Gedung Apartemen di Istanbul Runtuh, Dua Tewas
A
A
A
ISTANBUL - Sebuah gedung apartemen berlantai delapan di Istanbul runtuh, menewaskan sedikitnya dua orang. Petugas penyelamat berhasil menyelamatkan enam orang keluar dari reruntuhan dan bekerja untuk menyelamatkan lebih banyak orang yang terjebak.
Gubernur Istanbul Ali Yerlikaya mengatakan bangunan tersebut ditempati 43 orang di 14 apartemen. Gedung tersebut mempunyai lantai dasar dan tujuh lantai lebih tinggi. Ia menambahkan bahwa tiga lantai teratas telah dibangun secara ilegal.
Belum diketahui secara jelas berapa banyak korban yang terjebak dalam reruntuhan.
"Kami akan bekerja tanpa gangguan sampai operasi pencarian dan penyelamatan selesai," kata Gubernur Yerlikaya.
"Doa kami bersama saudara-saudari kami yang ada di dalam. Harapan kami adalah agar kami bisa membawa mereka keluar dengan selamat," imbuhnya seperti dikutip dari AP, Kamis (7/2/2019).
Mantan Perdana Menteri Turki , Binali Yildirim mengatakan kepada wartawan di lokasi bahwa enam orang ditarik keluar dari reruntuhan hidup-hidup dan penyelamat telah melakukan kontak dengan empat orang lainnya yang masih ada di dalam reruntuhan.
"Berpacu dengan waktu, tim bekerja, membuat pengorbanan besar," kata Yildirim, ketua parlemen saat ini yang mencalonkan diri sebagai walikota Istanbul dalam pemilihan lokal Turki 31 Maret mendatang.
Kantor kepala jaksa penuntut mengatakan pihaknya melancarkan penyelidikan atas runtuhnya gedung berusia 27 tahun itu. Yildirim mengatakan gedung-gedung tetangga telah dievakuasi jika mereka juga rusak.
Gedung yang terletak di wilayah Asian Istanbul itu runtuh sekitar pukul 4 sore. Rekaman kamera keamanan di televisi HaberTurk menunjukkan beberapa orang, termasuk anak sekolah dengan tas punggung, melarikan diri dari lokasi ketika bangunan itu roboh dan awan debu menyelimuti daerah itu.
"Kami bergegas keluar begitu mendengar suara keras. Ketika kami keluar, kami melihat bahwa bangunan itu runtuh," kata warga Kenan Ayyildiz.
Pihak berwenang menutup daerah itu ketika kerumunan orang berkumpul untuk menonton atau membantu operasi penyelamatan.
Pengawas penyiaran Turki kemudian mengumumkan kantor kejaksaan telah memerintahkan penghentian siaran media, mengutip penyelidikan atas runtuhnya gedung tersebut. Stasiun televisi Turki kemudian segera mengakhiri siaran langsung mereka dari tempat kejadian.
Gubernur Istanbul Ali Yerlikaya mengatakan bangunan tersebut ditempati 43 orang di 14 apartemen. Gedung tersebut mempunyai lantai dasar dan tujuh lantai lebih tinggi. Ia menambahkan bahwa tiga lantai teratas telah dibangun secara ilegal.
Belum diketahui secara jelas berapa banyak korban yang terjebak dalam reruntuhan.
"Kami akan bekerja tanpa gangguan sampai operasi pencarian dan penyelamatan selesai," kata Gubernur Yerlikaya.
"Doa kami bersama saudara-saudari kami yang ada di dalam. Harapan kami adalah agar kami bisa membawa mereka keluar dengan selamat," imbuhnya seperti dikutip dari AP, Kamis (7/2/2019).
Mantan Perdana Menteri Turki , Binali Yildirim mengatakan kepada wartawan di lokasi bahwa enam orang ditarik keluar dari reruntuhan hidup-hidup dan penyelamat telah melakukan kontak dengan empat orang lainnya yang masih ada di dalam reruntuhan.
"Berpacu dengan waktu, tim bekerja, membuat pengorbanan besar," kata Yildirim, ketua parlemen saat ini yang mencalonkan diri sebagai walikota Istanbul dalam pemilihan lokal Turki 31 Maret mendatang.
Kantor kepala jaksa penuntut mengatakan pihaknya melancarkan penyelidikan atas runtuhnya gedung berusia 27 tahun itu. Yildirim mengatakan gedung-gedung tetangga telah dievakuasi jika mereka juga rusak.
Gedung yang terletak di wilayah Asian Istanbul itu runtuh sekitar pukul 4 sore. Rekaman kamera keamanan di televisi HaberTurk menunjukkan beberapa orang, termasuk anak sekolah dengan tas punggung, melarikan diri dari lokasi ketika bangunan itu roboh dan awan debu menyelimuti daerah itu.
"Kami bergegas keluar begitu mendengar suara keras. Ketika kami keluar, kami melihat bahwa bangunan itu runtuh," kata warga Kenan Ayyildiz.
Pihak berwenang menutup daerah itu ketika kerumunan orang berkumpul untuk menonton atau membantu operasi penyelamatan.
Pengawas penyiaran Turki kemudian mengumumkan kantor kejaksaan telah memerintahkan penghentian siaran media, mengutip penyelidikan atas runtuhnya gedung tersebut. Stasiun televisi Turki kemudian segera mengakhiri siaran langsung mereka dari tempat kejadian.
(ian)