Museum Kerajaan China atau Forbidden City Buka Malam Hari
A
A
A
BEJING - Ini menjadi kesempatan langka. Museum Kerajaan China atau dikenal dengan Forbidden City untuk pertama kalinya dalam 94 tahun dibuka untuk publik pada malam hari. Namun, kesempatan itu hanya berlaku selama dua hari. Momen spesial itu dilaksanakan pada 19–20 Februari saja. Itu bertepatan dengan festival lentera di Beijing. Festival itu untuk menandai berakhirnya perayaan Tahun Baru Imlek. Nanti penonton bisa melihat langsung istana tersebut pada malam hari.
Forbidden City umumnya ditutup untuk wisata pada pukul 16.30 pada musim dingin dan 17.00 pada musim panas. Museum itu biasanya dibuka pada malam hari untuk tamu kenegaraan, seperti Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 2017. Istana yang selesai dibangun pada 1420 itu merupakan istana bagi kaisar dan menjadi pusat politik China selama lebih dari 500 tahun.
Forbidden City dikenal sebagai istana para kaisar selama Dinasti Ming dan Qing. Sejak 2012, hanya 30% bagian istana yang dipertunjukkan kepada publik, tapi tahun lalu sudah 80% bagian istana dipelihatkan kepada publik.
Perayaan festival lampion di Forbidden City dulu dikenal sebagai tradisi yang dikhususkan untuk keluarga kekaisaran semata. Namun, karena perhatian untuk menjaga arsitektur kuno China yang sebagian besar terbuat dari kayu, tradisi lampion ditiadakan. Banyak pihak khawatir tradisi lampion bisa merusak kayu dan bangunan.
Sebagai solusi, panitia festival lampion tahun ini menggunakan lampu LED dibandingkan dengan lilin merah dan lampion. Forbidden City yang sudah menjadi ikon budaya dan kerap tampil dalam novel dan film China menjadikan banyak orang memiliki antusiasme tinggi untuk hadir pada festival lampion di malam hari. “Saya terkejut ketika banyak orang datang untuk melihat pertunjukan setan di istana kuno,” ujar seseorang dengan bercanda di situs media sosial Weibo dilansir CNN.
Tiket Digratiskan
Tiket untuk tur Forbidden City malam hari itu gratis. Tiket itu juga diberikan cuma-cuma kepada petugas kepolisian, tentara, pekerja kebersihan, dan mereka yang tidak mampu. Situs internet Museum Istana itu mengalami gangguan karena banyaknya akses untuk mendapatkan tiket gratis. Meskipun gratis, tiket itu dijual di pasar gelap senilai USD590.
Karena momen langka, tiket calo itu tetap diburu banyak orang. Harian Global Times menyebut, mereka yang mendapatkan tiket itu seperti mendapatkan tiket ke surga. Namun, hanya di bagian tertentu di Forbidden City yang dibuka untuk publik pada malam hari. Itu termasuk gerbang pertunjukan Meridian, Gerbang Supreme Harmony, dinding timur, dan Divine Might. Selama tur malam itu, penonton juga disajikan pertunjukkan orkestra simfoni dan festival lampion.
Lampion dipasang di dinding istana. Lukisan kuno juga dipasang untuk menandakan adanya momen spesial di sana. Wisatawan bisa naik ke gedung paling tinggi untuk bisa melihat pertunjukan lampu LED dengan latar istana Forbidden City. “Museum akan menggantung lampion merah di tembok setiap lima meter,” kata Shan Jixiang, kurator Museum Istana.
“Lebih dari 300 lampion merah bergambar naga akan menghiasi bangunan kuno di Museum Istana,” kata Shan. Pengelola juga menampilkan lebih dari 800 benda seni termasuk lukisan untuk menunjukkan bagaimana para kaisar China merayakan Tahun Baru Imlek di istana. Itu memecahkan rekor mengenai jumlah barang anti yang dipamerkan dalam satu pertunjukan.
