Maduro Usulkan Pemilu Parlemen Dipercepat
A
A
A
CARACAS - Presiden Venezuela , Nicolas Maduro , mengusulkan untuk mempercepat diadakannya pemilu untuk Majelis Nasional di tengah perebutan kekuasaan presiden. Maduro berusaha untuk mengatasi manuver kelompok oposisi yang mencoba menggunakan kontrolnya terhadap legislatif untuk menantang pemerintahannya.Dalam pidato dihadapan para pendukungnya, Sabtu (2/2/2019), Maduro mengatakan hal itu akan tergantung pada majelis konstitusi yang pro-pemerintah untuk memutuskan apakah akan mendukung usulannya atau tidak seperti dikutip dari AP, Minggu (3/2/2019).
Pemilihan untuk Majelis Nasional yang dikontrol oposisi tidak seharusnya terjadi lagi sampai tahun 2020.
Presiden Majelis Nasional Juan Guaido memimpin gerakan untuk memaksa Maduro lengser dari kekuasaan setelah suksesor Hugo Chavez itu mengambil sumpah jabatan bulan lalu untuk masa jabatannya yang kedua yang secara luas dianggap tidak sah.
Sebagai bentuk perlawan, Guaido memproklamirkan dirinya sebagai presiden sementara Venezuela. Langkah Guaido ini mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS), Kanada, dan sejumlah negara Amerika Latin dan Eropa.
Sementara Rusia, China, Meksiko, Iran, Turki, Kuba, Bolivia, dan Nikaragua telah menyuarakan dukungan mereka untuk Maduro sebagai presiden sah negara itu, dan meminta kekuatan luar untuk tidak ikut campur dalam urusan internal Venezuela.
Pemilihan untuk Majelis Nasional yang dikontrol oposisi tidak seharusnya terjadi lagi sampai tahun 2020.
Presiden Majelis Nasional Juan Guaido memimpin gerakan untuk memaksa Maduro lengser dari kekuasaan setelah suksesor Hugo Chavez itu mengambil sumpah jabatan bulan lalu untuk masa jabatannya yang kedua yang secara luas dianggap tidak sah.
Sebagai bentuk perlawan, Guaido memproklamirkan dirinya sebagai presiden sementara Venezuela. Langkah Guaido ini mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS), Kanada, dan sejumlah negara Amerika Latin dan Eropa.
Sementara Rusia, China, Meksiko, Iran, Turki, Kuba, Bolivia, dan Nikaragua telah menyuarakan dukungan mereka untuk Maduro sebagai presiden sah negara itu, dan meminta kekuatan luar untuk tidak ikut campur dalam urusan internal Venezuela.
(ian)