Aksi Sendirian Pasukan SAS saat Teroris Bantai 21 Orang di Nairobi

Kamis, 17 Januari 2019 - 12:43 WIB
Aksi Sendirian Pasukan...
Aksi Sendirian Pasukan SAS saat Teroris Bantai 21 Orang di Nairobi
A A A
NAIROBI - Seorang anggota pasukan khusus Inggris, SAS, terlihat beraksi sendirian menyelamatkan sandera saat kelompok teroris melakukan serangan berdarah di hotel mewah dan pusat perbelanjaan di Nairobi, Kenya, Selasa lalu. Sebanyak 21 orang tewas dalam serangan terkoordinasi yang diklaim dilakukan oleh kelompok Al-Shabaab.

Video dan foto-foto penampakan anggota Special Air Service (SAS) itu telah dirilis sejumlah media. Chris Ryan, legenda pasukan elite Inggris membenarkan bahwa gambar yang beredar memang aksi pasukan elite tersebut.

Pasukan SAS memang berada di Kenya untuk melatih pasukan khusus negara itu. Dalam serangan di Nairobi, sejumlah warga asing termasuk warga Amerika Serikat dan Inggris, tewas.

Dalam video yang dirilis sejumlah media, pasukan elite Inggris itu berlari mobilnya sebelum menuju ke hotel untuk menghadapi kelompok teroris sendirian.

"Dia keluar berbelanja dengan cara admin," kata Chris, yang bertugas di resimen elite selama 10 tahun tersebut, menggambarkan aksi tunggal pasukan SAS.

"Dia membawa peralatannya di mobil, jadi ketika semuanya dimulai, dia berlari kembali ke mobilnya dan dengan cepat naik ke atas sebelum langsung menuju ke arah baku tembak," ujarnya, seperti dikutip Mirror, Kamis (17/1/2019).

"Ketika dia tiba di hotel dia mulai mengatur seluruh operasi, mengarahkan polisi dan tentara. Lalu dia pergi ke sana sendirian untuk menetralisir musuh dan menyelamatkan para sandera," paparnya.

"Tindakannya tentu saja menyelamatkan banyak nyawa dan menunjukkan sikap orang-orang ini, yang sangat berani dan selalu siap," paparnya.

Gambar dan video dari tempat kejadian menunjukkan pasukan SAS itu mengenakan celana jins dan pelindung tubuh serta memegang senapan saat dia mengantar para pengunjung keluar dari hotel DusitD2 ke tempat yang aman.

Senjata yang dipegangnya adalah Diemaco C8 Carbine, senjata standar untuk prajurit pasukan khusus.

Menurut Chris, dari aksinya terlihat bahwa pasukan itu sangat terlatih, yang secara naluriah tahu apa yang perlu dia lakukan untuk menyelamatkan banyak nyawa.

Dan dia memuji "kreativitas" personel SAS itu dalam menginstruksikan pasukan Kenya untuk memblokir jalan dan menyerbu hotel sendirian.

"Dia dilatih ke level tertinggi untuk bereaksi terhadap situasi semacam ini. Dan operasi kontra terorisme hanyalah roti dan mentega baginya," paparnya.

"Dia sudah ada di sana melatih pasukan khusus Kenya, dan kemudian orang-orang ini pergi untuk bereaksi terhadap situasi, dan itulah bagaimana dia keluar di lapangan," imbuh dia.

"Kaliber jenis prajurit ini sedemikian rupa sehingga pihak lain, Al-Shabaab, tidak akan mendapat peluang jika mereka melawan orang ini," kata Chris. "Dia dilatih untuk bereaksi terhadap ancaman itu. Dia akan secara naluriah menemukan ancaman, mengidentifikasi dan kemudian menetralisirnya."

"Taktiknya adalah menembak musuh sebelum mereka mendapatkan kesempatan untuk menembak diri mereka sendiri. Anda dapat melihat dari video bahwa dia tidak gemetar ketakutan di mana pun, dia secara agresif pindah ke sasaran."

Laporan lain menyebutkan bahwa ada juga pasukan khusus AS, Navy SEAL, yang ikut terlibat dalam aksi kontra-terorisme hari Selasa lalu. Namun, militer Amerika belum mengonfirmasi kehadiran pasukannya dalam kejadian tersebut. Pemerintah maupun militer Inggris, seperti biasa, tetap menolak mengomentari setiap operasi pasukan khususnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0793 seconds (0.1#10.140)