Pertunjukan festival lampion di Forbidden City menjadi topik hangat yang dibicarakan di media sosial China di mana sebanyak 50.000 diskusi dan 350 juta view di Weibo. Banyak orang mengeluh karena tidak mampu mendapatkan tiket gratis tersebut. “Pihak museum tidak pernah mengatakan bagaimana tiket ditawarkan. Situsnya langsung tidak aktif dan saya tidak bisa mengaksesnya,” kata warga pada situs media sosial Weibo dilansir South China Morning Post.
Inovasi Berbalut Tradisional
Sementara itu, People's Daily menyebut pembukaan museum pada malam hari sebagai langkah inovatif untuk mempromosikan budaya tradisional. “Kreativitas membuat Museum Istana yang sudah berusia 600 tahun bisa terlihat lebih muda dan menarik perhatian budaya tradisional lebih dekat ke publik,” demikian laporan media milik Pemerintah China itu.
Setelah Shan ditunjuk sebagai kurator museum, berbagai langkah besar mengguncang museum itu. Upaya untuk mengubah citra dan menambah penampilan museum mendapatkan pujian. Banyak orang mengungkapkan ekspresi inovasi budaya tradisional bisa membantu pemahaman lebih luas mengenai sejarah dan budaya China.
Sebagai bagian dari perayaan ulang tahun museum ke-600 pada 2020, Shan berjanji akan membuka 85% ruang istana tersebut kepada publik. Museum itu secara perlahan-lahan juga diperluas. Sebanyak 85% Forbidden City juga dibuka untuk publik pada 2018. Shan berjanji 85,02% museum akan dibuka kepada publik pada 2025.
Kelahiran kembali Museum Istana juga dianggap memberikan penambahan nilai estetika publik. “Museum tidak hanya berkembang pada periode budaya ketika orang mulai terarik dengan produk budaya,” kata Liu Zheng, anggota China Cultural Relics Academy berbasis di Beijing.
China merupakan negara yang mengalami masa peradaban lebih dari 5.000 tahun telah memiliki 10.815 relief budaya dan 766.722 koleksi seni di 4.800 museum. Kesuksesan pengelolaan Museum Istana menjadi contoh manajemen museum di tempat lain. Pengelola cagar budaya juga bisa belajar bagaimana menyimpan koleksi untuk dipertontonkan kepada publik. “Itu bisa menjadikan orang bisa belajar tentang budaya dan sejarah,” kata Liu.
Museum di Suzhou dan Shanghai juga meningkatkan pelayanan untuk menampilkan produk budaya. Contohnya, Museum Shanghai bekerja sama dengan Museum Inggris dan Museum Seni Metropolitan di Amerika Serikat untuk memperluas pameran produk budaya China. Dulu kebanyakan museum didominasi AS dan Eropa. “Kini Museum Istana juga memiliki peranan aktif di budaya global,” kata Liu.
Dalam catatan sejarah, Forbidden City dibangun ketika Zhu Di menjadi Kaisar Yongle. Dia memindahkan ibu kota dari Nanjing ke Beijing, proses pembangunan istana dimulai pada 1406. Konstruksi istana dilaksanakan selama 14 tahun dan sebanyak satu juta orang dilibatkan dalam pekerjaan tersebut.
Forbidden City dideklarasikan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO pada 1987. Komersialisasi Forbidden City menjadi kontroversial. Presiden AS Donald Trump menjadi pemimpin AS pertama yang menjalani jamuan makan malam di Forbidden City pada 8 November 2017.
Forbidden City memiliki ukuran persegi panjang 961 meter dan 753 meter. Itu terdiri dari 980 bangunan dan 8.886 kamar. Bangunan itu dikelilingi tembok setinggi 7,9 meter sebagai benteng. Istana itu memiliki tiga kebun kerajaan.
