Satu Kendaraan dengan Satelit Indonesia, Kapsul Israel Menuju Bulan

Sabtu, 23 Februari 2019 - 04:04 WIB
Satu Kendaraan dengan...
Satu Kendaraan dengan Satelit Indonesia, Kapsul Israel Menuju Bulan
A A A
CAPE CANAVERAL - Kapsul robot tak berawak Israel yang diberi nama Beresheet telah lepas landas menuju Bulan pada pukul 20.45 malam hari Kamis waktu Amerika Serikat (AS) atau Jumat WIB. Beresheet meluncur dengan roket Falcon 9 yang juga membawa satelit Indonesia dan satelit AS.

Roket Falcon 9 dari keluarga roket Spacex yang dijalankan miliarder Elon Musk lepas landas dari Cape Canaveral di Florida. Kapsul robot tak berawak Israel dijadwalkan mendarat di Bulan pada April mendatang.

Jika berhasil, Israel akan akan bergabung dengan Rusia, AS, dan China yang sudah lebih dulu melakukan pendaratan di permukaan Bulan.

Misi perjalanan ke Bulan itu hampir seluruhnya didanai swasta. Sedangkan perusahaan milik negara Israel, Aerospace Industries (IAI) bergabung dengan status sebagai mitra, bukan inisiator.

Kapsul robot nirawak Israel seukuran mesin cuci. Beratnya sekitar 585kg.

"Kami pikir ini saatnya untuk perubahan, dan kami ingin membuat Israel kecil sampai ke Bulan," kata Yonatan Winetraub, pendiri SpaceIL, organisasi nirlaba di balik upaya misi pendaratan ke Bulan tersebut, seperti dikutip The Guardian, Sabtu (23/2/2019).

"Kami akan terus menganalisis data, tetapi intinya adalah kami memasuki kelompok negara yang sangat eksklusif yang telah meluncurkan pesawat ruang angkasa ke Bulan," imbuh Yigal Harel, kepala program pesawat ruang angkasa SpaceIL.

Perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyaksikan peluncuran dari pusat kendali di Yehud, Israel.

"Ini adalah momen yang sangat membanggakan," kata kantor Netanyahu mengutip perkataannya. "Ini merupakan langkah besar bagi Israel, ini adalah langkah besar bagi teknologi Israel."

Buzz Aldrin, astronaut AS dari misi Apollo 11 memberi ucapan selamat kepada tim Israel dalam misi pendaratan ke Bulan tersebut."Mereka ke tempat...menginjak tanah lama saya ...Bulan," ujarnya.

Dalam perjalanannya, Beresheet dibuang ke orbit Bumi 34 menit setelah meluncur dan nantinya akan mengerahkan kaki pendaratannya. Tim ilmuwan Israel memperkirakan kapsul robot nirawak itu akan mendarat pada 11 April 2019.

Setelah touchdown otomatis, kapul robot berkaki empat itu akan memotret situs pendaratannya di Bulan, termasuk titik gelap di dataran Bulan.

Dibangun oleh SpaceIL dalam kemitraan dengan IAI, biaya misi Beresheet sekitar £70 juta (USD91,3 juta). Morris Kahn, seorang miliarder Israel kelahiran Afrika Selatan, adalah pendukung utama misi itu, namun Partai Republik AS dan penyandang dana pro-Israel Miriam Adelson dan suaminya yang pemilik kasino, Sheldon, juga memberikan USD24 juta.

Administrator NASA, Jim Bridenstine, menyebut misi Beresheet sebagai langkah bersejarah bagi semua negara."Dan ruang komersial karena kami ingin memperluas kolaborasi kami," ujarnya.

Beresheet diluncurkan bersama dua muatan lainnya, yakni satelit telekomunikasi untuk Indonesia dan satelit eksperimental untuk Angkatan Udara AS.

Pihak SpaceX mengatakan roket Falcon 9 itu akan digunakan kembali, setelah booster panggung utama dipisahkan dan terbang kembali ke Bumi, lalu mendarat dengan selamat di kapal drone di Laut Atlantik.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4225 seconds (0.1#10.140)