RI Rawat Momentum Peningkatan Hubungan Ekonomi dengan Tanzania
A
A
A
ZANZIBAR - Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia (RI) untuk Tanzania, Ratlan Pardede, menggarisbawahi pentingnya menjaga momentum peningkatan hubungan ekonomi antara kedua negara. Hal itu dia sampaikan saat melakukan pertemuan dengan Menteri Keuangan dan Perencanaan Zanzibar, Tanzania, Khalid S. Mohammed.
Zanzibar adalah wilayah kepulauan di timur pesisir Afrika yang masuk wilayah Tazania. Pertemuan diplomat Indonesia dengan menteri Tanzania itu berlangsung 12 Desember lalu.
“Hubungan bilateral Indonesia dan Tanzania yang sudah terjalin dengan baik utamanya dengan Zanzibar perlu terus kita jaga terlebih dengan kehadiran Presiden Ali Mohamed Shein di bulan Juli tahun ini," kata Dubes Pardede dalam rilis yang diterima SINDOnews.com, Minggu (16/12/2018).
Menkeu Mohammed juga menekankan komitmen Pemerintah Zanzibar untuk merealisasikan sektor kerja sama potensial antara Indonesia dengan Zanzibar sebagai bentuk tindak lanjut kunjungan Presiden Shein ke Indonesia.
“Pemerintah Zanzibar berkomitmen untuk menindaklanjuti dan menyukseskan area kerja sama potensial dengan Indonesia seperti di bidang kerja sama pembangunan infrastruktur dan pengembangan agrikultur,” kata Mohammed.
Presiden Zanzibar Ali Mohammed Shein melakukan kunjungan kerja ke Indonesia pada bulan Juli 2018 untuk meningkatkan hubungan kerja sama Indonesia dengan Tanzania.Selama berada di Indonesia, Presiden Shein melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla serta melakukan kunjungan ke beberapa lokasi industri di Jawa Barat dan Bali.
Dari kunjungan Presiden Shein ke Indonesia, terdapat beberapa kerja sama yang sangat potensial untuk diwujudkan antara Indonesia dengan Tanzania khususnya Zanzibar. Beberapa diantaranya antara lain, investasi pengolahan minyak cengkeh, pengolahan rumput laut, pariwisata dan pembangunan infrastruktur.
Selain melakukan pertemuan dengan Menteri Keuangan Zanzibar, Dubes Pardede telah melakukan pertemuan dengan Hemed Abdulla, Gubernur Pemba Selatan. Selama berada di Pulau Pemba, Pardede berkesempatan mengunjungi pabrik pengolahan minyak cengkeh, perkebunan cengkeh dan perkebunan rumput laut.
Melihat besarnya potensi kerja sama antara kedua negara, Dubes Pardede menilai perlu untuk menjalin komunikasi intensif secara langsung dengan seluruh pemangku kepentingan di Indonesian dan Zanzibar.
Terlebih lagi, kerja sama ekonomi yang terjalin antara kedua negara di Zanzibar khususnya di bidang pembangunan infrastruktur, pengolahan minyak cengkeh dan pengembangan industri rumput laut akan memberikan dampak positif kepada masyarakat di Zanzibar.
Di saat yang bersamaan, kerja sama di bidang ekonomi dengan Zanzibar akan semakin memperkuat keberadaan Indonesia di kawasan Afrika Timur.
Zanzibar dikenal sebagai salah satu daerah penghasil cengkeh dan rumput laut terbesar di kawasan Afrika Timur. Zanzibar juga merupakan salah satu destinasi wisata utama dari Tanzania selain Gunung Kilimanjaro dan Taman Nasional Serengeti.
Sekadar informasi, pada periode 2016-2017, jumlah ekspor Indonesia meningkat sekitar 79,6%, dari USD154,4 juta menjadi USD277,4 juta. volume perdagangan kedua negara juga meningkat sebesar 35,2%, dari USD274,3 juta pada tahun 2016 menjadi USD3,4 juta pada 2017.