Sebanyak 1,17 juta barang seni disimpan di Forbidden City, termasuk buku dan dokumen bersejarah. Sebanyak 340.000 keramik dan porselen berharga dari Dinasti Tang dan Song. Lebih dari 50.000 lukisan kuno disimpan. Museum Istana juga memiliki lebih dari 1.000 koleksi jam.
Forbidden City umumnya ditutup untuk wisata pada pukul 16.30 pada musim dingin dan 17.00 pada musim panas. Museum itu biasanya dibuka pada malam hari untuk tamu kenegaraan, seperti Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 2017. Istana yang selesai dibangun pada 1420 itu merupakan istana bagi kaisar dan menjadi pusat politik China selama lebih dari 500 tahun.
Forbidden City dikenal sebagai istana para kaisar selama Dinasti Ming dan Qing. Sejak 2012, hanya 30% bagian istana yang dipertunjukkan kepada publik, tapi tahun lalu sudah 80% bagian istana dipelihatkan kepada publik.
Perayaan festival lampion di Forbidden City dulu dikenal sebagai tradisi yang dikhususkan untuk keluarga kekaisaran semata. Namun, karena perhatian untuk menjaga arsitektur kuno China yang sebagian besar terbuat dari kayu, tradisi lampion ditiadakan. Banyak pihak khawatir tradisi lampion bisa merusak kayu dan bangunan.
Sebagai solusi, panitia festival lampion tahun ini menggunakan lampu LED dibandingkan dengan lilin merah dan lampion. Forbidden City yang sudah menjadi ikon budaya dan kerap tampil dalam novel dan film China menjadikan banyak orang memiliki antusiasme tinggi untuk hadir pada festival lampion di malam hari. “Saya terkejut ketika banyak orang datang untuk melihat pertunjukan setan di istana kuno,” ujar seseorang dengan bercanda di situs media sosial Weibo dilansir CNN.
Tiket Digratiskan
Tiket untuk tur Forbidden City malam hari itu gratis. Tiket itu juga diberikan cuma-cuma kepada petugas kepolisian, tentara, pekerja kebersihan, dan mereka yang tidak mampu. Situs internet Museum Istana itu mengalami gangguan karena banyaknya akses untuk mendapatkan tiket gratis. Meskipun gratis, tiket itu dijual di pasar gelap senilai USD590.
Karena momen langka, tiket calo itu tetap diburu banyak orang. Harian Global Times menyebut, mereka yang mendapatkan tiket itu seperti mendapatkan tiket ke surga. Namun, hanya di bagian tertentu di Forbidden City yang dibuka untuk publik pada malam hari. Itu termasuk gerbang pertunjukan Meridian, Gerbang Supreme Harmony, dinding timur, dan Divine Might. Selama tur malam itu, penonton juga disajikan pertunjukkan orkestra simfoni dan festival lampion.
Lampion dipasang di dinding istana. Lukisan kuno juga dipasang untuk menandakan adanya momen spesial di sana. Wisatawan bisa naik ke gedung paling tinggi untuk bisa melihat pertunjukan lampu LED dengan latar istana Forbidden City. “Museum akan menggantung lampion merah di tembok setiap lima meter,” kata Shan Jixiang, kurator Museum Istana.
“Lebih dari 300 lampion merah bergambar naga akan menghiasi bangunan kuno di Museum Istana,” kata Shan. Pengelola juga menampilkan lebih dari 800 benda seni termasuk lukisan untuk menunjukkan bagaimana para kaisar China merayakan Tahun Baru Imlek di istana. Itu memecahkan rekor mengenai jumlah barang anti yang dipamerkan dalam satu pertunjukan.
Pertunjukan festival lampion di Forbidden City menjadi topik hangat yang dibicarakan di media sosial China di mana sebanyak 50.000 diskusi dan 350 juta view di Weibo. Banyak orang mengeluh karena tidak mampu mendapatkan tiket gratis tersebut. “Pihak museum tidak pernah mengatakan bagaimana tiket ditawarkan. Situsnya langsung tidak aktif dan saya tidak bisa mengaksesnya,” kata warga pada situs media sosial Weibo dilansir South China Morning Post.
