Bencana Mengerikan Akibat Kelalaian Manusia
A
A
A
Musibah memang sulit dihindari. Namun, pengalaman mengajarkan agar selalu menaati segala prosedur yang telah ditentukan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan. Sejumlah bencana hebat ini terjadi akibat kelalaian manusia hingga menewaskan ribuan orang.
- Robohnya jalan gantung Hotel Hyatt Regency (Amerika Serikat)
Meski standar teknik di Amerika Serikat (AS) dikenal keras namun salah satu kecelakaan paling mengerikan karena kegagalan bangunan sebelum insiden World Trade Center sempat mengguncang AS. Adalah walkway atau jalan gantung di lobby hotel Hyatt Regency di Kansas City, Missouri runtuh pada 17 Juli 1981. Insiden ini menewaskan 114 orang, sementara 200 orang lainnya luka-luka. Runtuhnya bagian ini terkait perubahan desain. Metode penyanggaan bagian ini terhubung dengan struktur bangunan. Kesalahan ini terutama terjadi karena tidak adanya komunikasi antara insinyur yang mendesain dan kontraktor. Selain itu, tidak ada pengecekan menyeluruh terhadap desain terutama desain yang diberikan kontraktor.Insiden ini kemudian menjadi studi kasus standar terkait perancangan bangunan di seluruh dunia.
-Tenggelamnya kapal Herald of Free Enterprise (Belgia)
Tenggelamnya kapal feri Inggris Herald Free Enterprise pada 6 Maret 1987 adalah bencana maritim yang menewaskan 193 penumpangnya. Keberangkatan kapal yang tergesa-gesa demi mempercepat waktu pelayanan menyebabkan tidak ditutupnya pintu feri saat berangkat. Jika seseorang lupa menutup pintu, hasilnya bisa menjadi bencana dan itulah yang terjadi dengan kapal Herald Free Enterprise. Asisten kepala kapal, Mark Stanley, gagal dalam tugasnya menutup pintu feri dan justru tertidur di kabin, sementara kru lain mengira Mark telah menutupnya. Perwira pertama, Leslie Sabel yakin dia melihat asisten kepala kapal datang menutup pintu. Pembelaan pemimpin kapal, Terence Ayling, bukan tugasnya menutup pintu. Sebelum kejadian, kapten mengira pintu telah ditutup. Lebih buruk lagi, kepala Townsend Thoresen (perusahaan yang mengoperasikan kapal) terkesan abai dalam menyediakan peralatan peringatan dini jika ada kecelakaan di dalam kapal.
- Kebocoran Reaktor Nuklir Chernobyl (Ukraina)
Ledakan di reaktor nuklir Chernobyl memiliki dampak kesehatan dan lingkungan yang berlanjut hingga saat ini. Tetapi apa yang menyebabkan bencana itu? Jawabannya adalah kelalaian teknis dan operasional yang buruk. Pada April 1986, Pripyat, yang sekarang menjadi kota hantu di bekas Republik Sosialis Soviet Ukraina di Uni Soviet, diguncang ledakan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl. Ledakan itu menjadi kecelakaan pabrik nuklir pertama dalam sejarah yang menyebabkan kematian manusia. Peralatan standar reaktor Chernobyl rentan terhadap operasi yang tidak stabil dan kemungkinan kebocoran. Kerentanan ini ditambah dengan pelanggaran peraturan berupa overheating reaktor, dimana reaktor tidak stabil pada suhu rendah yang kemudian memicu adanya ledakan.
