Prancis Sebut Uji Coba Rudal Balistik Iran Provokatif
Prancis Sebut Uji Coba Rudal Balistik Iran Provokatif
A
A
A
PARIS - Prancis mengecam tindakan Iran yang menguji coba rudal balistik jarak menengah. Tindakan Teheran itu dianggap sebagai aksi provokatif dan pemicu destabilisasi.
Rudal yang diuji coba mampu membawa beberapa hulu ledak. Kecaman disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Prancis pada hari Senin.
"Prancis prihatin dengan uji coba rudal balistik jarak menengah Iran Sabtu lalu. Mengutuk tindakan provokatif dan aksi destabalisasi ini," kata juru bicara kementerian tersebut, Agnes von der Muhll dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, Selasa (4/12/2018).
Dia mengatakan tes itu tidak sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231. Paris meminta Teheran untuk segera menghentikan semua kegiatan terkait rudal balistik yang dirancang untuk membawa senjata nuklir.
Angkatan Bersenjata Iran menyatakan bahwa Teheran akan terus melakukan uji coba rudal. Teheran menegaskan uji coba senjatanya tak membutuhkan izin dari negara lain.
"Uji coba rudal dan sarana lain dari industri pertahanan Iran bertujuan untuk memastikan pertahanan dan pencegahan, semuanya akan terus seperti itu dan kami akan terus menguji dan mengembangkan rudal," kata juru bicara Angkatan Bersenjata Iran, Abolfazl Shekarchi.
"Masalah ini di luar negosiasi dan berhubungan dengan keamanan nasional kami, kami tidak akan meminta izin dari negara lain," lanjut dia. Negosiasi yang dia maksud adalah kesepakatan nuklir internasional 2015 antara Iran dan enam kekuatan dunia (Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman dan China).
Pernyataan Shekarchi sebagai respons atas komentar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Michael Pompeo. Menurut Pompeo tindakan Teheran telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Pengembangan rudal itu juga dianggap sebagaia ancaman terhadap wilayah Eropa serta sekutu AS di Timur Tengah.
Rudal yang diuji coba mampu membawa beberapa hulu ledak. Kecaman disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Prancis pada hari Senin.
"Prancis prihatin dengan uji coba rudal balistik jarak menengah Iran Sabtu lalu. Mengutuk tindakan provokatif dan aksi destabalisasi ini," kata juru bicara kementerian tersebut, Agnes von der Muhll dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, Selasa (4/12/2018).
Dia mengatakan tes itu tidak sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231. Paris meminta Teheran untuk segera menghentikan semua kegiatan terkait rudal balistik yang dirancang untuk membawa senjata nuklir.
Angkatan Bersenjata Iran menyatakan bahwa Teheran akan terus melakukan uji coba rudal. Teheran menegaskan uji coba senjatanya tak membutuhkan izin dari negara lain.
"Uji coba rudal dan sarana lain dari industri pertahanan Iran bertujuan untuk memastikan pertahanan dan pencegahan, semuanya akan terus seperti itu dan kami akan terus menguji dan mengembangkan rudal," kata juru bicara Angkatan Bersenjata Iran, Abolfazl Shekarchi.
"Masalah ini di luar negosiasi dan berhubungan dengan keamanan nasional kami, kami tidak akan meminta izin dari negara lain," lanjut dia. Negosiasi yang dia maksud adalah kesepakatan nuklir internasional 2015 antara Iran dan enam kekuatan dunia (Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman dan China).
Pernyataan Shekarchi sebagai respons atas komentar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Michael Pompeo. Menurut Pompeo tindakan Teheran telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Pengembangan rudal itu juga dianggap sebagaia ancaman terhadap wilayah Eropa serta sekutu AS di Timur Tengah.
(mas)
Explore More