Iran: Masih Terlalu Dini Analisa Dampak Penarikan Pasukan AS
A
A
A
TEHERAN - Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, dalam sebuah wawancara dengan media lokal, menyatakan masih terlalu dini untuk memberikan analisis rinci tentang dampak penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dari Suriah.
Zarif mengatakan, ia percaya bahwa kehadiran AS di Suriah tidak sah karena tidak disetujui oleh pemerintah resmi Suriah, dan masih terlalu dini untuk memberikan kesimpulan tentang hasil dari kehadiran mereka.
"Mereka menciptakan ketegangan di negara itu dan bertentangan dengan klaim mereka, mereka sama sekali tidak bertempur dengan ISIS," katanya dalam wawancara itu, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (25/12).
Dalam wawancara itu, Zarif juga menyatakan penyesalan atas interaksi Uni Eropa (UE) dalam mengimplementasikan Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA).
Dia mencatat bahwa UE lambat dalam memenuhi komitmen mereka berdasarkan perjanjian tersebut, dengan mengatakan bahwa Iran tidak akan terus menunggu sampai UE mengambil langkah-langkah praktis.
"UE mengklaim bahwa kesepakatan nuklir penting bagi mereka, karena mereka bermaksud mengambil manfaat darinya, tetapi 'tidak mungkin untuk berenang tanpa menjadi basah. Kami memiliki banyak pilihan yang tersedia dan tidak menggunakan opsi setelah AS keluar dari JCPOA, tidak berarti bahwa kita telah kehilangan itu. Kami akan mengadopsi opsi dan kami tidak akan pernah duduk menunggu orang Eropa kecuali mereka mengambil langkah-langkah praktis," tukasnya.
Zarif mengatakan, ia percaya bahwa kehadiran AS di Suriah tidak sah karena tidak disetujui oleh pemerintah resmi Suriah, dan masih terlalu dini untuk memberikan kesimpulan tentang hasil dari kehadiran mereka.
"Mereka menciptakan ketegangan di negara itu dan bertentangan dengan klaim mereka, mereka sama sekali tidak bertempur dengan ISIS," katanya dalam wawancara itu, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (25/12).
Dalam wawancara itu, Zarif juga menyatakan penyesalan atas interaksi Uni Eropa (UE) dalam mengimplementasikan Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA).
Dia mencatat bahwa UE lambat dalam memenuhi komitmen mereka berdasarkan perjanjian tersebut, dengan mengatakan bahwa Iran tidak akan terus menunggu sampai UE mengambil langkah-langkah praktis.
"UE mengklaim bahwa kesepakatan nuklir penting bagi mereka, karena mereka bermaksud mengambil manfaat darinya, tetapi 'tidak mungkin untuk berenang tanpa menjadi basah. Kami memiliki banyak pilihan yang tersedia dan tidak menggunakan opsi setelah AS keluar dari JCPOA, tidak berarti bahwa kita telah kehilangan itu. Kami akan mengadopsi opsi dan kami tidak akan pernah duduk menunggu orang Eropa kecuali mereka mengambil langkah-langkah praktis," tukasnya.
(esn)