Penutupan Pemerintahan Berlanjut, Senat AS Batalkan Masa Reses
A
A
A
WASHINGTON - Senat Amerika Serikat (AS) tidak akan reses minggu depan kecuali pemerintah dibuka kembali. Hal itu dikatakan oleh pemimpin mayoritas Senat, Mitch McConnell.
"Kami tentu tidak akan istirahat minggu depan jika pemerintah masih tutup," kata McConnell kepada wartawan seperti dikutip dari The Hill, Rabu (16/1/2019).
Senat AS saat ini dijadwalkan akan memasuki masa reses pada akhir minggu hingga 28 Januari. Ini berarti mereka akan meniggalkan Washington ketika penutupan pemerintah melewati batas 30 hari.
Sebelumnya, Partai Demokrat yang menguasai DPR juga mengatakan bahwa mereka juga tidak akan meninggalkan Washington minggu depan jika pemerintah masih tutup. Rencana untuk membatalkan masa reses datang karena tidak ada tanda-tanda berakhirnya penutupan pemerintah secepatnya, yang saat ini telah memasuki hari ke-25 dan menjadi penutupan terpanjang dalam sejarah modern AS.
Pembicaraan antara Trump dan kepemimpinan kongres pekan lalu berakhir tanpa menghasilkan apa-apa. Presiden AS Donald Trump melakukan walk out dari pertemuan ketika Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan kepadanya bahwa dia tidak akan mempertimbangkan pendanaan tembok perbatasan bahkan jika dia sepenuhnya membuka kembali pemerintah.
Pembicaraan antara kelompok senator moderat dan bipartisan juga menghadapi rintangan awal dengan rekan-rekan mereka ragu mereka dapat mencapai kesepakatan yang akan memecahkan kebuntuan dan memenangkan dukungan Trump.
Pengumuman McConnell bahwa ia akan membatalkan reses Senat, tidak ada kesepakatan pendanaan pemerintah, datang karena ia sudah menghadapi seruan publik untuk tidak membiarkan anggota Senat meninggalkan kota minggu depan.
Senator Tim Kaine mengatakan bahwa dia keberatan dengan masa reses Senat pada akhir minggu jika mereka tidak memiliki kesepakatan.
"Akan sangat keterlaluan bagi Senator untuk meninggalkan kota Rabu ini tanpa memperbaiki kekacauan ini, dan saya keberatan Senat akan memasuki reses kecuali Senator McConnell memberikan suara pada rancangan undang-undang bipartisan yang disahkan DPR untuk dibuka kembali," kata Kaine dalam sebuah pernyataan.
Beberapa Senat dari Partai Republik telah mengisyaratkan mereka percaya mereka harus tetap berada di kota walaupun negosiasi masih macet.
“Saya telah mendorong Pemimpin McConnell untuk membatalkan reses minggu depan, sehingga kami dapat terus bekerja. Kita perlu mengatasi shutdown parsial ini dan terus bekerja pada kebijakan dan program yang penting bagi rakyat Amerika," ujar Senator Iowa dari Partai Republik Joni Ernst dalam sebuah tweet.
"Aku tidak tahu apakah kita akan reses atau tidak. Perasaan saya adalah jika kita masih dalam penutupan, kita seharusnya tidak pergi pada waktu istirahat," ucap Senator Alaska Lisa Murkowski kepada wartawan pada Senin malam.
"Kami tentu tidak akan istirahat minggu depan jika pemerintah masih tutup," kata McConnell kepada wartawan seperti dikutip dari The Hill, Rabu (16/1/2019).
Senat AS saat ini dijadwalkan akan memasuki masa reses pada akhir minggu hingga 28 Januari. Ini berarti mereka akan meniggalkan Washington ketika penutupan pemerintah melewati batas 30 hari.
Sebelumnya, Partai Demokrat yang menguasai DPR juga mengatakan bahwa mereka juga tidak akan meninggalkan Washington minggu depan jika pemerintah masih tutup. Rencana untuk membatalkan masa reses datang karena tidak ada tanda-tanda berakhirnya penutupan pemerintah secepatnya, yang saat ini telah memasuki hari ke-25 dan menjadi penutupan terpanjang dalam sejarah modern AS.
Pembicaraan antara Trump dan kepemimpinan kongres pekan lalu berakhir tanpa menghasilkan apa-apa. Presiden AS Donald Trump melakukan walk out dari pertemuan ketika Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan kepadanya bahwa dia tidak akan mempertimbangkan pendanaan tembok perbatasan bahkan jika dia sepenuhnya membuka kembali pemerintah.
Pembicaraan antara kelompok senator moderat dan bipartisan juga menghadapi rintangan awal dengan rekan-rekan mereka ragu mereka dapat mencapai kesepakatan yang akan memecahkan kebuntuan dan memenangkan dukungan Trump.
Pengumuman McConnell bahwa ia akan membatalkan reses Senat, tidak ada kesepakatan pendanaan pemerintah, datang karena ia sudah menghadapi seruan publik untuk tidak membiarkan anggota Senat meninggalkan kota minggu depan.
Senator Tim Kaine mengatakan bahwa dia keberatan dengan masa reses Senat pada akhir minggu jika mereka tidak memiliki kesepakatan.
"Akan sangat keterlaluan bagi Senator untuk meninggalkan kota Rabu ini tanpa memperbaiki kekacauan ini, dan saya keberatan Senat akan memasuki reses kecuali Senator McConnell memberikan suara pada rancangan undang-undang bipartisan yang disahkan DPR untuk dibuka kembali," kata Kaine dalam sebuah pernyataan.
Beberapa Senat dari Partai Republik telah mengisyaratkan mereka percaya mereka harus tetap berada di kota walaupun negosiasi masih macet.
“Saya telah mendorong Pemimpin McConnell untuk membatalkan reses minggu depan, sehingga kami dapat terus bekerja. Kita perlu mengatasi shutdown parsial ini dan terus bekerja pada kebijakan dan program yang penting bagi rakyat Amerika," ujar Senator Iowa dari Partai Republik Joni Ernst dalam sebuah tweet.
"Aku tidak tahu apakah kita akan reses atau tidak. Perasaan saya adalah jika kita masih dalam penutupan, kita seharusnya tidak pergi pada waktu istirahat," ucap Senator Alaska Lisa Murkowski kepada wartawan pada Senin malam.
(ian)