Diplomat AS Minta Daftar Lengkap Program Senjata Korut

Jum'at, 01 Februari 2019 - 17:39 WIB
Diplomat AS Minta Daftar...
Diplomat AS Minta Daftar Lengkap Program Senjata Korut
A A A
WASHINGTON - Utusan khusus Amerika Serikat (AS) untuk Korea Utara (Korut) memberikan daftar permintaan yang luas untuk denuklirisasi Korea Utara. Permintaan itu bisa memicu kemarahan rezim Kim Jong-un karena mencakup daftar lengkap dari program senjata Pyongyang.

Permintaan diplomat Amerika itu diungkap justru di saat Presiden Donald Trump mengisyaratkan tanggal dan tempat untuk pertemuannya yang kedua dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un akan segera diungkap. Trump memuji negosiasi dengan Pyongyang telah mengalami kemajuan luar biasa.

Dalam pidatonya di Universitas Stanford di Palo Alto, California, Utusan Khusus AS; Stephen Biegun, mengatakan Korea Utara perlu mengumumkan semua program nuklir dan misilnya dan memperingatkan bahwa Washington memiliki semua "kemungkinan" jika proses diplomatik gagal.

Biegun akan tiba di Seoul pada hari Minggu nanti untuk pertemuan dengan para pejabat Korea Selatan, sebelum mengadakan pembicaraan dengan negosiator Korea Utara.

"Dari pihak kami, kami siap untuk membahas banyak tindakan yang dapat membantu membangun kepercayaan antara kedua negara dan memajukan kemajuan lebih lanjut secara paralel pada tujuan KTT Singapura untuk mengubah hubungan, membangun rezim perdamaian permanen di semenanjung (Korea), dan menyelesaikan denuklirisasi," katanya, dikutip Reuters, Jumat (1/2/2019).

Komentar Biegun soal KTT Singapura itu merujuk pada pertemuan bersejarah antara Trump dan Kim Jong-un pada Juni tahun lalu.

Trump, pada hari Kamis, memuji ada "kemajuan luar biasa" terkait hubungannya dengan Korea Utara. Menurutnya, tanggal dan lokasi pertemuan puncak kedua antara dirinya dengan Kim Jong-un akan diumumkan awal pekan depan atau kemungkinan pada pidato kenegeraanya hari Selasa.

Korea Utara telah mengeluh karena Amerika Serikat tidak berbuat banyak untuk membalas kebijakan Kim Jong-un yang telah membongkar beberapa fasilitas senjata dan membekukan uji coba rudal. Pyongyang telah berulang kali mendesak pencabutan sanksi internasional yang dipimpin AS dan juga mengakhiri perang secara formal dengan adanya jaminan keamanan untuk Korea Utara.

Dalam pernyataan publiknya yang paling terperinci tentang pendekatannya terhadap Korea Utara setelah lima bulan dalam perannya, Biegun mengatakan Amerika Serikat telah mengatakan kepada Korea Utara bahwa mereka siap untuk mengejar komitmen yang dibuat di Singapura secara simultan dan paralel. Menurutnya, AS telah meringankan aturan pengiriman bantuan kemanusiaan untuk negara komunis tersebut.

Namun, dia menguraikan daftar panjang tuntutan yang pada akhirnya harus dipenuhi oleh Korea Utara, seperti memungkinkan akses para ahli dan mekanisme pemantauan lokasi situs nuklir dan rudal Pyongyang.

"Itu harus pada akhirnya memastikan penghapusan atau penghancuran stok bahan fisil, senjata, rudal, peluncur dan senjata pemusnah massal lainnya," ujarnya.

Pyongyang selama ini menolak membuat deklarasi terperinci dari program senjatanya selama beberapa dekade.

Biegun mengatakan Kim Jong-un berkomitmen untuk membongkar dan menghancurkan fasilitas pengayaan plutonium dan uranium. Menurutnya, komitmen itu disampaikan saat bertemu Menteri Luar Negeri Michael Pompeo.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8299 seconds (0.1#10.140)