Moon-Trump Sepakat Pertahankan Sanksi Korut

Sabtu, 01 Desember 2018 - 07:57 WIB
Moon-Trump Sepakat Pertahankan...
Moon-Trump Sepakat Pertahankan Sanksi Korut
A A A
SEOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sepakat untuk mempertahankan sanksi terhadap Korea Utara (Korut) sampai denuklirisasi menyeluruh tercapai.

Moon dan Trump setuju bahwa proses denuklirisasi dan pembangunan perdamaian di Semenanjung Korea bergerak ke arah yang benar, dan berjanji untuk berkoordinasi dengan erat berdasarkan aliansi Seoul-Washington untuk mencapai tujuan bersama mereka.

Mengenai apakah kesepakatan yang dinyatakan Moon untuk mempertahankan sanksi terhadap Pyongyang adalah perubahan dalam sikapnya karena ia menyerukan pengurangan sanksi, seorang pejabat kepresidenan senior Korsel mengatakan kepada wartawan bahwa Moon telah secara terus menerus mengatakan bahwa perlu untuk meningkatkan rasa saling percaya dan dia tetap tidak berubah dalam keyakinan ini.

Keduanya juga setuju bahwa kunjungan Pemimpin Korut Kim Jong-un ke Seoul dapat menciptakan momentum untuk upaya pembangunan perdamaian di Semenanjung Korea.

Trump juga berharap untuk pertemuan kedua dengan Kim Jong-un dapat secepatnya terlaksana untuk kemajuan dalam proses denuklirisasi.

Selama pertemuan, Presiden Trump menegaskan komitmennya untuk mengadakan pertemuan kedua dengan pemimpin Korut pada awal tahun depan dan meminta agar Korsel dan AS bekerja sama erat sehingga pertemuan berikutnya akan menjadi tonggak bersejarah lain dalam proses denuklirisasi.

Sekjen pers presiden Korsel, Yoon Young-chan mengatakan, kedua pemimpin mengadakan pembicaraan selama setengah jam pada hari Jumat di sela-sela KTT Kelompok 20 di Buenos Aires di Argentina.

Dikutip dari laman KBS, Sabtu (1/12/2018), ini menandai pertemuan bilateral ke enam antara Moon dan Trump. Mereka terakhir bertemu 67 hari yang lalu pada bulan September selama Majelis Umum PBB di New York.

Pertemuan 30 menit pada Jumat kemarin adalah yang terpendek dari pertemuan mereka sejauh ini. Pertemuan itu adalah sesi tertutup dengan hanya para presiden dan penerjemah yang hadir tanpa ajudan mereka.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1363 seconds (0.1#10.140)