Pasukan Israel Kembali Tembak Mati Remaja Palestina di Gaza
A
A
A
GAZA - Sedikitnya tiga orang Palestina tewas dan 40 lainnya terluka saat ambil bagian dalam demonstrasi yang berlasung di sepanjang zona penyangga Gaza-Israel pada hari Jumat. Demikian yang dilaporkan Kementerian Kesehatan Gaza.
"Mohamed Mouin al-Jahjouh, seorang pengunjuk rasa berusia 16 tahun, tewas setelah lehernya terhantam tembakan tentara Israel," kata kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan.
"Sebanyak 40 pengunjuk rasa Palestina lainnya - termasuk empat petugas medis dan dua wartawan - menderita luka-luka," tambah kementerian itu seperti dikutip dari Middle East Monitor, Sabtu (22/12/2018).
Untuk minggu ke-39 berturut-turut, warga Palestina berkumpul di sepanjang zona penyangga Gaza-Israel Jumat untuk ambil bagian dalam demonstrasi melawan pendudukan Israel selama puluhan tahun.
Demonstrasi Gaza hari Jumat ini diadakan di bawah slogan, "Menghormati pahlawan perlawanan".
Dalam sebuah pernyataan, Otoritas Nasional Gaza untuk Memecahkan Pengepungan mendesak anggota masyarakat untuk ambil bagian dalam demonstrasi hari Jumat.
"Demonstrasi ini menarik kekuatan mereka dari para pahlawan perlawanan dan dari pengorbanan mereka," kata pernyataan itu.
Demonstrasi ini terus mendesak rakyat Palestina untuk meningkatkan semua bentuk perlawanan terhadap pendudukan Israel.
Para pengunjuk rasa menuntut hak untuk kembali ke rumah dan desa mereka di Palestina yang bersejarah, dari mana mereka diusir pada tahun 1948 untuk membuka jalan bagi negara baru Israel.
Mereka juga menuntut diakhirinya blokade 12 tahun Israel di Jalur Gaza, yang telah memusnahkan ekonomi wilayah pesisir dan mencabut sekitar dua juta penduduk dari banyak komoditas pokoknya.
Sejak demonstrasi pertama dimulai pada 30 Maret, lebih dari 240 warga Palestina telah tewas - dan ribuan lainnya terluka - oleh pasukan Israel yang dikerahkan di dekat zona penyangga, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
"Mohamed Mouin al-Jahjouh, seorang pengunjuk rasa berusia 16 tahun, tewas setelah lehernya terhantam tembakan tentara Israel," kata kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan.
"Sebanyak 40 pengunjuk rasa Palestina lainnya - termasuk empat petugas medis dan dua wartawan - menderita luka-luka," tambah kementerian itu seperti dikutip dari Middle East Monitor, Sabtu (22/12/2018).
Untuk minggu ke-39 berturut-turut, warga Palestina berkumpul di sepanjang zona penyangga Gaza-Israel Jumat untuk ambil bagian dalam demonstrasi melawan pendudukan Israel selama puluhan tahun.
Demonstrasi Gaza hari Jumat ini diadakan di bawah slogan, "Menghormati pahlawan perlawanan".
Dalam sebuah pernyataan, Otoritas Nasional Gaza untuk Memecahkan Pengepungan mendesak anggota masyarakat untuk ambil bagian dalam demonstrasi hari Jumat.
"Demonstrasi ini menarik kekuatan mereka dari para pahlawan perlawanan dan dari pengorbanan mereka," kata pernyataan itu.
Demonstrasi ini terus mendesak rakyat Palestina untuk meningkatkan semua bentuk perlawanan terhadap pendudukan Israel.
Para pengunjuk rasa menuntut hak untuk kembali ke rumah dan desa mereka di Palestina yang bersejarah, dari mana mereka diusir pada tahun 1948 untuk membuka jalan bagi negara baru Israel.
Mereka juga menuntut diakhirinya blokade 12 tahun Israel di Jalur Gaza, yang telah memusnahkan ekonomi wilayah pesisir dan mencabut sekitar dua juta penduduk dari banyak komoditas pokoknya.
Sejak demonstrasi pertama dimulai pada 30 Maret, lebih dari 240 warga Palestina telah tewas - dan ribuan lainnya terluka - oleh pasukan Israel yang dikerahkan di dekat zona penyangga, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
(ian)