- Ledakan Halifax karena Tabrakan Kapal (Kanada)
Ledakan Halifax merupakan ledakan terburuk dalam sejarah Kanada dan ledakan terbesar di dunia sebelum pengembangan senjata nuklir. Insiden ini dipicu tabrakan antara kapal Prancis SS Mont Blanc, yang membawa bahan-bahan sangat eksplosif seperti TNT, asam pikrat, kapas pistol, dan benzol, ditabrak oleh kapal Norwegia SS Imo pada 6 Desember 1917 di Halifax Provinsi Nova Scotia, Kanada. Hampir 2.000 orang meregang nyawa dan 9.000 lainnya terluka (banyak cacat permanen). Mengapa tabrakan itu terjadi? Berdasarkan penyelidikan, kapal SS Mont Blanc sebenarnya tidak bersalah karena telah memiliki hak jalan berlayar, tetapi kapal Norwegia SS dengan cerobohnya justru buru-buru ikut berlayar. Akibatnya sudah bisa diduga Mont Blanc ditabrak secara hebat oleh SS Imo.
- Runtuhnya Rana Plaza (Bangladesh)
Runtuhnya Rana Plaza, di Dhaka di Bangladesh menjadi kecelakaan industri terburuk dalam sejarah Bangladesh. Insiden ini menewaskan 1.100 pekerja, 2.500 orang lainnya selamat. Kenapa ini terjadi? Pemilik bangunan, Sohel Rana didakwa dengan beberapa pelanggaran pidana, sementara 37 orang lainnya menghadapi dakwaan termasuk pembunuhan. Dari hasil penyelidikan ditemukan proses pembangunan gedung banyak menyalahi ketentuan kode bangunan yang berlaku. Sohel bersama 17 orang lainnya didakwa dengan pelanggaran kode bangunan. Ketika bangunan menunjukkan tanda-tanda kegagalan struktural, karyawan yang menyatakan keprihatinannya diperintahkan untuk mengabaikan masalah tersebut.
- Kecelakaan Japan Airlines 123 (Jepang)
Kecelakaan Japan Airlines Penerbangan 123 adalah kecelakaan pesawat tunggal paling mematikan dalam sejarah penerbangan. Insiden yang terjadi pada 12 Agustus 1985 tersebut pada awalnya disebabkan pekerjaan perbaikan yang buruk di ekor pesawat jenis Boeing. Setelah kejadian depressurization yang eksplosif, Boeing 747 Japan Airlines yang kehilangan bagian signifikan dari permukaan ekor dan fungsi kontrol, menabrak bukit dekat Gunung Fuji. Tetapi apa yang terjadi selanjutnya adalah keputusan salah. Angkatan Udara AS tiba di sekitar lokasi kecelakaan dalam waktu 20 menit untuk melakukan evakuasi namun justru diperintahkan pergi. Pemerintah Jepang menolak bantuan Angkatan Udara AS dan akan menangani sendiri insiden itu dengan menerjunkan Angkatan Bela Diri Nasional Jepang. Setelah tertunda sekitar 14 jam, tim penyelamat Jepang mencapai lokasi kecelakaan. Ironisnya hanya ditemukan 4 orang selamat. Sebenarnya banyak penumpang yang bisa diselamatkan jika proses evakuasi tidak terlambat karena keputusan yang salah.
- Ambruknya Sampoong Department Store (Korea Selatan)
Runtuhnya Sampoong Department Store, salah satu pusat perbelanjaan mewah di Seoul Korea Selatan pada 29 Juni 1995 menewaskan 502 orang. Insiden itu merupakan salah satu bencana paling mengerikan dalam sejarah bangunan komersial. Tragedi itu bukan hanya disebabkan oleh keputusan tunggal yang buruk namun juga puncak dari serangkaian keputusan ceroboh. Awalnya bangunan besar itu dibangun sebagai bangunan apartemen, tetapi pemilik Lee Joon mengubah rencana menjadi proyek komersial. Hal ini menghasilkan struktur pendukung gedung kritis. Ketika pekerja konstruksi menyatakan ketidaksetujuan mereka, dengan alasan risikonya, mereka dipecat. Ditemukan juga fakta bangunan menggunakan beton murah dan jumlah batang penopang baja tidak memadai. Semuanya dilakukan demi menghemat biaya. Ketika kebocoran gas terjadi, Lee Joon tidak mau menutup toko. Ketika indikator runtuh muncul dua hari kemudian, barang dagangan bernilai sudah dipindahkan dan para eksekutif sudah kabur dulu. Ketika langit-langit jatuh, seluruh bangunan runtuh.
