Jepang Sambut Baik KTT AS-Korut Jilid Dua
A
A
A
TOKYO - Pemerintah Jepang menyambut baik pertemuan puncak kedua antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut) yang dijadwalkan berlangsung pada akhir Februari. Hal itu diungkapkan langsung oleh Menteri Pertahanan Jepang Takeshi Iwaya.
Iwaya mengatakan bahwa ia berharap KTT itu akan menghasilkan hasil nyata untuk mencapai denuklirisasi Semenanjung Korea.
"Kami berharap akan ada hasil yang lebih konkret terhadap denuklirisasi daripada di KTT pertama," kata Iwaya seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (20/1/2019).
Gedung Putih mengatakan bahwa KTT kedua antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korut Kim Jong-un akan berlangsung menjelang akhir Februari.
Pengumuman itu dibuat setelah Trump bertemu dengan Kim Yong-chol, wakil ketua Komite Pusat Partai Pekerja Korea yang berkuasa di Korut.
“Presiden Donald J. Trump bertemu dengan Kim Yong-chol selama satu setengah jam, untuk membahas denuklirisasi dan pertemuan puncak kedua, yang akan berlangsung menjelang akhir Februari. Presiden menanti pertemuan dengan Ketua Kim di tempat yang akan diumumkan kemudian,” kata juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders.
Baca Juga: Gedung Putih Pastikan Trump Bertemu dengan Kim Jong-un Akhir Februari
Meski KTT jilid dua kedua pemimpin negara telah dipastikan, namun belum ada indikasi penyempitan perbedaan atas tuntutan AS agar Korut membatalkan program senjata nuklir yang mengancam negara itu atau permintaan Pyongyang untuk mencabut sanksi hukuman.
Pertemuan puncak pertama pada bulan Juni di Singapura - pertemuan pertama antara Presiden AS yang berkuasa dan seorang Pemimpin Korut - menghasilkan komitmen yang tidak jelas di mana Kim Jong-un akan bekerja menuju denuklirisasi semenanjung Korea, tetapi ia belum mengambil apa yang dilihat Washington sebagai langkah konkret ke arah itu.
Vietnam, yang memiliki hubungan baik dengan AS dan Korut, secara luas disebut-sebut bakal menjadi tempat pertemuan puncak berikutnya.
Iwaya mengatakan bahwa ia berharap KTT itu akan menghasilkan hasil nyata untuk mencapai denuklirisasi Semenanjung Korea.
"Kami berharap akan ada hasil yang lebih konkret terhadap denuklirisasi daripada di KTT pertama," kata Iwaya seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (20/1/2019).
Gedung Putih mengatakan bahwa KTT kedua antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korut Kim Jong-un akan berlangsung menjelang akhir Februari.
Pengumuman itu dibuat setelah Trump bertemu dengan Kim Yong-chol, wakil ketua Komite Pusat Partai Pekerja Korea yang berkuasa di Korut.
“Presiden Donald J. Trump bertemu dengan Kim Yong-chol selama satu setengah jam, untuk membahas denuklirisasi dan pertemuan puncak kedua, yang akan berlangsung menjelang akhir Februari. Presiden menanti pertemuan dengan Ketua Kim di tempat yang akan diumumkan kemudian,” kata juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders.
Baca Juga: Gedung Putih Pastikan Trump Bertemu dengan Kim Jong-un Akhir Februari
Meski KTT jilid dua kedua pemimpin negara telah dipastikan, namun belum ada indikasi penyempitan perbedaan atas tuntutan AS agar Korut membatalkan program senjata nuklir yang mengancam negara itu atau permintaan Pyongyang untuk mencabut sanksi hukuman.
Pertemuan puncak pertama pada bulan Juni di Singapura - pertemuan pertama antara Presiden AS yang berkuasa dan seorang Pemimpin Korut - menghasilkan komitmen yang tidak jelas di mana Kim Jong-un akan bekerja menuju denuklirisasi semenanjung Korea, tetapi ia belum mengambil apa yang dilihat Washington sebagai langkah konkret ke arah itu.
Vietnam, yang memiliki hubungan baik dengan AS dan Korut, secara luas disebut-sebut bakal menjadi tempat pertemuan puncak berikutnya.
(ian)