Pemerintah Islamabad, kata sumber itu, sudah menerima laporan intelijen terkait rencana serangan oleh New Delhi dengan Tel AViv.
Jurnalis Geo News, Hamid Mir, dalam laporannya, Selasa (5/3/2019), mengatakan bahwa dia menerima informasi rencana serangan rudal oleh India dan Israel itu dari sumber tingkat tinggi Pakistan. Menurut informasi yang dia terima, Pakistan telah menggagalkan rencana dua serangan rudal tersebut.
Menurut sumber itu, India sudah diberitahu bahwa Pakistan akan menanggapi dengan tepat jika serangan rudal nekat dilakukan.
Pakistan juga telah membocorkan rencana serangan India dan Israel itu kepada negara-negara sahabat Islamabad. Kepada negara-negara itu, Islamabad menegaskan komitmennya untuk berdamai dengan New Delhi.
Sumber resmi itu mengatakan tidak ada kontak antara Pakistan dan pemerintah India. Kedua pemerintah belum mengonfirmasi laporan media Pakistan tersebut.
Sementara itu, pesawat jet tempur Sukhoi-30 India menembak jatuh drone Pakistan di atas wilayah udara Rajasthan pada Senin (4/3/2019).
Mengutip India Today, Selasa (5/3/2019), jet-jet tempur Su-30Mki buatan Rusia, berhamburan di depan garis depan di sektor Rajasthan untuk menghadapi ancaman yang datang dari Pakistan. Serangan drone atau kendaraan udara nirawak itu diungkap seorang pejabat senior di perusahaan keamanan India yang tidak bersedia disebutkan namanya.
Jet-jet tempur Su-30Mki yang bermesin ganda berhamburan dari sebuah pangkalan di sepanjang perbatasan internasional sekitar pukul 11.30 pagi kemarin setelah radar pertahanan udara mendeteksi kendaraan udara tak berawak yang masuk.
Pejabat itu mengatakan sebuah jet tempur Su-30MKi menembak jatuh drone Pakistan itu dengan rudal air-to-air atau rudal udara-ke-udara. Militer India dan Pakistan belum mengonfirmasi laporan konflik terbaru ini.
New Delhi dan Islamabad telah di ambang perang menyusul serangan kelompok militan Jaish-e-Mohammed yang bermarkas di Pakistan terhadap polisi paramiliter India pada 14 Februari 2019 lalu di wilayah Kashmir. Lebih dari 40 polisi paramiliter India tewas ketika konvoi mereka dihantam serangan bom bunuh diri dengan mobil yang sarat bahan peledak.
Pada 26 Februari, jet-jet tempur India menyerang sebuah fasilitas Jaish-e-Mohammed di Balakot, Pakistan. Pakistan merespons dengan serangan jet tempur pada 27 Februari. Aksi saling serang itu membuat jet-jet tempur kedua negara terlibat dogfight atau pertempuran udara.
Pakistan mengklaim menembak jatuh dua jet tempur India, salah satunya MiG-21 Bison yang pilotnya ikut ditangkap. Namun, India hanya mengakui kehilangan satu jet tempur. Sebaliknya, New Delhi mengklaim menembak jatuh jet tempur F-16 Pakistan, namun Islamabad menyangkal menggunakan jet tempur buatan Amerika Serikat itu dalam pertempuran udara.
Sumber pemerintah Pakistan mengungkap rencana serangan tersebut sedianya dilakukan pada 27 Februari 2019 ketika New Delhi dan Islamabad terlibat pertempuran udara. Pemerintah Islamabad, kata sumber itu, sudah menerima laporan intelijen terkait rencana serangan oleh New Delhi dengan Tel AViv.
Jurnalis Geo News, Hamid Mir, dalam laporannya, Selasa (5/3/2019), mengatakan bahwa dia menerima informasi rencana serangan rudal oleh India dan Israel itu dari sumber tingkat tinggi Pakistan. Menurut informasi yang dia terima, Pakistan telah menggagalkan rencana dua serangan rudal tersebut.
Menurut sumber itu, India sudah diberitahu bahwa Pakistan akan menanggapi dengan tepat jika serangan rudal nekat dilakukan.
Pakistan juga telah membocorkan rencana serangan India dan Israel itu kepada negara-negara sahabat Islamabad. Kepada negara-negara itu, Islamabad menegaskan komitmennya untuk berdamai dengan New Delhi.
Sumber resmi itu mengatakan tidak ada kontak antara Pakistan dan pemerintah India. Kedua pemerintah belum mengonfirmasi laporan media Pakistan tersebut.
Sementara itu, pesawat jet tempur Sukhoi-30 India menembak jatuh drone Pakistan di atas wilayah udara Rajasthan pada Senin (4/3/2019).
Mengutip India Today, Selasa (5/3/2019), jet-jet tempur Su-30Mki buatan Rusia, berhamburan di depan garis depan di sektor Rajasthan untuk menghadapi ancaman yang datang dari Pakistan. Serangan drone atau kendaraan udara nirawak itu diungkap seorang pejabat senior di perusahaan keamanan India yang tidak bersedia disebutkan namanya.
Jet-jet tempur Su-30Mki yang bermesin ganda berhamburan dari sebuah pangkalan di sepanjang perbatasan internasional sekitar pukul 11.30 pagi kemarin setelah radar pertahanan udara mendeteksi kendaraan udara tak berawak yang masuk.
Pejabat itu mengatakan sebuah jet tempur Su-30MKi menembak jatuh drone Pakistan itu dengan rudal air-to-air atau rudal udara-ke-udara. Militer India dan Pakistan belum mengonfirmasi laporan konflik terbaru ini.
New Delhi dan Islamabad telah di ambang perang menyusul serangan kelompok militan Jaish-e-Mohammed yang bermarkas di Pakistan terhadap polisi paramiliter India pada 14 Februari 2019 lalu di wilayah Kashmir. Lebih dari 40 polisi paramiliter India tewas ketika konvoi mereka dihantam serangan bom bunuh diri dengan mobil yang sarat bahan peledak.
Pada 26 Februari, jet-jet tempur India menyerang sebuah fasilitas Jaish-e-Mohammed di Balakot, Pakistan. Pakistan merespons dengan serangan jet tempur pada 27 Februari. Aksi saling serang itu membuat jet-jet tempur kedua negara terlibat dogfight atau pertempuran udara.
Pakistan mengklaim menembak jatuh dua jet tempur India, salah satunya MiG-21 Bison yang pilotnya ikut ditangkap. Namun, India hanya mengakui kehilangan satu jet tempur. Sebaliknya, New Delhi mengklaim menembak jatuh jet tempur F-16 Pakistan, namun Islamabad menyangkal menggunakan jet tempur buatan Amerika Serikat itu dalam pertempuran udara.
(mas)