Bolivia Kecam Guaido karena Izinkan Intervensi Militer AS di Venezuela
Bolivia Kecam Guaido karena Izinkan Intervensi Militer AS di Venezuela
A
A
A
LA PAZ - Presiden Bolivia, Evo Morales mengecam pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido atas pernyataannya tentang kemungkinan intervensi militer Amerika Serikat (AS) ke negara yang dilanda krisis.
“Kami menolak pernyataan oleh Juan Guaido yang memproklamirkan dirinya sendiri, yang menyambut baik intervensi militer AS di Venezuela,” kata Morales dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya.
"Saya ingin tahu apa yang dikatakan oleh saudara-saudara presiden yang mengenalnya tentang hasutan perang di Amerika Latin," sambungnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (10/2).
Guiado pada hari Jumat menolak untuk mengesampingkan kemungkinan untuk memberikan izin intervensi militer AS untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro dari kekuasaan.
Venezuela sendiri telah diguncang oleh protes sejak 10 Januari, ketika Maduro dilantik untuk masa jabatan kedua setelah pemungutan suara yang diboikot oleh oposisi.
Ketegangan meningkat ketika pemimpin Guaido menyatakan dirinya bertindak sebagai presiden sementara pada 23 Januari, suatu langkah yang didukung oleh AS dan banyak negara Eropa dan Amerika Latin.
“Kami menolak pernyataan oleh Juan Guaido yang memproklamirkan dirinya sendiri, yang menyambut baik intervensi militer AS di Venezuela,” kata Morales dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya.
"Saya ingin tahu apa yang dikatakan oleh saudara-saudara presiden yang mengenalnya tentang hasutan perang di Amerika Latin," sambungnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (10/2).
Guiado pada hari Jumat menolak untuk mengesampingkan kemungkinan untuk memberikan izin intervensi militer AS untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro dari kekuasaan.
Venezuela sendiri telah diguncang oleh protes sejak 10 Januari, ketika Maduro dilantik untuk masa jabatan kedua setelah pemungutan suara yang diboikot oleh oposisi.
Ketegangan meningkat ketika pemimpin Guaido menyatakan dirinya bertindak sebagai presiden sementara pada 23 Januari, suatu langkah yang didukung oleh AS dan banyak negara Eropa dan Amerika Latin.
(esn)
Explore More