Macron Pastikan Tentara Prancis Tetap Tinggal di Suriah
A
A
A
PARIS - Presiden Prancis, Emanuel Macron menyatakan Paris akan mempertahankan kehadiran militernya di wilayah Levant. Levant adalah wilayah yang meliputin Lebanon, Suriah, Yordania, Israel, dan Palestina, terkadang Siprus, Sinai, dan Irak juga dianggap sebagai bagian dari Levant.
"Prancis akan tetap berada di wilayah Levant. Hari ini, ada kehadiran militer (Prancis) di sana," kata Macron dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (24/12).
Dia juga ingat, bahwa sejak awal koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat (AS) telah beroperasi di Suriah dengan dukungan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dan pasukan Kurdi pada umumnya.
"Karena itu, saya meminta semua orang untuk bertanggung jawab dan jangan lupa bahwa kita berutang pada mereka," ungapnya dan mencatat bahwa Operasi Barkhane di wilayah Sahel Afrika juga akan berlanjut.
"Dalam kasus apa pun, pilihan salah satu atau kekuatan lain tidak akan berdampak pada keterlibatan kita. Itu akan berlanjut," tegasnya.
Prancis sendiri adalah salah satu negara yang memprotes penarikan mundur pasukan AS dari Suriah. Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly sebelumnya mengatakan, keputusan AS untuk menarik mundur pasukan mereka dari Suriah adalah sebuah kesalahan besar.
Parly menuturkan, pihaknya tidak memiliki konklusi yang sama dengan Presiden AS, Donald Trump bahwa ISIS telah sepenuhnya dikalahkan. Oleh karena itu, papar Parly, keputusan Trump tarik mundur pasukan adalah sebuah kesalahan besar.
"Prancis akan tetap berada di wilayah Levant. Hari ini, ada kehadiran militer (Prancis) di sana," kata Macron dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (24/12).
Dia juga ingat, bahwa sejak awal koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat (AS) telah beroperasi di Suriah dengan dukungan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dan pasukan Kurdi pada umumnya.
"Karena itu, saya meminta semua orang untuk bertanggung jawab dan jangan lupa bahwa kita berutang pada mereka," ungapnya dan mencatat bahwa Operasi Barkhane di wilayah Sahel Afrika juga akan berlanjut.
"Dalam kasus apa pun, pilihan salah satu atau kekuatan lain tidak akan berdampak pada keterlibatan kita. Itu akan berlanjut," tegasnya.
Prancis sendiri adalah salah satu negara yang memprotes penarikan mundur pasukan AS dari Suriah. Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly sebelumnya mengatakan, keputusan AS untuk menarik mundur pasukan mereka dari Suriah adalah sebuah kesalahan besar.
Parly menuturkan, pihaknya tidak memiliki konklusi yang sama dengan Presiden AS, Donald Trump bahwa ISIS telah sepenuhnya dikalahkan. Oleh karena itu, papar Parly, keputusan Trump tarik mundur pasukan adalah sebuah kesalahan besar.
(esn)