'Kepala Pelayan' Kim Jong-un Sudah Muncul di Vietnam

Selasa, 19 Februari 2019 - 23:04 WIB
Kepala Pelayan Kim Jong-un...
'Kepala Pelayan' Kim Jong-un Sudah Muncul di Vietnam
A A A
HANOI - "Kepala pelayan" pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un telah berada di Vietnam menjelang digelarnya pertemuan jilid dua antara Kim Jong-un dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump. Pertemuan untuk membahas denuklirisasi Semenanjung Korea itu akan digelar pada 27-28 Februari 2019.

Kim Chang-son, kepala staf negara Korut, pernah terlihat tahun lalu ketika mencari hotel di Singapura menjelang pertemuan jilid pertama Kim Jong-un dan Trump.

Selama kunjungannya ke Hanoi, Kim Chang-son terlihat memeriksa tempat-tempat pertemuan puncak yang potensial. Kim Chang-son, yang oleh media Korea Selatan disebut sebagai "kepala pelayan" Kim Jong-un sudah tiba di Vietnam akhir pekan lalu.

Meski Kim Chang-son menjabat sebagai kepala negara, tapi ia telah bekerja di keluarga Kim selama bertahun-tahun.

Menurut NK Leadership Watch yang dikutip BBC, Selasa (19/2/2019), ia sebelumnya adalah direktur dan sekretaris Komisi Pertahanan Nasional. Dia juga asisten kepala Kim Jong-un, dan bertanggung jawab atas jadwal dan rencana perjalanannya.

Dia terlihat mengunjungi losmen pemerintah dan hotel Metropole dan Melia, yang terletak di pusat kota. Dia juga kemungkinan akan membahas masalah protokol dan keamanan dengan rekan-rekannya dari AS.

Daniel Walsh, wakil kepala staf untuk operasi dan asisten presiden AS, dan Alex Wong, wakil asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Korea Utara, juga sudah berada di ibu kota Vietnam, Hanoi.

Selama pertemuan puncak di Singapura pada Juni tahun lalu, Kim Chang-son terlihat mencari hotel-hotel berbeda. Jadi tidak mengherankan bahwa ia telah dikirim lagi untuk melakukan hal yang sama di Hanoi. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, itu akan menjadi masalah waktu sebelum venue diumumkan.

Tidak jelas apa tepatnya yang akan menjadi agenda pertemuan jilid kedua Kim Jong-un dan Trump. Namun, para ahli menduga akan ada diskusi seputar pembongkaran fasilitas nuklir Yongbyon Korut.

Vietnam dipilih sebagai lokasi pertemuan karena unik. Negara itu memiliki hubungan diplomatik dengan AS dan Korea Utara, meskipun pernah menjadi musuh AS. Vitenam digunakan oleh AS sebagai contoh dari dua negara yang bekerja bersama dan mengesampingkan masa lalu mereka.

Secara ideologis, Vietnam dan Korea Utara adalah negara-negara komunis, meskipun sejak itu Vietnam telah berkembang pesat dan menjadi salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Asia.

Secara logis, Vietnam berada dalam jangkauan penerbangan Korea Utara sehingga cukup mudah bagi jet pribadi Kim Jong-un untuk sampai.

Vietnam sebelumnya juga menjadi tuan rumah pertemuan puncak APEC tahun 2017, tepatnya di kota pesisir Da Nang. Kini giliran Hanoi yang akan menjadi kota bersejarah terkait pertemuan jilid dua Kim Jong-un dan Trump.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1196 seconds (0.1#10.140)