Palestina Tolak Undangan AS Hadiri Pertemuan di Polandia
A
A
A
WASHINGTON - Seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan, Amerika Serikat (AS) telah mengundang Palestina untuk menghadiri pertemuan guna membahas situasi Timur Tengah di Polandia, pekan depan. Namun, menurut pejabat itu, pihak Palestina telah menolak undangan Washington.
Pejabat yang berbicara dalam kondisi anonim itu mengatakan, penasihat senior Gedung Putih, Jared Kushner akan membahas rencana perdamaian antara Palestina dan Israel di acara tersebut.
"Sebagaimana dicatat, kami telah meminta Otoritas Palestina untuk mengirim perwakilan ke acara ini. Kushner, yang merupakan menantu Presiden AS Donald Trump, akan membahas upaya pemerintah untuk memajukan perdamaian antara Israel dan Palestina dan juga menerima pertanyaan dari peserta," ucap pejabat itu.
"Kami akan sangat menyambut perspektif Otoritas Palestina selama diskusi. Tetapi saya ingin menekankan, ini bukan negosiasi, melainkan diskusi, dan kami berharap dapat mengembangkan percakapan yang konstruktif di Warsawa," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (10/2).
Palestina sendiri telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah menolak undangan AS. Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erekat menuturkan bahwa memang benar ada kontak dari Polandia mengenai pertemuan ini dan Ramallah telah menolaknya.
“Mengenai pernyataan bahwa kami telah diundang, kami dapat mengatakan bahwa hanya hari ini ada kontak dari pihak Polandia. Posisi kami tetap jelas: Kami tidak akan menghadiri konferensi ini dan menegaskan kembali bahwa kami belum mengamanatkan siapa pun untuk berbicara atas nama Palestina," ungkapnya.
Secara terpisah, Hussein Al-Sheikh, seorang pejabat senior Otoritas Palestina, juga membenarkan Palestina menolak undangan itu. Dia mengatakan hanya PLO yang dapat berbicara atas nama rakyat Palestina.
Pejabat yang berbicara dalam kondisi anonim itu mengatakan, penasihat senior Gedung Putih, Jared Kushner akan membahas rencana perdamaian antara Palestina dan Israel di acara tersebut.
"Sebagaimana dicatat, kami telah meminta Otoritas Palestina untuk mengirim perwakilan ke acara ini. Kushner, yang merupakan menantu Presiden AS Donald Trump, akan membahas upaya pemerintah untuk memajukan perdamaian antara Israel dan Palestina dan juga menerima pertanyaan dari peserta," ucap pejabat itu.
"Kami akan sangat menyambut perspektif Otoritas Palestina selama diskusi. Tetapi saya ingin menekankan, ini bukan negosiasi, melainkan diskusi, dan kami berharap dapat mengembangkan percakapan yang konstruktif di Warsawa," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (10/2).
Palestina sendiri telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah menolak undangan AS. Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erekat menuturkan bahwa memang benar ada kontak dari Polandia mengenai pertemuan ini dan Ramallah telah menolaknya.
“Mengenai pernyataan bahwa kami telah diundang, kami dapat mengatakan bahwa hanya hari ini ada kontak dari pihak Polandia. Posisi kami tetap jelas: Kami tidak akan menghadiri konferensi ini dan menegaskan kembali bahwa kami belum mengamanatkan siapa pun untuk berbicara atas nama Palestina," ungkapnya.
Secara terpisah, Hussein Al-Sheikh, seorang pejabat senior Otoritas Palestina, juga membenarkan Palestina menolak undangan itu. Dia mengatakan hanya PLO yang dapat berbicara atas nama rakyat Palestina.
(esn)