Trump Tarik Pasukan AS dari Suriah, Putin Semringah
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyambut baik keputusan Amerika Serikat (AS) untuk menarik pasukannya keluar dari Suriah. Ia menambahkan bahwa sejak awal seharusnya pasukan AS seharusnya tidak ada di Suriah.
Berbicara pada konferensi pers, Putin mengatakan ia setuju dengan Presiden AS Donald Trump bahwa kelompok Negara Islam atau IS telah kalah. Ini membuat kehadiran pasukan AS di Suriah sudah tidak diperlukan lagi.
"Saya setuju dengan presiden AS, kami telah membuat kemajuan signifikan dalam memerangi terorisme di wilayah itu dan memberikan pukulan serius kepada IS di Suriah," kata pemimpin Rusia tersebut seperti dikutip dari AP, Kamis (20/12/2018).
Ia mencatat bahwa masih ada bahaya bahwa para militan bisa pindah ke negara asal mereka.
“Donald benar tentang itu, saya setuju dengannya,” tambah Putin.
Ia juga mencatat bahwa Rusia telah mendukung upaya yang ditujukan pada penyelesaian politik di Suriah, termasuk pembicaraan tentang pembentukan komite untuk menyusun konstitusi baru bangsa itu. Putin berharap hal itu bisa terbentuk di hari-hari penutupan tahun ini atau di awal 2019.
"Ini akan menandai dimulainya fase baru - yaitu penyelesaian politik," kata Putin, menambahkan itu akan berarti bahwa tidak perlu kehadiran AS.
"Apakah kehadiran pasukan Amerika perlu?" katanya. "Tidak, saya kira tidak," tegasnya.
Presiden Rusia mengulangi argumen lama yang dipegang Moskow bahwa kehadiran AS di Suriah sejak awal melanggar hukum, tidak seperti penempatan Rusia yang dilakukan atas permintaan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Rusia telah melancarkan kampanye udara di Suriah sejak September 2015. Hal itu mengubah jalannya perang bagi keuntungan Assad dan membantu pasukannya merebut kembali kendali atas sebagian besar wilayah negara itu.
Pasukan AS telah hadir di timur laut dan tenggara Suriah, tempat mereka membantu melatih pemberontak Suriah yang memerangi IS.
“Jangan lupa bahwa kehadiran pasukan (AS) tidak sah. Itu belum diperiksa oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa,” cetus Putin.
“Kontingen militer hanya dapat hadir atas persetujuan Dewan Keamanan atau dengan permintaan pemerintah Suriah. Tidak ada keduanya, jadi jika Amerika Serikat memutuskan untuk menarik kontingennya, mereka melakukan hal yang benar,” tegasnya.
Putin menambahkan dengan nada skeptis bahwa penarikan itu masih harus dilihat bahwa AS akan menarik pasukannya sepenuhnya.
"AS telah berada di Afghanistan selama 17 tahun, dan mereka terus mengatakan setiap tahun bahwa mereka akan menarik pasukan mereka keluar," tukasnya.
Berbicara pada konferensi pers, Putin mengatakan ia setuju dengan Presiden AS Donald Trump bahwa kelompok Negara Islam atau IS telah kalah. Ini membuat kehadiran pasukan AS di Suriah sudah tidak diperlukan lagi.
"Saya setuju dengan presiden AS, kami telah membuat kemajuan signifikan dalam memerangi terorisme di wilayah itu dan memberikan pukulan serius kepada IS di Suriah," kata pemimpin Rusia tersebut seperti dikutip dari AP, Kamis (20/12/2018).
Ia mencatat bahwa masih ada bahaya bahwa para militan bisa pindah ke negara asal mereka.
“Donald benar tentang itu, saya setuju dengannya,” tambah Putin.
Ia juga mencatat bahwa Rusia telah mendukung upaya yang ditujukan pada penyelesaian politik di Suriah, termasuk pembicaraan tentang pembentukan komite untuk menyusun konstitusi baru bangsa itu. Putin berharap hal itu bisa terbentuk di hari-hari penutupan tahun ini atau di awal 2019.
"Ini akan menandai dimulainya fase baru - yaitu penyelesaian politik," kata Putin, menambahkan itu akan berarti bahwa tidak perlu kehadiran AS.
"Apakah kehadiran pasukan Amerika perlu?" katanya. "Tidak, saya kira tidak," tegasnya.
Presiden Rusia mengulangi argumen lama yang dipegang Moskow bahwa kehadiran AS di Suriah sejak awal melanggar hukum, tidak seperti penempatan Rusia yang dilakukan atas permintaan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Rusia telah melancarkan kampanye udara di Suriah sejak September 2015. Hal itu mengubah jalannya perang bagi keuntungan Assad dan membantu pasukannya merebut kembali kendali atas sebagian besar wilayah negara itu.
Pasukan AS telah hadir di timur laut dan tenggara Suriah, tempat mereka membantu melatih pemberontak Suriah yang memerangi IS.
“Jangan lupa bahwa kehadiran pasukan (AS) tidak sah. Itu belum diperiksa oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa,” cetus Putin.
“Kontingen militer hanya dapat hadir atas persetujuan Dewan Keamanan atau dengan permintaan pemerintah Suriah. Tidak ada keduanya, jadi jika Amerika Serikat memutuskan untuk menarik kontingennya, mereka melakukan hal yang benar,” tegasnya.
Putin menambahkan dengan nada skeptis bahwa penarikan itu masih harus dilihat bahwa AS akan menarik pasukannya sepenuhnya.
"AS telah berada di Afghanistan selama 17 tahun, dan mereka terus mengatakan setiap tahun bahwa mereka akan menarik pasukan mereka keluar," tukasnya.
(ian)