India Darurat Kejahatan Seksual

Selasa, 18 Desember 2018 - 09:31 WIB
India Darurat Kejahatan...
India Darurat Kejahatan Seksual
A A A
NEW DELHI - Seorang bocah perempuan berusia tiga tahun diperkosa tetangganya sendiri. Insiden pemerkosaan tersebut ternyata berlangsung bertepatan pada peringatan ke enam tahun pemerkosaan gang Nirbhaya yang mengguncang India.

Bocah perempuan yang masih polo situ ditemukan di jalanan di dekat sekolahnya pada Minggu (16/12). Dia langsung diselamatkan warga dan langsung dibawa ke rumah sakit karena kondisinya sangat traumatik.

“Itu bertepatan peringatan enam tahun sejak pemerkosaan Nirbhaya,” ujar Kepala Komisi untuk Perempuan Delhi, Swati Maliwal, dilansir The Times of India. “Kasus pemerkosaan terbaru menunjukkan tidak yang berubah dengan Delhi dan negara ini,” ujarnya.

Maliwal mengungkapkan, bocah berusia tiga tahun itu diperkosa oleh seorang lelaki berusia 40 tahun. “Saat ditemukan, bocah perempuan itu mengalami pendarahan selama tiga jam,” ujarnya.

Melansir BBC, pria pemerkosa itu merupakan petugas keamanan yang menjaga gedung di mana bocah perempuan itu tinggal. Tersangka pemerkosaan itu sudah ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Laporan media lokal menyebutkan tersangka mengalami luka parah karena dipukuli oleh warga yang mengetahui insiden tersebut.

Orang tua korban pemerkosaan yang bekerja sebagai buruh harian sedang tidak berada di rumah saat pemerkosaan tersebut terjadi. Si tersangka pemerkosa dilaporkan mengiming-imingi bocah itu dengan permen dan mengajaknya keluar dari rumahnya.

Polisi menyatakan kasus korupsi tersebut dengan pasal Undang-Undang Perlindungan Anak dari Kejahatan Seksual. Dengan begitu, tersangka akan terancam hukuman mati.

Insiden pemerkosaan terbaru itu diperkirakan akan memicu kemarahan dan demonstrasi di India. Apalagi banyak skandal pemerkosaan anak belum terselesaikan secara hukum.

Pada April lalu, pemerkosaan terhadap seorang anak perempuan berusia delapan tahun oleh sekelompok pria jahat di Kashmir. Juni silam, ratusan orang turun ke jalanan di Madhya Pradesh untuk memprotes pemerkosaan bocah berusia tujuh tahun.

Tingkat pemerkosaan anak di India memang sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan catatan Pemerintah India dan UNICEF menyebutkan seorang anak perempuan di bawah 10 tahun diperkosan setiap 13 jam sekali. Kemudian, seorang anak perempuan di bawah usia 16 tahun diperkosa setiap 155 menit.

Jumlah pemerkosaan anak meningkat dari 8.541 pada 2012 menjadi 19.765 pada 2016. Kemudian, lebih dari 10.000 anak diperkosa pada 2015. 53,22% anak-anak di India mengalami pelecehan seksual. Anehnya, 50% pelaku pelecahan seksual adalah orang yang dipecaya dan kalangan dekat si anak.

Sebelumnya peraih Novel asal India, Kailash Satyarthi mengungkapkan India mengalami darurat nasional pemerkosaan. Pada tahun ini terdapat 100.000 kasus pemerkosaan yang tertunda dalam persidangan. “Setiap waktu, anak perempuan kita diperkosa dan dibunuh. Jiwa India diperkosa dan dibunuh,” ujarnya dilansir Reuters.

Yayasan Anak Kailash Satyarthi memperkirakan kasus pemerkosaan anak di negara bagian Arunachal Pradesh membutuhkan waktu 99 tahun untuk bisa disidang di pengadilan. Sedangkan kasus pemerkosaan anak di Gujarat membutuhkan waktu 53 tahun untuk mendapatkan keadilan.

“Jika anak harus menunggu untuk keadilan di pengadilan selama beberapa dekade, itu kegaalan bersama,” ujar Satyarthi.Dia mengungkapkan, seorang bocah perempuan berusia 15 tahun yang menjadi korban pemerkosaan, ternyata dia harus datang ke persidangan bersama cucunya saat usia 70 tahun.

Data pemerintah menunjukkan 18.862 kasus pemerkosaan anak didaftarkan ke persiadangan pada 2016. Itu menunjukkan terjadi pemerkosaan 50 kali setiap hari di India.

Ternyata, bukan hanya gadis cantik yang menjadi korban pemerkosaan di India, banyak nenek-nenek yang berusia di atas 60 tahun juga menjadi sasaran kekejian para pelaku kriminal itu. Bahkan balita yang berusia dibawah enam tahun juga menjadi korban kebiadan para pemerkosa.

Biro Pencatatan Kejahatan Nasional (NCRB) melaporkan 17.000 perempuan berusia 18 hingga 30 tahun dari 34.651 orang menjadi korban kekerasan. Dengan demikian, ribuan balita dan nenek-nenek menjadi korban. Sedangkan jumlah kasus pemerkosaan di India selama 2015 mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya yakni 34.651 dan 2014 mencapai 36.735 kasus. NCRB melaporkan sebanyak 4.437 kasus percobaan pemerkosaan juga dilaporkan.

Kavita Krishnan, sekretaris All India Progressive Women's Association, memperingatkan jumlah tersebut harus dianalisis dengan hati-hati. "Pemerkosaan sangat jarang dilaporkan," katanya kepada Al Jazeera. Dia mengungkapkan isu pemerkosaan kerap terhalang struktur budaya. (Andika Hendra)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1053 seconds (0.1#10.140)