Washington-Doha Teken Kesepakatan Perluasan Basis Militer AS di Qatar
A
A
A
DOHA - Amerika Serikat (AS) dan Qatar dilaporkan telah menandatangani kesepakatan perluasan Pangkalan Udara al-Udeid, yang merupakan basis militer AS di Qatar. Pangkalan Udara al-Udeid adalah basis militer terbesar yang dimiliki AS saat ini di kawasan Timur Tengah.
Kabar mengenai penandatangan kesepakatan ini dibenarkan oleh Menteri Pertahanan Qatar, Khalid bin Mohammad Al-Attiyah. Dia mengatakan, selain memperluas Pangkalan Udara al-Udeid, Doha juga berusaha menjadikannya sebagai basis militer permanen AS.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo dalam konferensi pers di Doha mengatakan, dengan adanya kesepakatan ini, dapat menjadikan Pangkalan Udara al-Udeid sebagai kunci untuk keamanan AS.
"Kami menandatangani MoU baru tentang perluasan kehadiran kami di al-Udeid. Ini menampung ribuan personel militer AS dan markas Pusat Komando AS (CENTCOM). Tempat ini adalah kunci bagi keamanan Amerika," ucap Pompeo, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (13/1).
Pangkalan Udara al-Udeid sendiri saat ini adalah rumah bagi Komando Sentral Angkatan Udara AS (AFCENT). Pangkalan ini menampung sebanyak 11 ribu personel militer AS dan sangat penting untuk proyeksi kekuatan udara AS di wilayah tersebut.
Kabar mengenai penandatangan kesepakatan ini dibenarkan oleh Menteri Pertahanan Qatar, Khalid bin Mohammad Al-Attiyah. Dia mengatakan, selain memperluas Pangkalan Udara al-Udeid, Doha juga berusaha menjadikannya sebagai basis militer permanen AS.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo dalam konferensi pers di Doha mengatakan, dengan adanya kesepakatan ini, dapat menjadikan Pangkalan Udara al-Udeid sebagai kunci untuk keamanan AS.
"Kami menandatangani MoU baru tentang perluasan kehadiran kami di al-Udeid. Ini menampung ribuan personel militer AS dan markas Pusat Komando AS (CENTCOM). Tempat ini adalah kunci bagi keamanan Amerika," ucap Pompeo, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (13/1).
Pangkalan Udara al-Udeid sendiri saat ini adalah rumah bagi Komando Sentral Angkatan Udara AS (AFCENT). Pangkalan ini menampung sebanyak 11 ribu personel militer AS dan sangat penting untuk proyeksi kekuatan udara AS di wilayah tersebut.
(esn)