Dua Kapal Berbendera Tanzania Terbakar di Dekat Crimea, 10 Tewas
A
A
A
MOSKOW - Setidaknya 10 orang tewas setelah dua kapal di bawah bendera Tanzania terbakar di Selat Kerch dekat Crimea pada Senin malam. Demikian laporan kantor berita Rusia, TASS, mengutip Badan Maritim Rusia.
"Sepertinya, sebuah ledakan terjadi (pada salah satu kapal). Kemudian api menyebar ke kapal lain. Sebuah kapal penyelamat sedang dalam perjalanan," kata juru bicara Badan Maritim Rusia seperti dikutip dari CNN, Selasa (22/1/2019).
Sementara Kementerian Transportasi Rusia mengatakan operasi penyelamatan sedang berlangsung dan anggota kru melompat ke perairan untuk menghindari api.
Kementerian itu menambahkan bahwa kedua kapal memiliki total 31 awak, termasuk warga negara India dan Turki.
Selat Kerch adalah jalur perairan utama yang memiliki kepentingan strategis bagi Rusia dan Ukraina. Ini adalah jalur kehidupan ekonomi penting bagi Ukraina yang memungkinkan kapal meninggalkan kota pelabuhan Mariupol untuk mengakses Laut Hitam.
Selat itu juga merupakan titik terdekat akses Rusia ke Crimea, semenanjung yang dianeksasi Moskow pada tahun 2014. Sebuah jembatan buatan Rusia di atas Selat Kerch dibuka pada Mei tahun lalu.
Ketegangan meningkat di sekitar Selat Kerch akhir tahun lalu. Pada tanggal 25 November, kapal Rusia dan Ukraina terlibat dalam konfrontasi, di mana Rusia menabrak dan menembaki kapal angkatan laut Ukraina, kemudian menangkap tiga kapal dan menahan 24 pelaut.
Sebagai tanggapan, Ukraina memberlakukan darurat militer selama 30 hari di beberapa daerah di seluruh negara dan melarang warga negara Rusia berusia 16 hingga 60 tahun masuk ke negara itu selama keadaan darurat.
Pada 16 Januari, pengadilan Moskow memperpanjang penahanan semua pelaut Ukraina yang ditahan selama tiga bulan, kantor berita negara Rusia TASS melaporkan.
"Sepertinya, sebuah ledakan terjadi (pada salah satu kapal). Kemudian api menyebar ke kapal lain. Sebuah kapal penyelamat sedang dalam perjalanan," kata juru bicara Badan Maritim Rusia seperti dikutip dari CNN, Selasa (22/1/2019).
Sementara Kementerian Transportasi Rusia mengatakan operasi penyelamatan sedang berlangsung dan anggota kru melompat ke perairan untuk menghindari api.
Kementerian itu menambahkan bahwa kedua kapal memiliki total 31 awak, termasuk warga negara India dan Turki.
Selat Kerch adalah jalur perairan utama yang memiliki kepentingan strategis bagi Rusia dan Ukraina. Ini adalah jalur kehidupan ekonomi penting bagi Ukraina yang memungkinkan kapal meninggalkan kota pelabuhan Mariupol untuk mengakses Laut Hitam.
Selat itu juga merupakan titik terdekat akses Rusia ke Crimea, semenanjung yang dianeksasi Moskow pada tahun 2014. Sebuah jembatan buatan Rusia di atas Selat Kerch dibuka pada Mei tahun lalu.
Ketegangan meningkat di sekitar Selat Kerch akhir tahun lalu. Pada tanggal 25 November, kapal Rusia dan Ukraina terlibat dalam konfrontasi, di mana Rusia menabrak dan menembaki kapal angkatan laut Ukraina, kemudian menangkap tiga kapal dan menahan 24 pelaut.
Sebagai tanggapan, Ukraina memberlakukan darurat militer selama 30 hari di beberapa daerah di seluruh negara dan melarang warga negara Rusia berusia 16 hingga 60 tahun masuk ke negara itu selama keadaan darurat.
Pada 16 Januari, pengadilan Moskow memperpanjang penahanan semua pelaut Ukraina yang ditahan selama tiga bulan, kantor berita negara Rusia TASS melaporkan.
(ian)