- Jebolnya Bendungan Vajont (Italia)
Bencana besar yang merenggut nyawa ribuan orang ini terjadi pada 9 Oktober 1963. Bencana ini berawal dari tanah longsor di Pegunungan Monte Toc, Italia. Tak jauh dari tanah longsor itu terdapat Bendungan Diga del Vajont. Bendungan tersebut dibangun untuk memasok tenaga air ke Italia Utara. Bendungan dibangun 875 kaki di atas Sungai Piave dengan lebar 75 kaki dan mampu menampung lebih dari 300 ribu kubik air. Diga del Vajont adalah bendungan tertinggi dari sejenisnya di dunia. Namun, bendungan yang kukuh itu dibangun di lokasi salah. Bendungan yang terletak di Jurang Vaiont, bagian Pegunungan Alpen itu dikenal karena kontur tanahnya tidak stabil. Tetapi para insinyur dan ahli geologi mengabaikan peringatan penduduk setempat bahwa tanahnya tidak stabil. Pada 1963, hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Longsoran besar runtuh dari atas gunung. Sekira 45 menit kemudian, bongkahan besar itu terjun ke bendungan yang baru dibuat tersebut dan seketika menciptakan tsunami besar dengan gelombang lebih dari 200 meter (m).
- Karamnya Kapal Queen of the North (Kanada)
Garis pantai British Columbia dipenuhi dengan pulau-pulau, termasuk Pulau Vancouver dan Haida Gwaii serta banyak pulau kecil di lepas pantai Kanada. Kapal Feri melayani rute ini dikenal sangat aman dan diatur secara ketat oleh Transport Canada. Namun, tenggelamnya kapal feri Queen of the North pada 22 Maret 2006 menyebabkan sang navigator BC Ferries Karl Lilgert dipenjara empat tahun karena dinyatakan bersalah atas tuduhan kelalaian pidana yang menyebabkan kematian. Sebanyak 99 dari 101 penumpang selamat dari karamnya kapal Queen of the North. Satu pasangan hilang di laut dan tubuh mereka tidak pernah ditemukan.
- Kecelakaan Air France 296 (Prancis)
Keputusan melibatkan sebuah pesawat yang membawa penumpang dalam sebuah aksi demo udara (Air Show) bisa menyebabkan kecelakaan fatal. Hal inilah yang menimpa pesawat Air France penerbangan 296 pada 26 Juni 1988. Dengan menggunakan Airbus A320-111, Air France mengalami kecelakaan ketika pertama kali diperkenalkan. Pesawat ini menabrak puncak pohon di luar landasan pacu dalam demonstrasi penerbangan di Bandara Mulhouse-Habsheim, Prancis. Tiga dari 136 orang penumpang dilaporkan tewas.
Tragedi Akibat Ulah Manusia
Tragedi Minamata
Pada 1958, wabah penyakit menyebar di kota Minamata, Jepang. Ratusan orang mati akibat penyakit aneh dengan gejala kelumpuhan syaraf hingga gangguan jiwa. Kondisi tersebut dikenal dengan Penyakit Minamata atau Sindrom Minamata. Setelah diselidiki, ternyata penyakit itu disebabkan karena orang Jepang suka makan ikan di teluk Minamata yang ternyata sudah tercemar merkuri (Hg) atau air raksa. Mereka terdampak limbah PT Chisso yang membuang limbah kimianya ke Teluk Minamata dalam jumlah sangat besar (200 – 600 ton Hg dari tahun 1932)
Laut Aral Mengering
Pada waktu sebelum tahun 1960-an Laut Aral merupakan salah satu danau terbesar di dunia. Tetapi, danau ini akhirnya menyusut sejak 1960-an disebabkan sungai yang seharusnya mengalir ke danau ini dialirkan ke tempat lain sebagai Proyek Irigasi Uni Soviet, sehingga pada sekitar tahun 2007 hanya kurang lebih 10% saja yang masih tersisa.
