Menlu Inggris Kecam Penyerangan Terhadap Juru Kamera BBC

Rabu, 13 Februari 2019 - 13:14 WIB
Menlu Inggris Kecam Penyerangan Terhadap Juru Kamera BBC
Menlu Inggris Kecam Penyerangan Terhadap Juru Kamera BBC
A A A
LONDON - Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris , Jeremy Hunt, mengutuk serangan terhadap juru kamera BBC oleh pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump . Insiden itu terjadi ketika Trump mengadakan kampanye di El Paso, Texas.

"Tidak pernah dapat diterima ketika wartawan dan juru kamera diserang hanya karena melakukan pekerjaan mereka," tegas Hunt saat ditanya oleh Sky News terkait insiden tersebut.

"Ada masalah yang lebih luas di sini yaitu bahwa tahun lalu 80 jurnalis tewas di seluruh dunia hanya karena melakukan pekerjaan mereka," imbuh Hunt.

"Kami sangat khawatir tentang ini," tukasnya seperti dilansir dari Reuters, Rabu (13/2/2019).

Sementara itu Komite Perlindungan Jurnalis juga mengkritik Trump.

"Sangat keterlaluan bahwa seorang jurnalis diserang saat meliput pidato presiden," kata Alexandra Ellerbeck, koordinator program Amerika Utara organisasi nirlaba itu, dalam sebuah pernyataan.

"Kami menyerukan kepada Presiden Trump untuk memoderasi retorikanya terhadap pers dan menyatakan dengan jelas bahwa secara fisik menyerang personil media tidak dapat diterima," tukasnya.

Seorang pendukung Trump mengenakan topi Make America Great Again terlihat mendorong juru kamera BBC Ron Skeans sebelum diamankan.

BBC melaporkan bahwa pendukung Trump mendorong dan mengutuk Skeans selama kampanye. Kantor berita yang berbasis di Inggris itu juga mempublikasikan video saat pendukung Trump tersebut ditahan dan dipindahkan dari area media.

"Apa kamu baik baik saja?" Trump bertanya setelah melihat insiden itu, sambil mengacungkan jempol ke kameramen. "Semuanya baik-baik saja?"

BBC mengatakan bahwa mereka telah menulis surat kepada Gedung Putih untuk meminta tinjauan pengaturan keamanan bagi media yang meliput kampanye Trump. Skean tidak menderita kerugian.

Trump telah sering menyerang media yang dinilainya tidak adil. Ia bahkan mengutuk beberapa outlet media sebagai penjaja berita palsu dan musuh rakyat.

Sejumlah media menyerang balik dengan penerbir New York Times A.G. Sulzberger mengatakan bahwa bahasa yang digunakan oleh Trump telah meningkatkan prospek wartawan menjadi korban kekerasan, baik di Amerika Serikat maupun di luar negeri.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3276 seconds (0.1#10.140)