Australia Cabut Visa Pebisnis China

Kamis, 07 Februari 2019 - 09:24 WIB
Australia Cabut Visa Pebisnis China
Australia Cabut Visa Pebisnis China
A A A
SYDNEY - Australia mencabut visa residensi pebisnis China Huang Xiangmo yang pernah dikaitkan dengan kasus promosi kepentingan Beijing.

Surat kabar Sydney Morning Herald (SMH) melaporkan informasi itu kemarin. “Huang yang dikenal sebagai donor politik itu juga tak dapat kembali ke rumahnya di Sydney setelah pemerintah menolak aplikasi kewarganegaraan dan mencabut visanya saat dia berada di luar negeri,” papar sumber yang dikutip SMH.

SMH tidak melaporkan alasan keputusan otoritas Australia itu tapi menyebut Kementerian Dalam Negeri yang menyatakan Huang tidak layak untuk residensi. Perwakilan kementerian itu menolak berkomentar. Juru bicara Menteri Imigrasi Australia David Coleman juga tak mau berkomentar.

Laporan itu muncul saat Australia dan China berupaya memperbaiki hubungan yang memburuk sejak 2017, saat Australia menuduh China mencampuri urusan domestiknya. Beijing menyangkal tuduhan itu.

Huang yang mendirikan perusahaan pengembang properti China, Yuhu, itu belum mengomentari tindakan otoritas Australia itu. SMH melaporkan Huang pergi ke Thailand bulan lalu dan tidak diketahui dengan pasti di mana dia berada kemarin.

Australian Broadcasting Corporation (ABC) mengutip sumber yang menyatakan Huang tidak diizinkan masuk kembali ke Australia. Huang dalam beberapa tahun terakhir muncul sebagai salah satu donor politik terbesar di Negeri Kanguru tersebut.

Dia menjadi terkenal setelah anggota parlemen oposisi Australia Sam Dastyari pada 2017 terpaksa mundur setelah dituduh terkait kepentingan China. Anggota oposisi Sam Dastyari mendorong politisi senior agar tidak menemui aktivis pro-demokrasi China yang menentang pemerintahan Beijing di Hong Kong pada 2015.

Sam Dastyari juga direkam saat memperingatkan Huang bahwa teleponnya mungkin disadap. Dastyari juga muncul dalam rekaman video sedang berdiri di samping Huang, muncul untuk mendukung upaya ekspansi China di wilayah sengketa Laut China Selatan, berlawanan dengan kebijakan partainya. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3021 seconds (0.1#10.140)