Israel Kecewa Australia Hanya Akui Yerusalem Barat
A
A
A
TEL AVIV - Israel mengisyaratkan ketidaksenangan dengan pengakuan Australia atas Yerusalem Barat sebagai Ibu Kotanya. Tel Aviv menilai seluruh wilayah Yerusalem adalah Ibu Kota mereka.
Kemarin, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengumumkan pengakuan resmi negaranya atas Yerusalem Barat sebagai Ibu Kota Israel. Pengumuman ini dilakukan di tengah penolakan oposisi domestik serta kecaman Arab dan Muslim.
Namun, Morrison juga mengumumkan dukungannya untuk masa depan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya. Ia meyakinkan bahwa kedutaan Australia akan tetap di Tel Aviv sampai status Yerusalem ditentukan dalam kesepakatan damai antara Israel dan Palestina.
Menteri Israel untuk Kerjasama Regional, Tzachi Hanegbi menuturkan, sikap Australia adalah sebuah kesalahan. Dia menegaskan, tidak ada Yerusalem Timur atau Yerusalem Barat, yang ada hanyalah satu Yerusalem.
"Untuk penyesalan kami, dalam berita positif ini mereka membuat kesalahan," kata Hanegbi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Minggu (16/12).
"Tidak ada pembagian antara timur kota dan barat kota. Yerusalem adalah satu kesatuan, bersatu. Kontrol Israel atas itu adalah abadi. Kedaulatan kami tidak akan dipartisi atau dirusak. Dan, kami berharap Australia akan segera menemukan jalan untuk perbaiki kesalahan yang dibuatnya," sambungnya.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Israel menanggapi baik pernyataan Australia tersebut. Kemlu Israel menyebut langkah Australia sebagai langkah ke arah yang benar.
Kemarin, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengumumkan pengakuan resmi negaranya atas Yerusalem Barat sebagai Ibu Kota Israel. Pengumuman ini dilakukan di tengah penolakan oposisi domestik serta kecaman Arab dan Muslim.
Namun, Morrison juga mengumumkan dukungannya untuk masa depan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya. Ia meyakinkan bahwa kedutaan Australia akan tetap di Tel Aviv sampai status Yerusalem ditentukan dalam kesepakatan damai antara Israel dan Palestina.
Menteri Israel untuk Kerjasama Regional, Tzachi Hanegbi menuturkan, sikap Australia adalah sebuah kesalahan. Dia menegaskan, tidak ada Yerusalem Timur atau Yerusalem Barat, yang ada hanyalah satu Yerusalem.
"Untuk penyesalan kami, dalam berita positif ini mereka membuat kesalahan," kata Hanegbi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Minggu (16/12).
"Tidak ada pembagian antara timur kota dan barat kota. Yerusalem adalah satu kesatuan, bersatu. Kontrol Israel atas itu adalah abadi. Kedaulatan kami tidak akan dipartisi atau dirusak. Dan, kami berharap Australia akan segera menemukan jalan untuk perbaiki kesalahan yang dibuatnya," sambungnya.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Israel menanggapi baik pernyataan Australia tersebut. Kemlu Israel menyebut langkah Australia sebagai langkah ke arah yang benar.
(esn)