Dibersihkan Selama 13 Ribu Jam, Rumah Skripal Bebas dari Novichok

Sabtu, 02 Maret 2019 - 07:13 WIB
Dibersihkan Selama 13 Ribu Jam, Rumah Skripal Bebas dari Novichok
Dibersihkan Selama 13 Ribu Jam, Rumah Skripal Bebas dari Novichok
A A A
LONDON - Setahun setelah serangan zat saraf yang hampir menewaskan seorang mantan mata-mata Rusia dan putrinya, pekerjaan besar untuk mendekontaminasi bekas rumahnya di Salisbury, Inggris , selesai dikerjakan. Hal itu diumumkan langsung oleh pemerintah Inggri pada Jumat kemarin.

Departemen Lingkungan, Pangan dan Urusan Pedesaan Inggris mengatakan ratusan spesialis menghabiskan total 13 ribu jam untuk membersihkan 13 situs dan sekitar Salisbury yang diduga terpapar oleh zat saraf. Rumah tempat Sergei V. Skripal tinggal, dan di mana ia dan putrinya, Yulia S. Skripal, diracuni, adalah tempat terakhir yang dinyatakan dekontaminasi.

Meskipun Skripal menjadi target serangan itu, namun ada lima orang jatuh sakit oleh paparan bahan kimia tersebut, termasuk satu orang yang meninggal.

Bernafas melalui respirator dan mengenakan setelan bahan berbahaya, pekerja dekontaminasi - termasuk 190 tentara Inggris dan personil Angkatan Udara Kerajaan - menyisir setiap situs dan mengirim sekitar 5.000 sampel untuk pengujian di laboratorium pemerintah terdekat di Porton Down. Banyak dari sampel itu akhirnya dihancurkan. Mereka bahkan sampai harus melepas atap rumah Skripal.

Pekerjaan mereka didukung oleh kontraktor dan sejumlah pihak dari berbagai lembaga pemerintah lokal, daerah dan nasional. Di Twitter, Tyrone Urch, seorang letnan jenderal Angkatan Darat, menyebutnya sebagai sebuah upaya monumental dan berani oleh ribuan orang.

Departemen Lingkungan Inggris mengatakan telah menyerahkan kendali atas rumah tersebut kepada Dewan Wiltshire, pemerintah daerah untuk county yang mencakup Salisbury.

"Pekerjaan akan segera dimulai untuk merekonstruksi dan memperbarui rumah sehingga dapat kembali menjadi rumah lagi," Alistair Cunningham, yang memimpin dewan upaya pemulihan, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Dewan sedang berbicara dengan orang-orang di lingkungan itu karena penting memperhitungkan pandangan mereka tentang bagaimana (rumah) itu digunakan di masa depan,” imbuhnya seperti dikutip dari The New York Times, Sabtu (2/3/2019).

Masih harus dilihat apakah mereka akan mengalami kesulitan membujuk orang untuk tinggal di rumah itu atau menggunakannya, meyakinkan setiap jejak mikroskopis terakhir dari salah satu racun paling mematikan yang ditemukan oleh sains itu benar-benar telah dihapus.

Skripal bekerja untuk agen intelijen militer Rusia, GRU, sampai ia dipenjara karena memberikan informasi kepada Inggris. Pada 2010, ia dikirim ke Inggris dalam pertukaran agen intelijen yang dipenjara, dan menetap di Salisburry, sebuah kota katedral kecil di barat daya London.

Pada 4 Maret 2018, ia dan putrinya, yang sedang berkunjung dari Rusia, ditemukan tidak sadarkan diri di bangku taman di Salisbury. Ilmuwan Inggris mengidentifikasi ia dan putrinya terpapar racun Novichok, sejenis zat saraf yang dikembangkan oleh Uni Soviet.

Inggris berpendapat bahwa agen-agen Rusia terbang ke London dengan nama samaran, naik kereta ke Salisbury, dan mengoleskan Novichok ke pegangan pintu depan rumahnya. Mereka kemudian kembali ke London dan terbang pulang. Semua itu dilakukan dalam kurun waktu dua hari.

Sekutu Inggris mendukung hasil temuan investigasi London, yang menghasilkan bukti substansial yang dipublikasikan.

Namun Kremlin membantah terlibat tetapi tidak memberikan bukti.

Insiden itu menyebabkan sanksi terhadap Rusia, pengusiran sekitar 150 pegawai pemerintah Rusia dari Inggris dan sekutunya. Rusia membalas dengan mengusir sejumlah orang yang bekerja dengan negara-negara tersebut.

Sersan Detektif. Nick Bailey, petugas polisi pertama yang memasuki rumah Skripal pada hari pertama korban ditemukan, diekspos, meskipun mengenakan alat pelindung, ikut terpapar. Ia berhasil pulih, namun ia dan keluarganya harus menyerahkan rumah mereka dan semua yang ada di dalamnya, daripada mengambil risiko ia telah membawa jejak-jejak kimia yang mematikan itu bersamanya ke rumah.

Tempat-tempat yang dikunjungi Skripal dan Sersan Bailey ditutup dan diuji untuk kontaminasi, polisi memberi instruksi kepada publik untuk tidak mengambil apa pun dari tanah, dan rasa takut mencengkeram Salisbury. Pariwisata, pilar ekonomi lokal, anjlok.

Hampir tiga bulan setelah keluarga Skripal jatuh sakit, dua orang lagi, Dawn Sturgess dan Charlie Rowley, jatuh sakit di Amesbury, kota terdekat. Siklus ketakutan, karantina, serta peringatan publik di mulai lagi.

Penyelidik mengatakan bahwa Rowley telah menemukan botol parfum bekas dan telah memberikannya kepada Sturgess, pacarnya. Botol parfum itu menjadi wadah racun Novichok yang digunakan oleh agen-agen intelijen Rusia. Sturgess meninggal setelah sempat dirawat selama beberapa waktu. Sedangkan Rowley berhasil selamat.

Pada akhirnya, kata pejabat, jejak Novichok ditemukan di rumah, toko, pusat perbelanjaan, pub, restoran, gereja, kantor, kantor polisi, dan dua stasiun ambulan.

Melalui semua itu, Cunningham berkata: "Salisbury telah membuktikan mereka tangguh, positif, dan melihat ke depan."
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6692 seconds (0.1#10.140)