Pasukan AS Tinggalkan Pangkalan di Al-Hasakah Suriah
A
A
A
DAMASKUS - Pasukan Amerika Serikat (AS) telah meninggalkan pangkalan di Suriah timur laut. Ini adalah penarikan pasukan AS pertama yang dilaporkan pasca Presiden Donald Trump menyatakan akan menarik pasukan dari Suriah.
Menurut sumber lokal, pasukan AS meninggalkan sebuah gudang di Malikiye di provinsi timur laut al-Hasakah. Menggunakan kendaraan lapis baja Hummer dan truk mereka meninggalkan gudang seluas 400 meter persegi, yang menjadi tumpuan sekitar 50 tentara AS, menuju Irak.
Pasukan AS yang berbasis di sekitar gudang juga berangkat ke Irak seperti dikutip dari Anadolu, Minggu (30/12/2018).
Gudang itu telah berfungsi sebagai hub untuk distribusi materi AS ke kelompok milisi Kurdi YPG di Suriah utara melalui Irak.
Kehadiran militer AS di Suriah telah mencakup sekitar 18 pangkalan militer.
Presiden Donald Trump pekan lalu membuat pengumuman mengejutkan dengan mengatakan AS akan menarik tentaranya dari Suriah. Keputusannya menyusul pembicaraan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di mana kedua pemimpin sepakat tentang perlunya koordinasi yang lebih efektif atas negara yang dilanda perang saudara itu.
Menurut sumber lokal, pasukan AS meninggalkan sebuah gudang di Malikiye di provinsi timur laut al-Hasakah. Menggunakan kendaraan lapis baja Hummer dan truk mereka meninggalkan gudang seluas 400 meter persegi, yang menjadi tumpuan sekitar 50 tentara AS, menuju Irak.
Pasukan AS yang berbasis di sekitar gudang juga berangkat ke Irak seperti dikutip dari Anadolu, Minggu (30/12/2018).
Gudang itu telah berfungsi sebagai hub untuk distribusi materi AS ke kelompok milisi Kurdi YPG di Suriah utara melalui Irak.
Kehadiran militer AS di Suriah telah mencakup sekitar 18 pangkalan militer.
Presiden Donald Trump pekan lalu membuat pengumuman mengejutkan dengan mengatakan AS akan menarik tentaranya dari Suriah. Keputusannya menyusul pembicaraan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di mana kedua pemimpin sepakat tentang perlunya koordinasi yang lebih efektif atas negara yang dilanda perang saudara itu.
(ian)