Kabut Pembunuh di London 1952
Pada musim dingin 1952 di kota London, kabut asap tebal akibat pencemaran asap pabrik menyebabkan 12.000 orang tewas keracunan. Kabut tersebut diketahui mengandung gas beracun seperti sulfur dioksida, nitrogen oksida dan jelaga.
The Great Pacific Garbage Patch
The Great Pacific Garbage Patch adalah sebuah pulau di antara Hawaii dan California dengan luas sekitar 2 kali negara bagian Texas. Pulau ini bukan pulau biasa. The Great Pacific Garbage Patch tercipta dari tumpukan sampah hingga menyerupai sebuah pulau. Penyebab sampah-sampah itu berkumpul adalah adanya gelombang yang disebut gyre. Semua sampah laut yang dibuang manusia ada di sana.
Guiyu Kota Sampah Elektronik Dunia
Guiyu adalah nama kota di Provinsi Guangdong, Prefektur Shantou, China. Guiyu pernah disebut sebagai kota sampah elektronik terbesar di dunia. Permasalahan terbesar yang dihadapi Guiyu sebagai tempat penampungan sampah elektronik adalah polusi. Polutan-polutan itu berasal dari zat-zat kimia yang digunakan sebagai bahan pembuatan komponen-komponen elektronik—termasuk cangkang (casing). Kini sekitar 88% bayi yang lahir di kota ini menderita cacat bawaan akibat keracunan timbal.
Tragedi Bhopal
Tragedi Bhopal pada 1984 adalah musibah industri terburuk dalam sejarah dunia. Ia diakibatkan pengeluaran 40 metrik ton metil isosianat (MIC) secara tak sengaja dari pabrik pestisida Union Carbide di Kota Bhopal, di negara bagian Madhya Pradesh, India. Kecelakaan ini menewaskan ribuan jiwa dan melukai antara 150.000 hingga 600.000 lainnya. 15.000 di antaranya kemudian meninggal. Ada yang menyebutkan jumlah kematian jauh lebih tinggi dibanding data tersebut.
- Robohnya jalan gantung Hotel Hyatt Regency (Amerika Serikat)
Meski standar teknik di Amerika Serikat (AS) dikenal keras namun salah satu kecelakaan paling mengerikan karena kegagalan bangunan sebelum insiden World Trade Center sempat mengguncang AS. Adalah walkway atau jalan gantung di lobby hotel Hyatt Regency di Kansas City, Missouri runtuh pada 17 Juli 1981. Insiden ini menewaskan 114 orang, sementara 200 orang lainnya luka-luka. Runtuhnya bagian ini terkait perubahan desain. Metode penyanggaan bagian ini terhubung dengan struktur bangunan. Kesalahan ini terutama terjadi karena tidak adanya komunikasi antara insinyur yang mendesain dan kontraktor. Selain itu, tidak ada pengecekan menyeluruh terhadap desain terutama desain yang diberikan kontraktor.Insiden ini kemudian menjadi studi kasus standar terkait perancangan bangunan di seluruh dunia.
-Tenggelamnya kapal Herald of Free Enterprise (Belgia)
Tenggelamnya kapal feri Inggris Herald Free Enterprise pada 6 Maret 1987 adalah bencana maritim yang menewaskan 193 penumpangnya. Keberangkatan kapal yang tergesa-gesa demi mempercepat waktu pelayanan menyebabkan tidak ditutupnya pintu feri saat berangkat. Jika seseorang lupa menutup pintu, hasilnya bisa menjadi bencana dan itulah yang terjadi dengan kapal Herald Free Enterprise. Asisten kepala kapal, Mark Stanley, gagal dalam tugasnya menutup pintu feri dan justru tertidur di kabin, sementara kru lain mengira Mark telah menutupnya. Perwira pertama, Leslie Sabel yakin dia melihat asisten kepala kapal datang menutup pintu. Pembelaan pemimpin kapal, Terence Ayling, bukan tugasnya menutup pintu. Sebelum kejadian, kapten mengira pintu telah ditutup. Lebih buruk lagi, kepala Townsend Thoresen (perusahaan yang mengoperasikan kapal) terkesan abai dalam menyediakan peralatan peringatan dini jika ada kecelakaan di dalam kapal.