Inovasi Berbalut Tradisional
Sementara itu, People's Daily menyebut pembukaan museum pada malam hari sebagai langkah inovatif untuk mempromosikan budaya tradisional. “Kreativitas membuat Museum Istana yang sudah berusia 600 tahun bisa terlihat lebih muda dan menarik perhatian budaya tradisional lebih dekat ke publik,” demikian laporan media milik Pemerintah China itu.
Setelah Shan ditunjuk sebagai kurator museum, berbagai langkah besar mengguncang museum itu. Upaya untuk mengubah citra dan menambah penampilan museum mendapatkan pujian. Banyak orang mengungkapkan ekspresi inovasi budaya tradisional bisa membantu pemahaman lebih luas mengenai sejarah dan budaya China.
Sebagai bagian dari perayaan ulang tahun museum ke-600 pada 2020, Shan berjanji akan membuka 85% ruang istana tersebut kepada publik. Museum itu secara perlahan-lahan juga diperluas. Sebanyak 85% Forbidden City juga dibuka untuk publik pada 2018. Shan berjanji 85,02% museum akan dibuka kepada publik pada 2025.
Kelahiran kembali Museum Istana juga dianggap memberikan penambahan nilai estetika publik. “Museum tidak hanya berkembang pada periode budaya ketika orang mulai terarik dengan produk budaya,” kata Liu Zheng, anggota China Cultural Relics Academy berbasis di Beijing.
China merupakan negara yang mengalami masa peradaban lebih dari 5.000 tahun telah memiliki 10.815 relief budaya dan 766.722 koleksi seni di 4.800 museum. Kesuksesan pengelolaan Museum Istana menjadi contoh manajemen museum di tempat lain. Pengelola cagar budaya juga bisa belajar bagaimana menyimpan koleksi untuk dipertontonkan kepada publik. “Itu bisa menjadikan orang bisa belajar tentang budaya dan sejarah,” kata Liu.
Museum di Suzhou dan Shanghai juga meningkatkan pelayanan untuk menampilkan produk budaya. Contohnya, Museum Shanghai bekerja sama dengan Museum Inggris dan Museum Seni Metropolitan di Amerika Serikat untuk memperluas pameran produk budaya China. Dulu kebanyakan museum didominasi AS dan Eropa. “Kini Museum Istana juga memiliki peranan aktif di budaya global,” kata Liu.
Dalam catatan sejarah, Forbidden City dibangun ketika Zhu Di menjadi Kaisar Yongle. Dia memindahkan ibu kota dari Nanjing ke Beijing, proses pembangunan istana dimulai pada 1406. Konstruksi istana dilaksanakan selama 14 tahun dan sebanyak satu juta orang dilibatkan dalam pekerjaan tersebut.
Forbidden City dideklarasikan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO pada 1987. Komersialisasi Forbidden City menjadi kontroversial. Presiden AS Donald Trump menjadi pemimpin AS pertama yang menjalani jamuan makan malam di Forbidden City pada 8 November 2017.
Forbidden City memiliki ukuran persegi panjang 961 meter dan 753 meter. Itu terdiri dari 980 bangunan dan 8.886 kamar. Bangunan itu dikelilingi tembok setinggi 7,9 meter sebagai benteng. Istana itu memiliki tiga kebun kerajaan.
Sebanyak 1,17 juta barang seni disimpan di Forbidden City, termasuk buku dan dokumen bersejarah. Sebanyak 340.000 keramik dan porselen berharga dari Dinasti Tang dan Song. Lebih dari 50.000 lukisan kuno disimpan. Museum Istana juga memiliki lebih dari 1.000 koleksi jam.
(don)