Abaikan Kemarahan AS, Iran Ingin Perluas Jangkauan Rudalnya
A
A
A
TEHERAN - Seorang pejabat militer senior Iran mengatakan negara itu ingin meningkatkan jangkauan misilnya. Langkah ini diyakini akan membuat Amerika Serikat (AS) menganggap program senjata Teheran sebagai ancaman keamanan regional.
Presiden AS Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir internasional pada bulan Mei dan memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran. Trump mengkritik kesepakatan itu karena tidak termasuk pembatasan pada pengembangan rudal balistik Iran.
"Salah satu program terpenting kami adalah meningkatkan jangkauan rudal dan amunisi," kata kepala angkatan udara Iran, Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh, menurut kantor berita semi resmi Iran Fars.
“Kami tidak melihat batasan apa pun untuk diri kami di bidang ini,” imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (4/12/2018).
Namun Nasirzadeh tidak memberikan rincian tentang seberapa jauh Iran ingin meningkatkan jangkauan itu.
Militer Iran telah menyebutkan 2.000 km sebagai jangkauan rudal saat ini, dan mengatakan pangkalan AS di Afghanistan, Uni Emirat Arab dan Qatar, ditambah kapal induk AS di Teluk, berada dalam jangkauannya.
Baca Juga: Komandan Iran Ancam Hujani Pangkalan dan Kapal Induk AS dengan Rudal
Pada akhir pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengutuk apa yang disebutnya sebagai pengujian rudal balistik jarak menengah yang mampu membawa hulu ledak multipel sebagai pelanggaran terhadap perjanjian program nuklir Teheran.
Baca Juga: AS Tuduh Iran Uji Beberapa Rudal yang Langgar Resolusi PBB
Teheran menegaskan program misilnya adalah murni defensif tetapi mengancam akan mengganggu pengiriman minyak melalui Selat Hormuz di Teluk, jika Washington mencoba mencekik ekspornya.
Iran telah berulang kali mengatakan bahwa program rudalnya tidak untuk dinegosiasikan.
Presiden AS Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir internasional pada bulan Mei dan memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran. Trump mengkritik kesepakatan itu karena tidak termasuk pembatasan pada pengembangan rudal balistik Iran.
"Salah satu program terpenting kami adalah meningkatkan jangkauan rudal dan amunisi," kata kepala angkatan udara Iran, Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh, menurut kantor berita semi resmi Iran Fars.
“Kami tidak melihat batasan apa pun untuk diri kami di bidang ini,” imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (4/12/2018).
Namun Nasirzadeh tidak memberikan rincian tentang seberapa jauh Iran ingin meningkatkan jangkauan itu.
Militer Iran telah menyebutkan 2.000 km sebagai jangkauan rudal saat ini, dan mengatakan pangkalan AS di Afghanistan, Uni Emirat Arab dan Qatar, ditambah kapal induk AS di Teluk, berada dalam jangkauannya.
Baca Juga: Komandan Iran Ancam Hujani Pangkalan dan Kapal Induk AS dengan Rudal
Pada akhir pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengutuk apa yang disebutnya sebagai pengujian rudal balistik jarak menengah yang mampu membawa hulu ledak multipel sebagai pelanggaran terhadap perjanjian program nuklir Teheran.
Baca Juga: AS Tuduh Iran Uji Beberapa Rudal yang Langgar Resolusi PBB
Teheran menegaskan program misilnya adalah murni defensif tetapi mengancam akan mengganggu pengiriman minyak melalui Selat Hormuz di Teluk, jika Washington mencoba mencekik ekspornya.
Iran telah berulang kali mengatakan bahwa program rudalnya tidak untuk dinegosiasikan.
(ian)