Tesla Ngebut Autopilot, Driver Mabuk Tidur di Belakang Kemudi
A
A
A
CALIFORNIA - Seorang pria di California, Amerika Serikat (AS) yang mengendarai mobil canggih Tesla ditangkap karena kendaraan tersebut mengebut melampui batas aturan kecepatan yang ditentukan. Setelah diperiksa, mobil itu dikemudian dengan mode "driver assist" atau autopilot dan driver-nya yang mabuk sedang tertidur di belakang kemudi.
Alexander Samek, kepala Los Altos Planning Commission, ditangkap pada Jumat pekan lalu setelah petugas Patroli Jalan Raya California (CHP) menemukannya tertidur di belakang kemudi Tesla Model S-nya, saat mengemudikannya di Jalan Raya 101.
Petugas Informasi Publik CHP, Art Montiel, mengatakan Samek diduga menggunakan mode driver-assist Tesla.
Montiel mengatakan sekitar pukul 03.37 pagi, petugas yang CHP sedang mengemudikan kendaraan ke arah selatan di Jalan Raya 101 melihat mobil Tesla kelabu melintas meewati batas kecepatan (70 mph).
"Kemudian petugas itu melihat bahwa pengemudi Tesla tertidur di belakang kemudi," katanya. Dia juga menambahkan bahwa petugas menggunakan lampu dan sirene untuk menarik perhatian Samek, namun, driver itu tidak responsif.
Curiga mobil dikemudikan dalam mode autopilot, para perwira polisi mencoba menghentikan Tesla dengan mengemudi di depan kendaraan tersebut. Para perwira berharap mode driver-assist akan menghentikan laju mobil.
Setelah mobil berhenti, petugas berusaha untuk membangunkan si pengemudi.
"Petugas mendekati Tesla dan berusaha membangunkan Samek dengan mengetuk jendela dan memberi perintah secara lisan. Setelah Samek bangun dan keluar dari Tesla, dia ditempatkan di belakang mobil patroli dan keluar dari jalan bebas hambatan ke Stasiun (Pengisian Bahan Bakar) Shell di Embarcadero Road di W. Bayshore Road, sementara petugas lainnya mengemudikan Tesla keluar dari jalan bebas hambatan," kata CHP dalam siaran pers-nya, seperti dikutip Sputnik, Senin (3/12/2018).
Alexander Samek lantas ditahan di Penjara Distrik San Mateo karena mengemudi di bawah pengaruh alkohol.
"Kami tidak dapat memastikan pada saat itu jika fitur 'driver assist' diaktifkan, tetapi mempertimbangkan kemampuan kendaraan untuk berhenti ketika Samek tertidur, tampaknya fitur 'driver assist' mungkin telah aktif pada saat itu," imbuh CHP.
Alexander Samek, kepala Los Altos Planning Commission, ditangkap pada Jumat pekan lalu setelah petugas Patroli Jalan Raya California (CHP) menemukannya tertidur di belakang kemudi Tesla Model S-nya, saat mengemudikannya di Jalan Raya 101.
Petugas Informasi Publik CHP, Art Montiel, mengatakan Samek diduga menggunakan mode driver-assist Tesla.
Montiel mengatakan sekitar pukul 03.37 pagi, petugas yang CHP sedang mengemudikan kendaraan ke arah selatan di Jalan Raya 101 melihat mobil Tesla kelabu melintas meewati batas kecepatan (70 mph).
"Kemudian petugas itu melihat bahwa pengemudi Tesla tertidur di belakang kemudi," katanya. Dia juga menambahkan bahwa petugas menggunakan lampu dan sirene untuk menarik perhatian Samek, namun, driver itu tidak responsif.
Curiga mobil dikemudikan dalam mode autopilot, para perwira polisi mencoba menghentikan Tesla dengan mengemudi di depan kendaraan tersebut. Para perwira berharap mode driver-assist akan menghentikan laju mobil.
Setelah mobil berhenti, petugas berusaha untuk membangunkan si pengemudi.
"Petugas mendekati Tesla dan berusaha membangunkan Samek dengan mengetuk jendela dan memberi perintah secara lisan. Setelah Samek bangun dan keluar dari Tesla, dia ditempatkan di belakang mobil patroli dan keluar dari jalan bebas hambatan ke Stasiun (Pengisian Bahan Bakar) Shell di Embarcadero Road di W. Bayshore Road, sementara petugas lainnya mengemudikan Tesla keluar dari jalan bebas hambatan," kata CHP dalam siaran pers-nya, seperti dikutip Sputnik, Senin (3/12/2018).
Alexander Samek lantas ditahan di Penjara Distrik San Mateo karena mengemudi di bawah pengaruh alkohol.
"Kami tidak dapat memastikan pada saat itu jika fitur 'driver assist' diaktifkan, tetapi mempertimbangkan kemampuan kendaraan untuk berhenti ketika Samek tertidur, tampaknya fitur 'driver assist' mungkin telah aktif pada saat itu," imbuh CHP.
(mas)