Perusahaan China Hukum Karyawan Merangkak di Jalan Ramai
A
A
A
ZAOSHUANG - Sebuah perusahaan China menghukum para karyawannya dengan cara mempermalukan mereka, yakni merangkak di jalan yang sedang ramai. Mereka yang dihukum adalah pegawai yang kinerjanya dianggap rendah atau tidak mencapai target yang ditentukan.
Tindakan perusahaan di Kota Zaozhuang, Provinsi Shandong wilayah timur, itu direkam dan videonya viral di media sosial. Video yang dilansir South China Morning Post, 17 Januari 2019, menunjukkan para pekerja perempuan merangkak di jalan yang padat lalu lintasnya, sementara seorang pria mengibarkan bendera perusahaan dan berjalan di depan mereka.
Tindakan perusahaan itu telah mengganggu lalu lintas sehingga membuat polisi turun tangan untuk menghentikannya.
Para pengguna media sosial mengecam perusahaan yang mempermalukan para pekerjanya tersebut. Gara-gara hukuman itu, perusahaan itu dilaporkan ditutup sementara oleh pihak berwenang.
"Saya berharap perusahaan ini yang menginjak-injak martabat pekerjanya akan ditutup," kecam seorang pengguna media sosial. "Bagaimana mereka bisa melepaskan martabat mereka demi uang?," tanya seorang pengguna media sosial lainnya.
Media yang berbasis di Hong Kong itu tidak merinci nama perusahaan.
Tindakan tak lazim perusahaan di China bukan sekali ini terjadi. Tahun lalu, sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan para pekerja yang berjejer ditampar di wajah mereka setelah berkinerja buruk.
Dalam insiden lain, sebuah salon kecantikan di Nanchang mencoba untuk memotivasi karyawannya dengan membuat mereka saling menampar wajah dalam sebuah acara. Seorang pekerja yang dikutip media kala itu mengatakan bahwa hal itu dimaksudkan untuk memperkuat ikatan tim.
Pada tahun 2017, pengguna media sosial China dikejutkan dengan video yang menunjukkan para pekerja dipaksa untuk minum air toilet karena kinerjanya tidak mencapai target. Menurut Shanghaiist, karyawan di studio fotografi Sichuan tersebut diminta untuk minum air kotor karena kinerja mereka yang buruk.
Salah satu pekerja wanita mengatakan dia menderita diare, dan bahkan tidak bisa makan nasi.
Pada 2016, karyawan dari perusahaan penjualan China dipaksa untuk makan cacing hidup sebagai hukuman karena tidak mencapai target penjualan. Gambar-gambar yang beredar menunjukkan para karyawan yang mual dipaksa minum anggur China yang berisi ulat menggeliat di depan rekan-rekan mereka.
Tindakan perusahaan di Kota Zaozhuang, Provinsi Shandong wilayah timur, itu direkam dan videonya viral di media sosial. Video yang dilansir South China Morning Post, 17 Januari 2019, menunjukkan para pekerja perempuan merangkak di jalan yang padat lalu lintasnya, sementara seorang pria mengibarkan bendera perusahaan dan berjalan di depan mereka.
Tindakan perusahaan itu telah mengganggu lalu lintas sehingga membuat polisi turun tangan untuk menghentikannya.
Para pengguna media sosial mengecam perusahaan yang mempermalukan para pekerjanya tersebut. Gara-gara hukuman itu, perusahaan itu dilaporkan ditutup sementara oleh pihak berwenang.
"Saya berharap perusahaan ini yang menginjak-injak martabat pekerjanya akan ditutup," kecam seorang pengguna media sosial. "Bagaimana mereka bisa melepaskan martabat mereka demi uang?," tanya seorang pengguna media sosial lainnya.
Media yang berbasis di Hong Kong itu tidak merinci nama perusahaan.
Tindakan tak lazim perusahaan di China bukan sekali ini terjadi. Tahun lalu, sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan para pekerja yang berjejer ditampar di wajah mereka setelah berkinerja buruk.
Dalam insiden lain, sebuah salon kecantikan di Nanchang mencoba untuk memotivasi karyawannya dengan membuat mereka saling menampar wajah dalam sebuah acara. Seorang pekerja yang dikutip media kala itu mengatakan bahwa hal itu dimaksudkan untuk memperkuat ikatan tim.
Pada tahun 2017, pengguna media sosial China dikejutkan dengan video yang menunjukkan para pekerja dipaksa untuk minum air toilet karena kinerjanya tidak mencapai target. Menurut Shanghaiist, karyawan di studio fotografi Sichuan tersebut diminta untuk minum air kotor karena kinerja mereka yang buruk.
Salah satu pekerja wanita mengatakan dia menderita diare, dan bahkan tidak bisa makan nasi.
Pada 2016, karyawan dari perusahaan penjualan China dipaksa untuk makan cacing hidup sebagai hukuman karena tidak mencapai target penjualan. Gambar-gambar yang beredar menunjukkan para karyawan yang mual dipaksa minum anggur China yang berisi ulat menggeliat di depan rekan-rekan mereka.
(mas)