Indonesia Galang Dukungan OKI untuk Anggota Dewan HAM PBB
A
A
A
JAKARTA - Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arrmanatha Nassir menuturkan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan memanfaatkan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) Organisasi Kerja Sama Islam ( OKI ) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) awal Maret mendatang untuk kampanyekan pencalonan Indonesia di Dewan HAM PBB .
"Kita akan menanfaatkan kesempatan KTM OKI untuk menggalang dukungan pencalonan Indonesia pada anggota Dewan HAM PBB," kata Arrmanatha saat briefing mingguan Kemlu, Jakarta, Kamis (21/2/2019).
Terkait dengan KTM OKI, yang merupakan pertemuan ke-46 organisasi itu, pertemuan ini akan menghasilan deklarasi yang memberikan komitmen politis negara-negara anggota OKI untuk isu-isu yang terkait dengan tema pertemuan. Saat ini, deklarasi tersebut masih dalam tahap pembahasan.
"Selain itu, akan ada sekitar 130 resolusi yang akan disahkan yang akan meliputi berbagai isu yang meliputi keuangan, politik, isu terkait Palestina dan lain sebagainya. Beberapa isu dalam agenda yang akan menjadi perhatian dalam KTM antara lain mengenai Palestina, kemajuan dalam proses damai, dan juga isu-isu seperti pemberantasan terorisme, Program Aksi OKI dan juga kerjasama ekonomi," tuturnya.
Arrmanatha kemudian mengatakan isu yang akan diangkat Indonesia dalam pertemuan itu adalah isu ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan juga mengenai migrasi.
"Untuk Indonesia sendiri beberapa isu yang akan menjadi perhatian terkait upaya mendorong kerja sama negara-negara OKI di bidang ekonomi dan iptek. Selain itu, Indonesia juga akan mendorong kerja sama dukungan dari OKI mengenai Global Compact for Save Orderly dan Iregular Migration'," tukasnya.
"Kita akan menanfaatkan kesempatan KTM OKI untuk menggalang dukungan pencalonan Indonesia pada anggota Dewan HAM PBB," kata Arrmanatha saat briefing mingguan Kemlu, Jakarta, Kamis (21/2/2019).
Terkait dengan KTM OKI, yang merupakan pertemuan ke-46 organisasi itu, pertemuan ini akan menghasilan deklarasi yang memberikan komitmen politis negara-negara anggota OKI untuk isu-isu yang terkait dengan tema pertemuan. Saat ini, deklarasi tersebut masih dalam tahap pembahasan.
"Selain itu, akan ada sekitar 130 resolusi yang akan disahkan yang akan meliputi berbagai isu yang meliputi keuangan, politik, isu terkait Palestina dan lain sebagainya. Beberapa isu dalam agenda yang akan menjadi perhatian dalam KTM antara lain mengenai Palestina, kemajuan dalam proses damai, dan juga isu-isu seperti pemberantasan terorisme, Program Aksi OKI dan juga kerjasama ekonomi," tuturnya.
Arrmanatha kemudian mengatakan isu yang akan diangkat Indonesia dalam pertemuan itu adalah isu ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan juga mengenai migrasi.
"Untuk Indonesia sendiri beberapa isu yang akan menjadi perhatian terkait upaya mendorong kerja sama negara-negara OKI di bidang ekonomi dan iptek. Selain itu, Indonesia juga akan mendorong kerja sama dukungan dari OKI mengenai Global Compact for Save Orderly dan Iregular Migration'," tukasnya.
(ian)