- Kebocoran Reaktor Nuklir Chernobyl (Ukraina)
Ledakan di reaktor nuklir Chernobyl memiliki dampak kesehatan dan lingkungan yang berlanjut hingga saat ini. Tetapi apa yang menyebabkan bencana itu? Jawabannya adalah kelalaian teknis dan operasional yang buruk. Pada April 1986, Pripyat, yang sekarang menjadi kota hantu di bekas Republik Sosialis Soviet Ukraina di Uni Soviet, diguncang ledakan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl. Ledakan itu menjadi kecelakaan pabrik nuklir pertama dalam sejarah yang menyebabkan kematian manusia. Peralatan standar reaktor Chernobyl rentan terhadap operasi yang tidak stabil dan kemungkinan kebocoran. Kerentanan ini ditambah dengan pelanggaran peraturan berupa overheating reaktor, dimana reaktor tidak stabil pada suhu rendah yang kemudian memicu adanya ledakan.
- Ledakan Halifax karena Tabrakan Kapal (Kanada)
Ledakan Halifax merupakan ledakan terburuk dalam sejarah Kanada dan ledakan terbesar di dunia sebelum pengembangan senjata nuklir. Insiden ini dipicu tabrakan antara kapal Prancis SS Mont Blanc, yang membawa bahan-bahan sangat eksplosif seperti TNT, asam pikrat, kapas pistol, dan benzol, ditabrak oleh kapal Norwegia SS Imo pada 6 Desember 1917 di Halifax Provinsi Nova Scotia, Kanada. Hampir 2.000 orang meregang nyawa dan 9.000 lainnya terluka (banyak cacat permanen). Mengapa tabrakan itu terjadi? Berdasarkan penyelidikan, kapal SS Mont Blanc sebenarnya tidak bersalah karena telah memiliki hak jalan berlayar, tetapi kapal Norwegia SS dengan cerobohnya justru buru-buru ikut berlayar. Akibatnya sudah bisa diduga Mont Blanc ditabrak secara hebat oleh SS Imo.
- Runtuhnya Rana Plaza (Bangladesh)
Runtuhnya Rana Plaza, di Dhaka di Bangladesh menjadi kecelakaan industri terburuk dalam sejarah Bangladesh. Insiden ini menewaskan 1.100 pekerja, 2.500 orang lainnya selamat. Kenapa ini terjadi? Pemilik bangunan, Sohel Rana didakwa dengan beberapa pelanggaran pidana, sementara 37 orang lainnya menghadapi dakwaan termasuk pembunuhan. Dari hasil penyelidikan ditemukan proses pembangunan gedung banyak menyalahi ketentuan kode bangunan yang berlaku. Sohel bersama 17 orang lainnya didakwa dengan pelanggaran kode bangunan. Ketika bangunan menunjukkan tanda-tanda kegagalan struktural, karyawan yang menyatakan keprihatinannya diperintahkan untuk mengabaikan masalah tersebut.
