Kim Jong-un Bungkukkan Badan untuk Jasad Ho Chi Minh di Vietnam

Sabtu, 02 Maret 2019 - 11:34 WIB
Kim Jong-un Bungkukkan...
Kim Jong-un Bungkukkan Badan untuk Jasad Ho Chi Minh di Vietnam
A A A
HANOI - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un membungkukkan badannya di depan jasad pemimpin revolusioner Vietnam, Ho Chi Minh. Penghormatan pada jasad Ho Chi Minh yang dibalsem permanen itu dilakukan Kim pada Sabtu (2/3/2019) sebelum ia meninggalkan Hanoi.

Sama seperti jasad pemimpin revolusioner Vietnam, jasad ayah dan kakek Kim Jong-un juga dibalsem dan dipajang di Korea Utara.

"Saya berduka cita untuk para pahlawan dan martir patriotik," kata Kim Jong-un sembari meletakkan karangan bunga besar di kompleks makam Ho Chi Minh, seperti dikutip AP.

Pemimpin muda Korea Utara itu menunjungi makam Ho Chi Minh di Hanoi setelah dia melakukan pertemuan puncak selama dua hari dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pertemuan pucak atau KTT yang membahas denuklirisasi semenanjung Korea itu gagal karena berakhir tanpa ada perjanjian yang dibuat kedua belah pihak.

Makam pahlawan nasional Ho Chi Minh dibangun dengan granit dan marmer. Makam dibangun dengan bantuan Uni Soviet—sekarang bernama Rusia—dan menjadi salah satu tempat paling terkenal di Hanoi.

Mantan pemimpin Vietnam itu meninggal pada tahun 1969 pada usia 79 tahun. Dikenal sebagai "Paman Ho", ia berperang melawan penjajah Prancis dan Jepang dan kemudian melawan pasukan Amerika.

Sebelum memberikan penghormatan pada jasad Ho Chi Minh, Kim Jong-un juga menemui Presiden Nguyen Phu Trong, pemimpin tertinggi Vietnam sekaligus dan ketua Partai Komunis setempat.

Terkait dengan pertemuan puncak antara Kim Jong-un dan Donald Trump yang berakhir dengan kegagalan, seorang pejabat senior Korea Utara dalam konferensi pers tengah malam yang tergesa-gesa membantah bahwa pertemuan puncak itu akan menjadi pertemuan akhir. Namun, Kim Jong-un dilaporkan "kehilangan minat" untuk berdiplomasi.

Kim teah berdiri bahu-membahu dengan Trump di pertemuan puncak, sebuah gambar yang memungkinkan layanan berita propaganda Korea Utara untuk menggambarkan Kim kepada rakyat dan pendukungnya sebagai pemimpin kekuatan bersenjata nuklir, bukan paria internasional yang membuat penduduknya kelaparan sehingga dapat membangun senjata nuklir dan rudal.

Kim telah menjawab pertanyaan dengan humor ketika berhadapan dengan kontingen media internasional yang agresif di Hanoi. Pemimpin muda ini tetap berdiri teguh pada tuntutannya untuk keringanan sanksi yang dijatuhkan AS dan sekutunya atas program nuklir Korea Utara.

Sejauh ini, Trump menolak mencabut sanksi AS terhadap Korea Utara selama rezim Kim Jong-un enggan melakukan denuklirisasi secara total. Kendati demikian, Trump menyatakan masih membuka pintu untuk bernegosiasi dengan Pyongyang.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1113 seconds (0.1#10.140)