Mahasiswi Israel Dibunuh Secara Mengerikan di Australia

Kamis, 17 Januari 2019 - 14:42 WIB
Mahasiswi Israel Dibunuh Secara Mengerikan di Australia
Mahasiswi Israel Dibunuh Secara Mengerikan di Australia
A A A
MELBOURNE - Seorang mahasiswi asal Israel, Aiia Maasarwe, 21, tewas setelah diserang secara mengerikan di Melbourne, Australia. Korban diserang ketika sedang menelepon saudara perempuannya.

Otoritas Melbourne meminta publik untuk membantu melacak pembunuh mahasiswi tersebut. Menurut polisi setempat, Kamis (17/1/2019), serangan terjadi pada Selasa larut malam.

Jasad korban ditemukan Rabu (16/1/2019) pagi di dekat kampus Universitas La Trobe Melbourne, tempat dia belajar.

"Ini adalah serangan yang mengerikan yang menimpa seorang wanita muda yang sama sekali tidak bersalah, yang merupakan pengunjung kota kami," kata Inspektur Detektif Andrew Stamper kepada wartawan di Melbourne.

Maasarwe sudah lima bulan studi di kampus tersebut dalam program pertukaran pelajar untuk jangka waktu setahun. Dia mengendarai trem dari kelab komedi ke pinggiran kota Bundoora sebelum dia bertemu dengan penyerangnya sekitar tengah malam.

Menurut polisi, dia berbicara di telepon dengan saudara perempuannya yang berada di luar negeri dan mengaktifkan alarm setelah ada sesuatu yang tidak beres di tengah percakapan.

"(Kakaknya) mendengar suara telepon jatuh ke tanah dan mendengar beberapa suara," kata Stamper, seperti dikutip AFP.

Tubuhnya ditemukan Rabu pagi oleh orang yang lewat pada pukul 07.00 pagi sekitar 50 meter dari halte tempat dia keluar dari trem.

Stamper mengatakan laporan dari saudara perempuannya muncul pada waktu yang hampir bersamaan.

Polisi menolak mengonfirmasi laporan bahwa mereka sedang menyelidiki dugaan adanya serangan seksual, dengan alasan masih dalam penyelidikan. Para petugas polisi mengambil topi baseball hitam dan kaos abu-abu yang mereka yakini dikenakan oleh pelaku dari lokasi kejadian.

Keluarga korban, yang sedang dalam perjalanan ke Australia, menggambarkan Maasarwe sebagai sosok periang, petualang dan pintar.

"Saya kaget, saya tidak bisa mempercayainya, sehari sebelum istri saya mengatakan kepada saya, 'Kita harus pergi ke Australia, Australia sangat aman, sangat baik'," kata paman korban, Rame Maasarwe, yang berada di Amerika Serikat kepada ABC.

"Kami tidak percaya bahwa hal seperti ini terjadi di Australia, kami pikir sangat aman di sana," ujarnya.

Maasarwe dilaporkan berencana pergi ke China untuk bekerja dengan bisnis yang dijalani ayahnya setelah studinya rampung.

Polisi setempat yakin akan menemukan pelaku pembunuhan tersebut secepatnya.

Para diplomat Israel di Canberra sedang berupaya untuk membawa tubuh korban ke Israel untuk dimakamkan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6012 seconds (0.1#10.140)