Ekspor utama Indonesia ke Tanzania adalah crude palm oil (CPO), komponen mesin, produk-produk kimia, kertas, dan garmen. Sementara, impor utama Indonesia dari Tanzania adalah kapas, tembakau, cengkeh, cokelat, dan kacang-kacangan.
Zanzibar adalah wilayah kepulauan di timur pesisir Afrika yang masuk wilayah Tazania. Pertemuan diplomat Indonesia dengan menteri Tanzania itu berlangsung 12 Desember lalu.
“Hubungan bilateral Indonesia dan Tanzania yang sudah terjalin dengan baik utamanya dengan Zanzibar perlu terus kita jaga terlebih dengan kehadiran Presiden Ali Mohamed Shein di bulan Juli tahun ini," kata Dubes Pardede dalam rilis yang diterima SINDOnews.com, Minggu (16/12/2018).
Menkeu Mohammed juga menekankan komitmen Pemerintah Zanzibar untuk merealisasikan sektor kerja sama potensial antara Indonesia dengan Zanzibar sebagai bentuk tindak lanjut kunjungan Presiden Shein ke Indonesia.
“Pemerintah Zanzibar berkomitmen untuk menindaklanjuti dan menyukseskan area kerja sama potensial dengan Indonesia seperti di bidang kerja sama pembangunan infrastruktur dan pengembangan agrikultur,” kata Mohammed.
Presiden Zanzibar Ali Mohammed Shein melakukan kunjungan kerja ke Indonesia pada bulan Juli 2018 untuk meningkatkan hubungan kerja sama Indonesia dengan Tanzania.Selama berada di Indonesia, Presiden Shein melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla serta melakukan kunjungan ke beberapa lokasi industri di Jawa Barat dan Bali.
Dari kunjungan Presiden Shein ke Indonesia, terdapat beberapa kerja sama yang sangat potensial untuk diwujudkan antara Indonesia dengan Tanzania khususnya Zanzibar. Beberapa diantaranya antara lain, investasi pengolahan minyak cengkeh, pengolahan rumput laut, pariwisata dan pembangunan infrastruktur.
Selain melakukan pertemuan dengan Menteri Keuangan Zanzibar, Dubes Pardede telah melakukan pertemuan dengan Hemed Abdulla, Gubernur Pemba Selatan. Selama berada di Pulau Pemba, Pardede berkesempatan mengunjungi pabrik pengolahan minyak cengkeh, perkebunan cengkeh dan perkebunan rumput laut.
Melihat besarnya potensi kerja sama antara kedua negara, Dubes Pardede menilai perlu untuk menjalin komunikasi intensif secara langsung dengan seluruh pemangku kepentingan di Indonesian dan Zanzibar.
Terlebih lagi, kerja sama ekonomi yang terjalin antara kedua negara di Zanzibar khususnya di bidang pembangunan infrastruktur, pengolahan minyak cengkeh dan pengembangan industri rumput laut akan memberikan dampak positif kepada masyarakat di Zanzibar.
Di saat yang bersamaan, kerja sama di bidang ekonomi dengan Zanzibar akan semakin memperkuat keberadaan Indonesia di kawasan Afrika Timur.
Zanzibar dikenal sebagai salah satu daerah penghasil cengkeh dan rumput laut terbesar di kawasan Afrika Timur. Zanzibar juga merupakan salah satu destinasi wisata utama dari Tanzania selain Gunung Kilimanjaro dan Taman Nasional Serengeti.
Sekadar informasi, pada periode 2016-2017, jumlah ekspor Indonesia meningkat sekitar 79,6%, dari USD154,4 juta menjadi USD277,4 juta. volume perdagangan kedua negara juga meningkat sebesar 35,2%, dari USD274,3 juta pada tahun 2016 menjadi USD3,4 juta pada 2017.
Ekspor utama Indonesia ke Tanzania adalah crude palm oil (CPO), komponen mesin, produk-produk kimia, kertas, dan garmen. Sementara, impor utama Indonesia dari Tanzania adalah kapas, tembakau, cengkeh, cokelat, dan kacang-kacangan.
(mas)