- Kecelakaan Japan Airlines 123 (Jepang)
Kecelakaan Japan Airlines Penerbangan 123 adalah kecelakaan pesawat tunggal paling mematikan dalam sejarah penerbangan. Insiden yang terjadi pada 12 Agustus 1985 tersebut pada awalnya disebabkan pekerjaan perbaikan yang buruk di ekor pesawat jenis Boeing. Setelah kejadian depressurization yang eksplosif, Boeing 747 Japan Airlines yang kehilangan bagian signifikan dari permukaan ekor dan fungsi kontrol, menabrak bukit dekat Gunung Fuji. Tetapi apa yang terjadi selanjutnya adalah keputusan salah. Angkatan Udara AS tiba di sekitar lokasi kecelakaan dalam waktu 20 menit untuk melakukan evakuasi namun justru diperintahkan pergi. Pemerintah Jepang menolak bantuan Angkatan Udara AS dan akan menangani sendiri insiden itu dengan menerjunkan Angkatan Bela Diri Nasional Jepang. Setelah tertunda sekitar 14 jam, tim penyelamat Jepang mencapai lokasi kecelakaan. Ironisnya hanya ditemukan 4 orang selamat. Sebenarnya banyak penumpang yang bisa diselamatkan jika proses evakuasi tidak terlambat karena keputusan yang salah.
- Ambruknya Sampoong Department Store (Korea Selatan)
Runtuhnya Sampoong Department Store, salah satu pusat perbelanjaan mewah di Seoul Korea Selatan pada 29 Juni 1995 menewaskan 502 orang. Insiden itu merupakan salah satu bencana paling mengerikan dalam sejarah bangunan komersial. Tragedi itu bukan hanya disebabkan oleh keputusan tunggal yang buruk namun juga puncak dari serangkaian keputusan ceroboh. Awalnya bangunan besar itu dibangun sebagai bangunan apartemen, tetapi pemilik Lee Joon mengubah rencana menjadi proyek komersial. Hal ini menghasilkan struktur pendukung gedung kritis. Ketika pekerja konstruksi menyatakan ketidaksetujuan mereka, dengan alasan risikonya, mereka dipecat. Ditemukan juga fakta bangunan menggunakan beton murah dan jumlah batang penopang baja tidak memadai. Semuanya dilakukan demi menghemat biaya. Ketika kebocoran gas terjadi, Lee Joon tidak mau menutup toko. Ketika indikator runtuh muncul dua hari kemudian, barang dagangan bernilai sudah dipindahkan dan para eksekutif sudah kabur dulu. Ketika langit-langit jatuh, seluruh bangunan runtuh.
- Jebolnya Bendungan Vajont (Italia)
Bencana besar yang merenggut nyawa ribuan orang ini terjadi pada 9 Oktober 1963. Bencana ini berawal dari tanah longsor di Pegunungan Monte Toc, Italia. Tak jauh dari tanah longsor itu terdapat Bendungan Diga del Vajont. Bendungan tersebut dibangun untuk memasok tenaga air ke Italia Utara. Bendungan dibangun 875 kaki di atas Sungai Piave dengan lebar 75 kaki dan mampu menampung lebih dari 300 ribu kubik air. Diga del Vajont adalah bendungan tertinggi dari sejenisnya di dunia. Namun, bendungan yang kukuh itu dibangun di lokasi salah. Bendungan yang terletak di Jurang Vaiont, bagian Pegunungan Alpen itu dikenal karena kontur tanahnya tidak stabil. Tetapi para insinyur dan ahli geologi mengabaikan peringatan penduduk setempat bahwa tanahnya tidak stabil. Pada 1963, hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Longsoran besar runtuh dari atas gunung. Sekira 45 menit kemudian, bongkahan besar itu terjun ke bendungan yang baru dibuat tersebut dan seketika menciptakan tsunami besar dengan gelombang lebih dari 200 meter (m).
- Karamnya Kapal Queen of the North (Kanada)
Garis pantai British Columbia dipenuhi dengan pulau-pulau, termasuk Pulau Vancouver dan Haida Gwaii serta banyak pulau kecil di lepas pantai Kanada. Kapal Feri melayani rute ini dikenal sangat aman dan diatur secara ketat oleh Transport Canada. Namun, tenggelamnya kapal feri Queen of the North pada 22 Maret 2006 menyebabkan sang navigator BC Ferries Karl Lilgert dipenjara empat tahun karena dinyatakan bersalah atas tuduhan kelalaian pidana yang menyebabkan kematian. Sebanyak 99 dari 101 penumpang selamat dari karamnya kapal Queen of the North. Satu pasangan hilang di laut dan tubuh mereka tidak pernah ditemukan.
