Serangan Siber Hantam Distribusi Koran AS

Minggu, 30 Desember 2018 - 13:40 WIB
Serangan Siber Hantam...
Serangan Siber Hantam Distribusi Koran AS
A A A
WASHINGTON - Serangan dunia maya menyebabkan gangguan pencetakan dan pengiriman surat kabar Los Angeles Times dan surat kabar utama Amerika Serikat (AS) lainnya, pada Sabtu waktu setempat. Gangguan itu juga dirasakan oleh surat kabar yang dimiliki oleh Tribune Publishing Co seperti Chicago Tribune dan Baltimore Sun.

"Serangan dunia maya tampaknya berasal dari luar Amerika Serikat," Los Angeles Times melaporkan, mengutip sumber yang mengetahui situasi tersebut yang dinukil Reuters, Minggu (30/12/2018).

Los Angeles Times melaporkan serangan itu menyebabkan keterlambatan distribusi di The Times, Tribune, Sun, dan surat kabar edisi Sabtu lainnya yang berbagi platform produksi di Los Angeles.

Tribune Publishing, yang korannya juga memuat New York Daily News dan Orlando Sentinel, mengatakan mereka pertama kali mendeteksi malware tersebut pada hari Jumat.

"Edisi Wall Street Journal dan New York Times edisi Pantai Barat terpukul karena dicetak di platform produksi bersama," Los Angeles Times melaporkan.

Juru bicara Tribune Publishing Marisa Kollias mengatakan virus merusak sistem back office yang digunakan untuk menerbitkan dan memproduksi surat kabar di seluruh properti perusahaannya.

"Tidak ada bukti bahwa informasi kartu kredit pelanggan atau informasi pribadi telah terpapar," kata Kollias dalam sebuah pernyataan.

Wall Street Journal dan New York Times tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Sebagian besar pelanggan San Diego Union-Tribune tidak memiliki surat kabar pada hari Sabtu ketika virus tersebut menginfeksi sistem bisnis perusahaan dan menghambat kemampuannya untuk menerbitkan, tulis editor dan penerbit surat kabar Jeff Light di situs webnya.

Seorang juru bicara untuk Departemen Keamanan Dalam Negeri, DHS, mengatakan sedang mempelajari situasi ini.

"Kami mengetahui laporan tentang potensi insiden dunia maya yang mempengaruhi beberapa outlet berita, dan bekerja sama dengan pemerintah dan mitra industri kami untuk lebih memahami situasi ini," kata juru bicara DHS Katie Waldman dalam sebuah pernyataan.

Perwakilan dari Biro Investigasi Federal (FBI) tidak segera dapat dimintai komentarnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0782 seconds (0.1#10.140)