Akhiri Perjanjian Persahabatan, Moskow Sesali Keputusan Kiev
A
A
A
MOSKOW - Keputusan Ukraina untuk tidak memperpanjang perjanjian persahabatan dengan Rusia disesalkan dan bertentangan dengan kepentingan rakyat Ukraina. Demikian pernyataan Kremlin menanggapi keputusan Ukraina yang mengakhiri perjanjian persahabatn dengan Rusia.
"Kami hanya bisa mengungkapkan penyesalan atas fakta bahwa para pemimpin Ukraina membuat keputusan tergesa-gesa yang, dari sudut pandang kami, merupakan manifestasi tidak menghormati rakyat mereka sendiri dan kepentingan mereka," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (11/12/2018).
Presiden Ukraina Petro Poroshenko telah menandatangani undang-undang untuk mengakhiri Perjanjian Persahabatan, Kerja Sama, dan Kemitraan antara Ukraina dan Rusia yang ditandatangani pada tahun 1997. Perjanjian itu, yang telah berlangsung selama sekitar dua dekade, akan dihentikan pada tanggal 1 April 2019 di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara.
Berdasarkan perjanjian, yang ditandatangani pada tahun 1997 dan mulai berlaku pada tanggal 1 April 1999, Kiev dan Moskow berjanji untuk menghormati perbatasan masing-masing dan untuk menyelesaikan perselisihan dengan damai. Perjanjian tersebut mencakup klausul yang secara otomatis diperpanjang setiap sepuluh tahun jika tidak ada pihak yang mengambil tindakan untuk mengakhirinya.
Ketegangan baru-baru ini telah berkobar di Selat Kerch setelah Rusia menyita tiga kapal angkatan laut Ukraina yang diduga melanggar perbatasan negara itu, sementara Kiev menyangkal tuduhan aksi "provokasi" yang dilontarkan Moskow.
Hubungan antara Kiev dan Moskow sendiri telah memburuk sejak awal 2014 setelah Crimea di caplok Rusia dan krisis di timur Ukraina.
"Kami hanya bisa mengungkapkan penyesalan atas fakta bahwa para pemimpin Ukraina membuat keputusan tergesa-gesa yang, dari sudut pandang kami, merupakan manifestasi tidak menghormati rakyat mereka sendiri dan kepentingan mereka," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (11/12/2018).
Presiden Ukraina Petro Poroshenko telah menandatangani undang-undang untuk mengakhiri Perjanjian Persahabatan, Kerja Sama, dan Kemitraan antara Ukraina dan Rusia yang ditandatangani pada tahun 1997. Perjanjian itu, yang telah berlangsung selama sekitar dua dekade, akan dihentikan pada tanggal 1 April 2019 di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara.
Berdasarkan perjanjian, yang ditandatangani pada tahun 1997 dan mulai berlaku pada tanggal 1 April 1999, Kiev dan Moskow berjanji untuk menghormati perbatasan masing-masing dan untuk menyelesaikan perselisihan dengan damai. Perjanjian tersebut mencakup klausul yang secara otomatis diperpanjang setiap sepuluh tahun jika tidak ada pihak yang mengambil tindakan untuk mengakhirinya.
Ketegangan baru-baru ini telah berkobar di Selat Kerch setelah Rusia menyita tiga kapal angkatan laut Ukraina yang diduga melanggar perbatasan negara itu, sementara Kiev menyangkal tuduhan aksi "provokasi" yang dilontarkan Moskow.
Hubungan antara Kiev dan Moskow sendiri telah memburuk sejak awal 2014 setelah Crimea di caplok Rusia dan krisis di timur Ukraina.
(ian)