10 Perusahaan Senjata yang Dominasi Perdagangan Senjata Global

STOCKHOLM - Laporan terbaru dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) mengungkapkan nilai penjualan senjata dan peralatan militer global mencapai USD398,2 miliar pada tahun 2017 atau tumbuh 44 persen selama 15 tahun terakhir. Lembaga itu juga merilis perushaan-perusahaan pertahanan yang mendominasi perdagangan senjata dunia.

"Jumlah keseluruhan tidak termasuk data China karena kurangnya informasi yang tersedia untuk memungkinkan perkiraan yang masuk akal atau konsisten," tulis lembaga tersebut dalam laporannya, yang dikutip Russia Today, Sabtu (19/1/2019).

Berikut ini sepuluh besar perusahaan pertahanan yang mendominasi penjualan senjata global menurut SIPRI.

1. Lockheed Martin
Foto/REUTERSPerusahaan Amerika Serikat (AS) ini dilaporkan menjual senjata senilai USD44,9 miliar pada tahun 2017 atau tumbuh 8,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Raksasa senjata yang berbasis di Bethesda tersebut tetap menjadi produsen senjata nomor satu di dunia berdasarkan data penjualan. Lockheed Martin memproduksi berbagai sistem pertahanan, dari kapal perang, rudal hipersonik hingga pesawat jet tempur. Perusahaan ini telah mengirimkan jet tempur siluman F-35, sistem senjata paling mahal di dunia, ke Pentagon.

2. Boeing
Foto/REUTERSPerusahaan AS yang fokus peralatan antariksa dan pesawat ini menghasilkan USD26,9 miliar dalam penjualan produknya pada 2017. Nilai itu menandai kesenjangan substansial USD18 miliar antara Lockheed Martin dan Boeing.

"Turunnya penjualan senjata Boeing sebagian dapat disebabkan oleh keterlambatan pengiriman pesawat tanker KC-46 dan akhir pengiriman pesawat angkut C-17," bunyi laporan SIPRI.

Penjualan senjata hanya menyumbang 29 persen dari total penjaualan oleh raksasa pembuat pesawat tersebut pada 2017. Tahun lalu, Boeing berhasil menyegel berbagai kontrak dengan Pemerintah AS. Pada bulan September lalu saja, korporasi ini menandatangani lebih dari 20 kesepakatan dengan nilai total USD13,7 miliar.

3. Raytheon
Foto/REUTERSPabrikan senjata AS ini dilaporkan menjadi produsen rudal terpandu dan sistem pertahanan rudal terbesar di dunia. Pada 2017, Raytheon melihat peningkatan nilai penjualan dua persen dibandingkan dengan 2016. Perusahaan dilaporkan memperoleh USD23,9 miliar.

Portofolionya mencakup sistem rudal Patriot, sebuah platform yang telah teruji tempur, yang dilaporkan menjadi tulang punggung pertahanan rudal balistik Eropa. Sistem Patriot Raytheon digunakan di sembilan negara di luar Eropa.

4. BAE System
Foto/REUTERSProdusen senjata Inggris ini menjual senjata senilai USD22,9 miliar pada tahun 2017 atau tumbuh 3,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Inggris sendiri tetap menjadi produsen senjata terbesar di wilayah Eropa pada tahun 2017, dengan total penjualan senjata (termasuk dari BAE System) sebesar USD35,7 miliar.

5. Northrop Grumman
Foto/REUTERSPerusahaan manufaktur senjata AS ini menghasilkan nilai penjualan USD22,4 miliar pada tahun 2017, yang menandai pertumbuhan tahun ke tahun sebesar 2,4 persen. Perusahaan teknologi kedirgantaraan dan pertahanan ini membeli pembuat roket Amerika, Orbital ATK, dengan tujuan memperluas bisnisnya di pasar luar angkasa.

6. General Dynamics
Foto/REUTERSPerusahaan pertahanan yang berbasis di Virginia, AS, ini menjual senjata senilai USD19,5 miliar, yang menandai sedikit penurunan dari USD19,6 miliar pada tahun sebelumnya. Produk andalannya, Tank M1 Abrams, telah digunakan di hampir setiap operasi militer AS selama 40 tahun terakhir.

7. Airbus Group
Foto/REUTERSKontraktor pertahanan terbesar kedua di Eropa, Airbus, menghasilkan USD11,3 miliar dalam penjualan senjata pada tahun 2017. Penjualan senjata bukan merupakan penghasil pendapatan utama bagi raksasa kedirgantaraan Eropa ini yang hanya berjumlah 15 persen dari total pendapatannya, USD75 miliar. Bisnisnya sebagian besar berfokus pada pesawat komersial dan sektor luar angkasa.

Jet tempur Eurofighter Typhoon, hasil kolaborasi antara Inggris, Jerman, Italia, dan Spanyol, adalah produk militer Airbus yang paling dikenal.

8.Thales
Foto/WikipediaPada 2017, perusahaan pertahanan Prancis, Thales, menunjukkan penjualan USD9 miliar, yang merupakan sekitar setengah dari total pendapatan 2017. Perusahaan itu berhasil meningkatkan penjualan senjata hampir tujuh persen dari tahun sebelumnya. Thales memproduksi berbagai macam produk pertahanan, dari kendaraan lapis baja, pertahanan rudal hingga peralatan navigasi.

9. Leonardo
Foto/REUTERSProdusen senjata Italia meraup USD8,9 miliar pada penjualan senjata 2017, yang menghasilkan 68 persen dari total pendapatannya. Leonardo memproduksi helikopter, rudal dan drone, serta peralatan untuk program luar angkasa non-militer.

10. Almaz-Antey
Foto/REUTERSPemasok senjata Rusia ini masuk sepuluh besar peringkat tahunan SIPRI. Pada 2017, perusahaan persenjataan terbesar di negara itu meningkatkan penjualan sebesar 17 persen menjadi USD8,6 miliar. Produk andalannya, S-400; sistem rudal surface-to-air mobile jarak jauh, telah berhasil memikat puluhan pembeli militer asing selama lima tahun terakhir.