- Kecelakaan Air France 296 (Prancis)
Keputusan melibatkan sebuah pesawat yang membawa penumpang dalam sebuah aksi demo udara (Air Show) bisa menyebabkan kecelakaan fatal. Hal inilah yang menimpa pesawat Air France penerbangan 296 pada 26 Juni 1988. Dengan menggunakan Airbus A320-111, Air France mengalami kecelakaan ketika pertama kali diperkenalkan. Pesawat ini menabrak puncak pohon di luar landasan pacu dalam demonstrasi penerbangan di Bandara Mulhouse-Habsheim, Prancis. Tiga dari 136 orang penumpang dilaporkan tewas.
Tragedi Akibat Ulah Manusia
Tragedi Minamata
Pada 1958, wabah penyakit menyebar di kota Minamata, Jepang. Ratusan orang mati akibat penyakit aneh dengan gejala kelumpuhan syaraf hingga gangguan jiwa. Kondisi tersebut dikenal dengan Penyakit Minamata atau Sindrom Minamata. Setelah diselidiki, ternyata penyakit itu disebabkan karena orang Jepang suka makan ikan di teluk Minamata yang ternyata sudah tercemar merkuri (Hg) atau air raksa. Mereka terdampak limbah PT Chisso yang membuang limbah kimianya ke Teluk Minamata dalam jumlah sangat besar (200 – 600 ton Hg dari tahun 1932)
Laut Aral Mengering
Pada waktu sebelum tahun 1960-an Laut Aral merupakan salah satu danau terbesar di dunia. Tetapi, danau ini akhirnya menyusut sejak 1960-an disebabkan sungai yang seharusnya mengalir ke danau ini dialirkan ke tempat lain sebagai Proyek Irigasi Uni Soviet, sehingga pada sekitar tahun 2007 hanya kurang lebih 10% saja yang masih tersisa.
Kabut Pembunuh di London 1952
Pada musim dingin 1952 di kota London, kabut asap tebal akibat pencemaran asap pabrik menyebabkan 12.000 orang tewas keracunan. Kabut tersebut diketahui mengandung gas beracun seperti sulfur dioksida, nitrogen oksida dan jelaga.
The Great Pacific Garbage Patch
The Great Pacific Garbage Patch adalah sebuah pulau di antara Hawaii dan California dengan luas sekitar 2 kali negara bagian Texas. Pulau ini bukan pulau biasa. The Great Pacific Garbage Patch tercipta dari tumpukan sampah hingga menyerupai sebuah pulau. Penyebab sampah-sampah itu berkumpul adalah adanya gelombang yang disebut gyre. Semua sampah laut yang dibuang manusia ada di sana.
Guiyu Kota Sampah Elektronik Dunia
Guiyu adalah nama kota di Provinsi Guangdong, Prefektur Shantou, China. Guiyu pernah disebut sebagai kota sampah elektronik terbesar di dunia. Permasalahan terbesar yang dihadapi Guiyu sebagai tempat penampungan sampah elektronik adalah polusi. Polutan-polutan itu berasal dari zat-zat kimia yang digunakan sebagai bahan pembuatan komponen-komponen elektronik—termasuk cangkang (casing). Kini sekitar 88% bayi yang lahir di kota ini menderita cacat bawaan akibat keracunan timbal.
Tragedi Bhopal
Tragedi Bhopal pada 1984 adalah musibah industri terburuk dalam sejarah dunia. Ia diakibatkan pengeluaran 40 metrik ton metil isosianat (MIC) secara tak sengaja dari pabrik pestisida Union Carbide di Kota Bhopal, di negara bagian Madhya Pradesh, India. Kecelakaan ini menewaskan ribuan jiwa dan melukai antara 150.000 hingga 600.000 lainnya. 15.000 di antaranya kemudian meninggal. Ada yang menyebutkan jumlah kematian jauh lebih tinggi dibanding data tersebut.
(nfl)