Khamenei Minta Iran Tak Tertipu Rayuan Eropa
A
A
A
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan pemerintah negaranya untuk tidak tertipu oleh negara-negara Eropa yang mengatakan mereka ingin menyelamatkan kesepakatan nuklir 2015.
"Permusuhan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran sudah jelas. Orang Eropa juga melakukan penipuan hari ini. Musuh kadang-kadang menunjukkan giginya, kadang tinjunya, dan terkadang senyumnya. Semua taktik ini sama. Bahkan senyum mereka bukan karena permusuhan," kata Khamenei, seperti dilansir Reuters pada Selasa (19/2).
"Saya tidak memberi tahu para pejabat apa yang harus dilakukan, tetapi saya menyarankan mereka untuk berhati-hati (dalam berurusan dengan Eropa), sehingga mereka tidak akan diperdayai oleh mereka dan menyebabkan masalah bagi negara," sambungnya.
Seperti diketahui, negara-negara Eropa mengatakan bahwa mereka ingin menyelamatkan perjanjian di mana kekuatan-kekuatan dunia sepakat untuk mencabut sanksi terhadap Iran dengan imbalan pembatasan terhadap program nuklirnya.
Eropa telah berjanji untuk menjamin bahwa Iran mendapat manfaat dari mematuhi perjanjian, meskipun AS telah menerapkan kembali sanksi. Dalam praktiknya, sebagian besar perusahaan Eropa mengabaikan rencana untuk berinvestasi kembali di Iran setelah keputusan AS.
Uni Eropa (UE) kemudian membuat mekanisme untuk memfasilitasi perdagangan dengan Iran tanpa menggunakan dolar AS. Dalam praktiknya, para diplomat UE mengatakan itu kemungkinan akan digunakan hanya untuk perdagangan yang diizinkan oleh Washington, seperti untuk makanan atau persediaan kemanusiaan.
Iran telah meminta UE untuk berbuat lebih banyak untuk menunjukkan komitmennya terhadap kesepakatan itu.
"Permusuhan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran sudah jelas. Orang Eropa juga melakukan penipuan hari ini. Musuh kadang-kadang menunjukkan giginya, kadang tinjunya, dan terkadang senyumnya. Semua taktik ini sama. Bahkan senyum mereka bukan karena permusuhan," kata Khamenei, seperti dilansir Reuters pada Selasa (19/2).
"Saya tidak memberi tahu para pejabat apa yang harus dilakukan, tetapi saya menyarankan mereka untuk berhati-hati (dalam berurusan dengan Eropa), sehingga mereka tidak akan diperdayai oleh mereka dan menyebabkan masalah bagi negara," sambungnya.
Seperti diketahui, negara-negara Eropa mengatakan bahwa mereka ingin menyelamatkan perjanjian di mana kekuatan-kekuatan dunia sepakat untuk mencabut sanksi terhadap Iran dengan imbalan pembatasan terhadap program nuklirnya.
Eropa telah berjanji untuk menjamin bahwa Iran mendapat manfaat dari mematuhi perjanjian, meskipun AS telah menerapkan kembali sanksi. Dalam praktiknya, sebagian besar perusahaan Eropa mengabaikan rencana untuk berinvestasi kembali di Iran setelah keputusan AS.
Uni Eropa (UE) kemudian membuat mekanisme untuk memfasilitasi perdagangan dengan Iran tanpa menggunakan dolar AS. Dalam praktiknya, para diplomat UE mengatakan itu kemungkinan akan digunakan hanya untuk perdagangan yang diizinkan oleh Washington, seperti untuk makanan atau persediaan kemanusiaan.
Iran telah meminta UE untuk berbuat lebih banyak untuk menunjukkan komitmennya terhadap kesepakatan itu.
(esn)