Australia Dilaporkan Selangkah Lagi Akui Yerusalem Ibu Kota Israel

Selasa, 11 Desember 2018 - 15:52 WIB
Australia Dilaporkan Selangkah Lagi Akui Yerusalem Ibu Kota Israel
Australia Dilaporkan Selangkah Lagi Akui Yerusalem Ibu Kota Israel
A A A
CANBERRA - Pemerintahan Perdana Menteri Australia Scott Morrison dilaporkan secara resmi akan mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel setelah pertemuan kabinet. Meski begitu, keputusan tersebut tidak akan diumumkan secara resmi sampai pertemuan Dewan Pemerintahan Australia (COAG) pada Rabu mendatang.

Sebuah sumber di Australia melaporkan bahwa keputusan itu akan diratifikasi oleh kabinet pada pertemuan hari ini, Selasa (11/12/2018) setelah komite keamanan nasional menyetujuinya pada Senin malam.

Namun, kedutaan Australia tidak akan dipindah dari Tel Aviv. Sebaliknya, kantor konsulat akan dibuka, karena biaya untuk mewujudkan langkah itu cukup mahal, hingga mencapai USD200 juta seperti dikutip dari SBS.

Langkah potensial itu datang meskipun ada peringatan dari tetangga dekat Australia yang didominasi oleh umat Muslim, Indonesia.

Pada bulan Oktober, mantan Perdana Menteri Malcolm Turnbull bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo di Bali sebagai bagian dari delegasi Australia yang menghadiri konferensi global. Pada saat itu, Presiden Indonesia memperingatkan "keprihatinan serius" setiap pemindahan kedubes Australia ke Yerusalem.

"Tidak diragukan lagi, apakah itu benar-benar terjadi, itu akan disambut dengan reaksi yang sangat negatif di Indonesia. Ini adalah negara mayoritas Muslim terbesar di dunia," kata Turnbull kepada wartawan.

Pemerintah Australia awalnya melontarkan prospek memindahkan kedutaan dan mengikuti jejak Presiden AS Donald Trump, selama minggu terakhir kampanye pemilu di Wentworth, di mana lebih dari 12 persen pemilihnya adalah orang Yahudi.

Tahun lalu, Trump mengakui kota Yerusalem yang disengketakan sebagai Ibu Kota Israel - melawan kebijakan AS di Timur Tengah yang telah berjalan selama beberapa dekade.

"Israel adalah negara berdaulat dengan hak seperti setiap negara berdaulat lainnya untuk menentukan Ibu Kotanya sendiri," kata pemimpin AS dalam pidato dari Gedung Putih.

"Mengakui ini sebagai fakta adalah kondisi yang diperlukan untuk mencapai perdamaian," tambah pemimpin AS

"Sudah waktunya untuk secara resmi mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel," tukasnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6946 seconds (0.1#10.140)